PENGALIHAN FUNGSI TANAH ADAT MENJADI OBYEK PARIWISATA DI DESA SUKAWATI KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR PROPINSI BALI

NURHAYATI, NURHAYATI (2006) PENGALIHAN FUNGSI TANAH ADAT MENJADI OBYEK PARIWISATA DI DESA SUKAWATI KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR PROPINSI BALI. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
209Kb

Abstract

Bali adalah kota tujuan wisata. Sebagai daerah tujuan wisata, sudah seharusnyanya semua elemen pendukung untuk mencapai tujuan tersebut saling bekerja sama dan saling membantu untuk menata kota. Tidak terkecuali, apakah dari pemerintah ataupun dari masyarakat Bali sendiri, termasuk juga masyarakat desa adat Sukawati, kecamatan Sukawati, kabupaten Gianyar. Sebagai daerah tujuan wisata, maka akan banyak para wisatawan lokal dan asing berdatangan ke propinsi Bali, sehingga akan berpengaruh kepada meningkatnya kebutuhan tanah untuk dijadikan obyek wisata. Dahulu, tanah-tanah di Bali merupakan sesuatu yang sakral dan merupakan suatu kesatuan dengan jiwa masyarakat. Dalam hal pemanfaatan tanah, masyarakat Bali selalu menghubungkannya dengan hal-hal religius dan hanya dipergunakan untuk tempat tinggal serta untuk keperluan adat saja. Akan tetapi, karena kebutuhan tanah semakin meningkat dikarenakan pengaruh kepariwisataan, hal-hal di atas semakin lama semakin ditinggalkan. Apalagi pengaruh kebutuhan ekonomi semakin meningkat dan bergesernya pola pikir masyarakat Bali khususnya di Desa Sukawati. Metode yang dipakai penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Yuridis-Empiris dengan metode pendekatan Diskriftif-Analisis. Untuk pengumpulan data dan bahan hukum primer dan sekunder, diteliti melalui pengamatan langsung ke lapangan, melakukan wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur dan mempelajari dokumen-dokumen hukum dan normanorma adat serta menggunakan metode observasi. Adapun analisis data, tehnik yang dilakukan secara kualitatif. Dalam pelaksanaan pengalihan fungsi tanah adat menjadi obyek pariwisata di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ini, dilakukan dengan cara jual beli atau sewa kepada para investor. Untuk menentukan dialihkan apa tidak harus melalui musyawarah semua perangkat desa..Terjadinya pengalihan fungsi tanah adat ini karena factor ekonomi dan factor perubahan pola pikir masyarakat Akan selalu terjadi, untuk membuat suatu peraturan baru, pasti ada yang setuju dan ada yang tidak setuju dan mendapatkan hambatan. Demikian pula dalam hal pengalihan fungsi tanah adat menjadi obyek wisata di Desa Sukawati, hambatan utama adalah datang dari golongan orang tua yang takut terjadi malapetaka apabila tempat-tempat pemujaan atau tempat sembahyang dipindah atau dibongkar. Akan tetapi, dengan pendekatan dan musyawarah yang baik, hambatan itu dapat ditanggulangi.Namun demikian, ada hal-hal yang memang harus dipertahankan dan tidak boleh dihilangkan, yaitu mengenai tempat-tempat ibadah/pura yang tetap harus dijaga keberadaannya. Bali is a tourism destination city. As the tourism destination area, it’s a necessity for entire part of supporting elements to cooperate and participate to manage the city in order to fulfill the purpose. Including all elements of governmental and social order, especially the society members of Sukawati custom village, Sukawati Sub-District, Gianyar Regency. Within the matter, there will be plenty of local and foreign tourists visiting Bali Province, in which the land for tourism purpose would be required more than ever. Years in advance, lands in Bali was considered sacral and as the unity of people soul. Upon the land exploitation, Balinese always relates it with religious matter and only uses it as the shelter and above matters were placed behind. Moreover, the financial pressure increases gradually and the phenomenon of the thinking pattern shifting of Bali society especially in Sukawati Village holds. The research used juridical empirical with the approach method of descriptive analytic. For the data collecting and the primary and secondary law material, the research used field direct observation, through interview both structured and non-structured, and examining law documents and custom norms and by using observation method. Whereas, the data analysis, the research used qualitative technique. Upon the execution of the function Conversion of custom land to be the tourism object in Sukawati Village, Sukawati Sub-District, Gianyar Regency, it was executed by trading or renting to the investor. To determine the conversion, it should pass meeting of the village officer. Because of the financial pressure and the shifting of people thinking pattern it will always be happened, for making a new regulation, there will be the agree and the disagree side, and will cause obstacles. Within the matter, the risen obstacles come from the old generation, which believes on the disaster coming, concerning to the relocating of the praying shrine and the holy place. Nevertheless, by the fine persuading and meeting, the risen obstacles could be overcome completely. However, there is the prevented and not allowed to diminish, which is upon the holy shrine that should be prevented completely.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:15765
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:06 Jul 2010 11:04
Last Modified:06 Jul 2010 11:04

Repository Staff Only: item control page