ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI (SKPG) DALAM MENGATASI MASALAH GIZI BURUK DI KABUPATEN LEMBATA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Lamabelawa , Yusuf Reynald Geotena (2006) ANALISIS SISTEM KEWASPADAAN PANGAN DAN GIZI (SKPG) DALAM MENGATASI MASALAH GIZI BURUK DI KABUPATEN LEMBATA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
309Kb

Abstract

Work performance of Nutritional Surveillance Team can influenced by (1) Input factor namely person, finance, Standard Operating Procedure (SOP), and infrastructure, (2) Process factor namely collecting of data, analyzing of data, providing of information, monitoring, evaluating, and coordinating. Aim of this research was to analyze work performance of Nutritional Surveillance Team from aspects of input, process, and output to overcome a problem of food vulnerability and malnutrition. This was a qualitative research through in-depth interview and brainstorming. Number of sample was six persons who were Nutritional Surveillance Team. For purpose of triangulation, in-depth interview was conducted to Head of Health Office, Head of Bappeda, and Head of Farming and Horticulture Office in District of Lembata. Results of research show that for aspect of input, all informants said number of staff has been enough in accordance with Decree No. 24 year 2006, fund is technically provided by each sector. Availability of SOP is very important as a guidance of work and team has not understood SOP well. Infrastructure is still joined to each sector. For aspect of process, all informants said process of data collection, data analysis, providing information, monitoring, and evaluating has been done but it is late and not routine because of difficulty in coordination. For aspect of output, all informants said data of sub district/village in which experience food vulnerability and malnutrition will be reported to regent. Nutritional Surveillance Team will follow up this report through intervention of food vulnerability and malnutrition in accordance with a task of each sector. Finally, It needs to improve a monitoring and coordinating system among sectors. Each sector should understand SOP well in order to overcome a problem, and improve infrastructure in order to get more accurate information. Suggestion from a researcher and an academic is needed to get the best solution for a problem of food vulnerability and malnutrition in District of Lembata. Kinerja tim SKPG dapat dipengaruhi oleh (1) factor input yaitu personil, dana, juklak dan juknis serta sarana dan prasarana, (2) faktor proses yaitu pengumpulan data, analisis data, penyediaan informasi, monitoring dan evaluasi serta koordinasi, (3) faktor output yaitu jenis-jenis informasi serta tindakan yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kinerja tim SKPG dilihat dari aspek input (masukan), proses dan output (keluaran) dalam mengatasi masalah rawan pangan gizi buruk. Metode penelitian adalah kualitatif dengan cara wawancara mendalam dan diskusi brainstorming. Sebagai responden enam orang Tim SKPG, untuk triangulasi dilakukan uji silang data terhadap Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Beppeda dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lembata. Hasil penelitian dari aspek input semua informan mengatakan jumlah personil sudah mencukupi sesuai SK No. 24 tahun 2006, dana disediakan pada masing-masing sector dan bersifat teknis. Keberadaan juklak dan juknis menurut semua informan sangat penting karena sebagai pedoman dalam bekerja dan tim belum memahami tupoksi yang ada dengan baik, terkait dengan keberadaan sarana untuk tim SKPG, semua informan mengatakan bahwa sarana bergabung dengan sector terkait. Dilihat dari aspek proses semua informan mengatakan bahwa selama ini proses pengumpulan data, analisis data, penyediaan informasi serta monitoring dan evaluasi sudah berjalan tapi lambat dan tidak rutin karena sulitnya koordinasi antar sector karena masing-masing anggota mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Dari aspek output pada umumnya semua informan mengatakan bahwa jenis informan berupa data kecamatan/desa yang mengalami rawan pangan dan gizi buruk ini akan dilaporkan kepada bupati. Laporan ini selanjutnya akan diambil tindakan atau intervensi dari Tim SKPG yaitu penanganan rawan pangan dan gizi buruk sesuai dengan tugas dari masing-masing sector terkait. Saran yang diharapkan agar lebih meningkatkan system pengawasan dan koordinasi yang baik antar sector, masing-masing sector diharapkan untuk memahami tupoksi dengan baik sehingga penanganan rawan pangan dan gizi buruk tepat pada sasaran, meningkatkan sarana dan prasarana sehingga informasi yang dihasilkan cepat, akurat dan tepat sasaran, dan diharapkan juga masukan-masukan dari peneliti dan akademisi dalam memberi solusi yang terbaik guna mengatasi masalah rawan pangan dan gizi buruk di Kabupaten Lembata.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:15975
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:07 Jul 2010 09:37
Last Modified:27 Dec 2010 13:03

Repository Staff Only: item control page