ANDARWATI, ARIS (2009) PENYANGKALAN ANAK DAN AKIBATNYA ( Studi kasus Perkara No. 0951/Pdt.G/2007/PA.Sm. ). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 275Kb |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum terhadap perkara Penyangkalan Anak yang telah diputus dengan Putusan Pengadilan Agama Semarang Nomor : 0951/Pdt.G/2007/PA.Sm. tanggal 12 Desember 2007, yang merupakan penelitian yuridis normatif yaitu dengan meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder yang didukung dengan penelitian di lapangan dengan menggunakan wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Semarang. Adanya peraturan yang berlaku saat ini yang memberikan hak kepada seorang ayah untuk menyangkal anak yang dilahirkan istrinya adalah sebagai bentuk ketidakadilan bukan terhadap ibunya saja namun terutama bagi si anaknya sendiri. Penetapan keabsahan anak, adalah hal yang tidak mudah bagi seorang anak yang meskipun lahir dalam ikatan perkawinan yang sah, namun mendapatkan penyangkalan dari ayahnya yang menjadi suami ibunya. Banyak fenomena kehidupan yang menggambarkan adanya penyangkalan anak tersebut. Dibalik itu juga tidak sedikit demi status seorang anak yang dikandung oleh seorang perempuan diluar nikah kemudian perempuan tersebut segera dinikahkan, meskipun bukan dengan laki - laki yang menghamilinya, hal ini semata-mata demi status anak yang lahir, baik ditinjau dari segi agama, hukum dan social. Dengan dikabulkannya oleh Pengadilan Agama Semarang terhadap permohonan penyangkalan tersebut, maka putuslah hubungan perdata antara anak dengan ayahnya dan anak tersebut menjadi anak dari seorang ibu bukan anak ayah. Untuk itu penulis berharap dengan sajian tulisan ini akan lebih membuka hati seorang ayah agar dalam pengajuan penyangkalan anak, benar-benar difikirkan secara matang karena dengan jatuhnya putusan Pengadilan terhadap permohonan penyangkalan anak tersebut akan berakibat pada proses kehidupan selanjutnya, yaitu kerugian besar dan derita yang ditanggung anak yang tidak berdosa. The purpose of this research is to find out the law consequence concerning child abjuration decided by Semarang Religion Court Decision Number: 0951/Pdt.G/2007/PA.Sm on December, 12 2007, this research is a normative juridical research, i.e a research done by conducting library research, that is the secondary data supported by the interview with Religion Court Judge of Semarang. The existence rule which give right to a father to abjure child born by his wife is an injustice form not only to mother but especially to the child itself. The decision of child legalize is a complex matter for child, although he/she was born in a legal marriage, she/he is abjured by his father as the husband of his/her mother. There are many life phenomena describing this kind of child abjuration. On the other hand, for the sake of a status, an unmarried woman who is pregnat will be married of soon although the man is not the father of the baby. This just for the sake of the status of the born child, looking at it from religion, law and social points of view. Semarang Religion Court granted this abjuration request, so the civil relationship between the father and the child is finished and the child becomes the child of the mother, not the child of the father. Therefore, the writer hopes that this thesis will open the heart of the father before proposing a child abjuration. It should be considered seriously before the court decides the decision. Child abjuration will have consequences on the life of the innocent child for he/she will bear great loss and suffering.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 16522 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 13 Jul 2010 09:10 |
Last Modified: | 13 Jul 2010 09:10 |
Repository Staff Only: item control page