GUNANTO, GUNANTO (2001) HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR RESIKO PENCEMARAN SUMUR GALI DENGAN KUALITAS AIR SUMUR GALI SECARA BAKTEIOLOGIS DI KECAMATN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 28Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Dalam rangka pelaksanaan pengawasan kualitas air (PKA)Direktorat Penyehatan Air Depkes RI mempunyai kebijaksanaan bahwa pengawasan kualitas air bersih diawali dengan kegiatan inspeksi sanitasi untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran saran air bersih (SAB). Kemudian untuk menghemat beaya, maka pemeriksaan sample air hanya dilakukan terhadap sebagian kecil (25%) sarana yang mempunyai tingkat resiko pencemaran rendah, dengan asumsi kualitasnya secara bakteriologis lebih baik (kandungan bakteri koliform sebagai indicator <= 50 per 100 ml air). Akan tetapi hasil pelaksanaan PKA di Kabupaten Sleman menunjukkan sebagian besar (51%) kualitas air secara bakteriologis tidak ememnuhi syarat. Secara toritis banyak faktor yang emempengaruhi pencemaran bakteri koliform pada sumur gali, dan faktor-faktor tb belum semua tercantum sebagai item dalam formulir inspeksi sanitasi. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan beberapa faktor yang dapat menyebakan pencemarn bakteri koliform pada sumur gali, yaitu faktor item inspeksi sanitasi, jumlah pemakai masing-masing sumur gali dan umur sumur gali. Lokasi penelitian di Kecamatan Seyegan yang merupakan daerah dengan cakupan penggunaan air berish lebih rendah dari rata-rata Kabupaten, dan sebagian besar penduduknya memperoleh air berrsih dari sumur gali. Obyek penelitian adalah sumur gali yang mempunyai tingkat resiko pencemaran rendah. Survei pendahuluan dilakukan terhadap 118 sumur gali dengan cara observasi (inspeksi) dan wawancara dengan pemilik/pengguna sumru galo. Selanjutnya 30 sumur gali diantranya diambil contoh air untuk pemeriksan Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara item indpeksi sanitasi sumur gali dengan kualitas air secara bakteriologis. Demikian juga hubungan yang kuat antara jumlah pemakai masing-masing sumur gali dengan kualitas air secara bakteriologis, sedangkan umur sumur gali tidak ada hubungannya dengan kualitas air sumur gali secara bakteriologis. Untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan pengawasan kualitas air sebaiknya diawali dari pembenahan terhadap instrumen inspeksi sanitasinya antara lain dengan memasukkan faktor jumlah pemakai sumur sebagai salah satu item inspeksi, dan terhadap sumur gali yang item penyebab pencemaraanya nol, dibuatkan kategori tingkat resiko membuat dan memelihara sumur gali serta pengamanan air sumur gali dengan memperhatikan aspek lingkungan, konstruksidan perilaku serta desinfeksi air sumur. Bagi penelitian lain agar mengkaji kemungkinandil pembobotan pada tiap aspek atau item inspeksi sanitasi dan hubungannya dengan kandungan bakteri koliform. Kata Kunci: SGL, INSPEKSI SANITASI, BAKTERIOLOGIS,SLEMAN, YOGYAKRATA
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 16244 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 08 Jul 2010 11:21 |
Last Modified: | 08 Jul 2010 11:21 |
Repository Staff Only: item control page