CANDRAWATI, ANNA (2008) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN TURNAROUND PADA PERUSAHAAN YANG MENGALAMI FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2005). Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 453Kb |
Abstract
The study of organizational decline and turnaround has taken on renewed importance as we have seen record bankruptcies over the past few years. Financial distress is descending financial condition before bankruptcy or liquidation. The responses of financial distress range from denial of the problem, to reliance on stringent internal controls, to reduction of scale and scope of operations, to top management turnover and the dissolution of the organization (Schendel and Patton, 1976 in Francis and Desai, 2005). With the broad domain of issues and implications associated with decline and attempted recoveries (i.e turnaround), the ability to formulate appropriate strategic responses is of prime consideration for management researchers and practitioners. We view decline as a result of erosion of product resource . Therefore, to manage a turnaround manager must focus on stemming the erosion of resource, effectively using the existing resources and concurrently maintaining a firm's ability to replace and / or add resources. This research aim is to analyze the influences of multiple organizational factors which are trend of severity health firm, free assets, size, assets retrenchment, CEO turnover, and employees retrenchment on turnaround outcomes or recovery of financial performance probability prediction of non finance companies listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) from 2000 to 2005. Data used in this research are secondary ones which obtained from Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Financial data from 2001 to 2003 are processed ones used to independent variabels and data in 2000-2005 are used as guidance to determine financial status calculated by Altman’s Z-Score model. This research uses 125 non finance companies as samples which consist of 104 Non Recovery (NR) and 21 Recovery (R) ones. Hypothesis of this research are tested by analysis models which consist firm's variables of 2001-2003. Result of the data analysis with logistic regression test tells that prediction accuracy is 88% and research variables which are trend of severity's health firms condition, assets retrenchment, size significantly influence probability prediction of succed in turnaround proces with 5% level of signficancy. Penelitian tentang penurunan kinerja organisasi dan turnaround perlu diangkat sebagaimana kita ketahui bahwa beberapa tahun yang lalu banyak perusahaan yang bangkrut pada saat krisis ekonomi. Financial distress adalah penurunan kondisi keuangan perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Dengan adanya masalah penurunan kinerja tersebut dan usaha mencapai perbaikan kinerja (misalnya turnaround), sangat penting bagi para peneliti dan praktisi untuk menelaah faktor faktor yang berpengaruh signifikan dalam mencapai keberhasilan turnaround. Kita mengetahui bahwa penurunan kinerja perusahaan adalah akibat kemerosotan sumber daya perusahaan, maka untuk mengatur proses turnaround, manager harus menahan kemerosotan sumber daya perusahaan, menggunakan sumber daya secara efisien dengan memberdayakan sumber daya yang ada ataupun mengurangi sumber daya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari faktor – faktor organisasi seperti kecenderungan tingkat kesehatan perusahaan, tersedianya free assets, ukuran perusahaan, pengurangan aset, turnover CEO dan pengurangan karyawan terhadap keberhasilan turnaround atau prediksi perbaikan kinerja keuangan pada perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2000 – 2005. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data keuangan dari tahun 2001-2003 diproses menjadi variabel independen, dan data keuangan tahun 2000-2005 digunakan sebagai patokan untuk menentukan status recovery yang menggunakan model z score Altman (1984). Penelitian ini menggunakan 125 perusahaan non keuangan sebagai sampel penelitian yang terdiri dari 104 perusahaan yang tidak terecovery dan 21 perusahaan terecovery. Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan model analisis menggunakan variabel indipenden tahun 2001-2003. Hasil analisis data dengan menggunakan regresi logistik menyatakan bahwa model analisis menghasilkan ketepatan prediksi yaitu 88%, dan variabel kecenderungan tingkat kesehatan perusahaan, ukuran perusahaan (size), dan tersedianya free assets berpengaruh signifikan terhadap prediksi probabilitas kondisi recovery dengan tingkat signifikansi 5%.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Management |
ID Code: | 16445 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 12 Jul 2010 12:29 |
Last Modified: | 12 Jul 2010 12:29 |
Repository Staff Only: item control page