Lasut , Robby (2006) IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAHAN KIMIA DAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA (Studi Kasus di Laboratorium PT Pupuk Kaltim, Tbk ). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 697Kb |
Abstract
Uncontrolled the environment of the laboratory chemicals ware house since procurement planning until handling and receiving from vendor can occurs damage and expired of the chemicals it self. Temperature and humidity was a critical point to manage this condition. This research approach to minimize pollution of chemicals waste from planning to store it at ware house. With proper chemicals management can produce a good practice of laboratory waste management and safe the environmental of laboratory. Indicator of the success of implemented the program that reducing amount of waste generator. Decrease of quantities of chemicals inventory and waste generator was indicate that the proper management will conduct to minimize waste with pollution prevention program. 27 % of reducing inventories chemicals and 70 % reducing of laboratory waste indicate of success the research. All of the laboratory waste from expired chemicals should be manage by the laboratory management to improve a good laboratory practice. Standard Operating Procedure (S.O.P) is one of the best way to reach it. Key word : chemicals handling and management, waste generator, waste management, MSDS, incompability, Standard Operating Procedure (S.O.P) Adanya bahan kimia kadaluarsa dan rusak kemasan diakibatkan oleh karena tidak terkendalinya sistem manajemen bahan kimia sejak dari awal perencanaan sampai dengan pengaturan dan penempatannya di gudang penyimpanan. Jumlah timbulan limbah (waste generator) merupakan indikasi seberapa baik implementasi manajemen limbah yang sudah diterapkan dengan mengukur kuantitas timbulan limbah selang waktu tertentu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk minimalisasi potensi limbah yang dapat terjadi pada penanganan bahan kimia di gudang serta pengurangan kuantitas timbulan limbah cair dan padat yang dihasilkan oleh analisis kimia di laboratorium Pupuk Kaltim. Metode yang digunakan untuk menekan jumlah bahan kimia kadaluarsa dan rusak kemasan melalui memisahkan bahan kimia tersebut terhadap bahan yang masih layak pakai yang disertai identifikasi MSDS untuk keperluan penanganan sebagai limbah bahan B3 sehingga kontaminasi diantara bahan kimia dapat dicegah. Dari penelitian ini dapat dihasilkan penurunan jumlah bahan kimia yang disimpan di gudang sebesar 27 % dari total persediaan, sedangkan jumlah timbulan limbah bahan B3 berkurang 70 % setelah dilakukan pengelolaan. Pengelolaan bahan kadaluarsa dilakukan dengan mengikuti asas incompability sehingga ancaman kontaminasai dapat di minimalkan. Rekomendasi yang dianjurkan yaitu dengan mengusulkan amandemen S.O.P Perencanaan, Penerimaan Bahan, Audit Gudang sehingga pencegahan polusi dapat dilakukan sejak awal. Kata kunci : manajemen bahan kimia, timbulan limbah, manajemen limbah laboratorium, MSDS, incompability, Standard Operating Procedure (S.O.P)
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 15831 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 06 Jul 2010 13:58 |
Last Modified: | 06 Jul 2010 13:58 |
Repository Staff Only: item control page