FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA ANAK UMUR 2 TAHUN - 5 TAHUN DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN

MARTANTO, YOSEP HERRY (2000) FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIARE PADA ANAK UMUR 2 TAHUN - 5 TAHUN DI KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
31Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kodisi lingkungan dan perilaku perorangan (praktek ibu/keluarga) merupakan factor resiko yang mempengaruhi kejadian diare pada anak umur 2 – 5 tahun di Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Penelitian merupakan observasi dengan pendekatan kasus control. Jumlah sample 69 kasus diare baru (1 juni – 3 juli 2000) berumur 2 tahun sampai dengan 5 tahun di Kecamatan cawas dan 69 kontrol yang berasal dari masyarakat di sekitar kasus. Pengambilan sample secara non random pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan pada tanggal 3 – 7 juli 2000. analisa data menggunakan komputer program epi info versi 6.02. Hasil penelitian adalah pada cara penggunaan sumur [“X2=8,37 dan p-values=0,467 (p>0,05) serta OR=1,39 dengan 95 % interval kepercayaan = 1,38<6,20], berarti cara penggunaan sumur tidak untuk keluraga sendiri mempunyai resiko 1,39 kali terkena diare dibandingakn yang digunakan untuk satu keluarga sendiri. Pada kulaitas mikrobiologi air sumur [“X2=1,24 dan p-values=0,265 serta OR=3,32 dengan interval kepercayaan = 0,55<25,50], berarti tidak sebagai faktor resiko kejadian diare. Pada kebiasaan cara menutup hidangan [“X2=11,28 dan p-values=0,0008 (p>0,05) serta OR=4,51 dengan 95 % interval kepercayaan = 1,77<12,32], berarti kebiasaan tidak menutup hidangan mempunyai resiko 4,61 kali terkena diare dibandingakn yang selalu menutup. Pada kebiasaan cuci alat makan/minum [“X2=3,98 dan p-values=0,467(p>0,05) serta OR=2,47 dengan 95 % interval kepercayaan = 1,01<6,08], berarti kebiasaan tidak mencuci dengan air bersih dan sabun mempunyai resiko 2, 47 kali terkena diare dibandingkan yang selalu memakai air bersih dan sabun. Pada kebiasaan cuci tang sebelum memberi makan anak [“X2=4,04 dan p-values=0,045 (p>0,05) serta OR=2,26 dengan 95 % interval kepercayaan = 1,02<5,06], berarti kebaisaan mencuci tidak menggunakan air bersih dan sabun mempunai resiko 2,26 kali terkena diare dibandingakn yang selalu menggunakan air bersih dan sabun. Pada tempat membuang tinja anak [“X2=8,52 dan p-values=0,004 (p>0,05) serta OR=0,21 dengan 95 % interval kepercayaan = 0,06<0,64], berarti termasuk factor protektif pada kejadian diare. Pada kebiasaan cuci tangan setelah berak [“X2=0,53 dan p-values=0,467 (p>0,005) serta OR=1,39 dengan 95 % interval kepercayaan = 0,06<0,64], berarti ridak sebagai faktor resiko kejadian diare. Yang temasuk faktor resiko adalah cara menyimpan hidangan, kebiasaan cuci alat makan/minum dan kebiasaan cuci tangan sebelum memberi makan anak serta cara penggunaan sumur. Berdasrkan tersebut maka penyuluhan kesehatan perlu lebih ditingkatkan pada semua lapisan masyarakat. Kata Kunci: FAKTOR RESIKO DIARE, ANAK 2-5 TAHUN, LINGKUNGAN DAN PERILAKU

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:15772
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:06 Jul 2010 12:10
Last Modified:06 Jul 2010 12:10

Repository Staff Only: item control page