STUDI TENTANG URBAN SPRAWL KOTA SEMARANG TERHADAP KUALITAS TEGANGAN LISTRIK STUDI KASUS KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG

WINARNO, ANDI (2007) STUDI TENTANG URBAN SPRAWL KOTA SEMARANG TERHADAP KUALITAS TEGANGAN LISTRIK STUDI KASUS KELURAHAN METESEH KECAMATAN TEMBALANG. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
4Mb

Abstract

Permasalahan drop tegangan dapat mengakibatkan kegagalan operasi pada peralatan listrik konsumen (Dugan dalam Oejeekit, 2002). Banyak orang berasumsi bahwa kualitas tegangan hanya berpengaruh pada peralatan elektronik yang sensitif. Pada kenyataannya, drop tegangan dapat juga berpengaruh pada performa motor listrik, pemanasan lebih pada transformator dan hilangnya data pada komputer. Berdasarkan persoalan atau rumusan masalah seperti tersebut diatas, maka research question yang didapat adalah sebagai berikut : a. Seberapa besar tingkat penurunan tegangan di wilayah studi dan persepsi masyarakat yang timbul akibat penurunan tegangan listrik tersebut ? b. Mengapa jaringan listrik tidak bisa menjadi pengendali urban sprawl di kota Semarang ?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh urban sprawl terhadap kualitas tegangan listrik, sehingga didapatkan suatu konsep mengenai dampak negatif adanya urban sprawl terhadap kualitas besaran tegangan listrik. Teknik analisis yang dipergunakan adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk perhitungan penurunan tegangan , sedangkan teknik analisis kualitatif digunakan dalam analisa kebijakan pembangunan jaringan distribusi. Untuk analisa persepsi masyarakat menggunakan kedua teknik analisa tersebut. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan pada kawasan urban sprawl cenderung membuat lokasi pemukiman jauh dari gardu induk (terdapat pada jaringan paling ujung), akibatnya terdapat rugi-rugi listrik dalam pendistribusian listrik. Rugi-rugi tersebut mengakibatkan kualitas tegangan listrik yang sampai ke konsumen berada pada besaran dibawah normal (SNI 04-0227-2003 tentang tegangan listrik). Besaran tegangan listrik tersebut diatas akan semakin turun sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan energi listrik pada jaringan distribusi yang mensuplai listrik ke kawasan urban sprawl. Permasalahan pelayanan tegangan dapat diatasi dengan rekayasa teknik dan kerjasama antara pihak penyedia jasa tenaga listrik dengan pemerintah daerah, investor, ataupun masyarakat luas dalam pembangunan gardu induk. Jika dikaitkan dengan pembangunan kota, pelayanan kelistrikan masih bersifat memenuhi permintaan yang ada. Pelayanan bukan lagi hanya memenuhi permintaan sambungan tetapi sudah meningkat pada penambahan daya. Walaupun demikian perencanaan jaringan kelistrikan masih dipengaruhi oleh kecenderungan permintaan konsumen yang kebutuhannya sering tidak sejalan dengan rencana pembangunan kota. Sebagian besar masyarakat (54,17 %) di Kelurahan Meteseh merasa tidak ada masalah dengan kualitas pelayanan tegangan listrik walaupun sebanyak 45,83 % responden mulai merasakan pengaruh penurunan tegangan pada lampu penerangan mereka. Voltage drops can result in failures of operation on consumer electrical equipment ( Dugan in Oejeekit, 2002). Many people assume that voltage quality only influences equipments of sensitive electronic. In fact, voltage drops also influence the performance of electromotor, over heating at transformator and loss of data at computer. Based on those problems, there are some research questions follows : a. How big is the level of voltage drop in the case study and how is the perception of public arising as result of the electrical voltage drop ? b. Why electrical network cannot be employed as a controller for urban sprawl in Semarang City ?. Goal of this research is to know influence urban sprawl to voltage quality, causing is got a concept about negative impact existence of urban sprawl to quality of voltage. Analytical technique utilized in this research is quantitative and qualitative. Quantitative analysis is applied for calculation of voltage drop, while analytical technique qualitative applied in analysing development policy of distribution network. Examination of public perception applies both the analysis techniques. The research concludes that development at area urban sprawl tends to make location of settlement far from tranmission substation. As a result there is electrical loss in electrical distribution. The loss results quality of voltage which up to consumer stays at under normal ( SNI 04-0227-2003 regarding voltage). The voltage increasingly downwards in line with more and more the increasing number of requirement of electric energy at distribution network. Problems of voltage service can be overcome with technical engineering and cooperation between the service feeders with local government, investor, and or wider public in development of substation. Related to urban development, This study shows that electricity services can be classified as demand oriented, so it can not be employed as an instrument to direct urban development in Semarang city (this might be relevant to other city in Indonesia). The electricity services still having character to fulfills the demand. It does not only fulfill request new costumers but also increase of power capacity. Unfortunately, electricity network planning still be influenced by demand is often not in line with urban masterplan. By exploring Meteseh sub district as a case study, this research figures that most of respondents ( 54,17 %) feel that there is no problem with quality of voltage service, although 45,83 % responden begin to realize that voltage drop significanly influence their lamps.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:16425
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:12 Jul 2010 09:33
Last Modified:12 Jul 2010 09:33

Repository Staff Only: item control page