PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI SEPANJANG JALAN GADJAH MADA KOTA BATAM

BUDI, IRAWAN SETIA (2007) PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI SEPANJANG JALAN GADJAH MADA KOTA BATAM. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
11Mb

Abstract

Characteristic from land use planning is ability or potency to “generate” traffic. Thereby, appropriately connecting potency of land use planning from a piece of land, which have certain activity, to generate a number of traffic current per day. Based on Transportasion Masterplan data of Batam Municipality in 2002 shown that degree of saturation (DS) = 0,91, which indicated jamming. The goal of this research is to study the influence of land use to trip generation and trip attraction alongside Gadjah Mada street Batam City. Target which wish to be reach are : identifying land use and transportation, traffic counting on each land use, analising land use growth, analising trip generation and trip attraction, analising influence of land use to trip generation and trip attraction alongside Gadjah Mada Street Batam City. Research method to be used in this research is descriptive by identifying land use and transportation condition along side Gadjah Mada Street. Afterwards analising land use growth and analising trip generation and trip attraction also analising influence of land use to trip generation and trip attraction alongside Gadjah Mada Street Batam City Based on analising result, can be concluded that the pattern of land use in field study is mixed use area and linear tend following street network pattern, with widest land use is tourism (213 Ha), settlement (202,5 Ha), commerce and service (42,52 Ha). Gadjah Mada Street land use have an influence on the movement (38,11%) in trip generation (17,82%) and trip attraction (20,29%). Every land use will give different level and pattern of trip generation and trip attraction, trip generation which generated very small where every hectare settlement will generate movement equal 8 pcu/hour, while attraction is big enough where for public facility land 170 pcu/hour, education 38 pcu/hour, service and commerce 19 pcu/hour. Land use potency is to generate traffic, so in the implementation the distance between settlement and other land use for interaction area have to be made as efficient as possible, because based to result of analising happened uneffective between settlement land use as generating area and education, service and commerce and also public facility land use as attraction movement in field study. So that the potency of efficiency in the case of public transportation and infrastructure supply can be maximized Ciri khas dari tata guna lahan adalah kemampuan atau potensinya untuk ”membangkitkan” lalu lintas. Dengan demikian, sudah sewajarnya apabila kita menghubungkan potensi tata guna lahan dari sepetak lahan, yang memiliki aktifitas tertentu, untuk membangkitkan sejumlah tertentu arus lalu lintas per hari. Berdasarkan data Masterplan Transportasi Kota Batam tahun 2002 diketahui bahwa derajat kejenuhan (V/C) = 0,91 yang mengindikasikan terjadinya kemacetan. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji Pengaruh penggunaan lahan terhadap bangkitan dan tarikan pergerakan di sepanjang Jalan Gadjah Mada Kota Batam. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai yaitu : mengidentifikasi kondisi guna lahan dan transportasi, menghitung arus lalu lintas (traffic counting) tiap guna lahan, menganalisis perkembangan guna lahan, menganalisis bangkitan dan tarikan pergerakan, serta menganalisis pengaruh penggunaan lahan terhadap bangkitan dan tarikan pergerakan di sepanjang Jalan Gadjah Mada Kota Batam. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengidentifikasi kondisi tata guna lahan dan transportasi di sepanjang Jalan Gadjah Mada. Kemudian dilakukan analisis perkembangan tata guna lahan, analisis bangkitan dan tarikan, serta analisis pengaruh penggunaan lahan terhadap bangkitan dan tarikan pergerakan di sepanjang Jalan Gadjah Mada Kota Batam Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pola penggunaan lahan di wilayah studi adalah mixed use area dan cenderung berbentuk linear mengikuti pola jaringan jalan, dengan luas guna lahan terbesar lahan pariwisata (213 Ha), diikuti pemukiman (202,5 Ha), perdagangan dan jasa (42,52 Ha). Penggunaan lahan di sepanjang Jalan Gadjah Mada berpengaruh terhadap pergerakan (38,11%) baik berupa bangkitan (17,82%) maupun tarikan (20,29%). Setiap guna lahan akan menimbulkan besar maupun pola bangkitan dan tarikan yang berbeda, bangkitan pergerakan yang ditimbulkan sangat kecil dimana untuk setiap hektar lahan pemukiman akan membangkitkan pergerakan sebesar 8 smp/jam, sedangkan tarikan pergerakan cukup besar dimana untuk lahan fasilitas umum 170 smp/jam, pendidikan 38 smp/jam, perdagangan dan jasa 19 smp/jam. Potensi guna lahan adalah untuk membangkitkan lalu lintas, maka secara implementatif jarak antara pemukiman dengan guna lahan lain untuk tempat berinteraksi harus dibuat seefisien mungkin, karena berdasarkan hasil analisis terjadi ketidakefektifan antara guna lahan untuk permukiman sebagai kawasan pembangkit dan guna lahan untuk pendidikan, perdagangan dan jasa serta fasilitas umum sebagai tarikan perjalanan di wilayah studi. sehingga potensi adanya efisiensi dalam hal penyediaan infrastruktur dan transportasi publik dapat dimaksimalkan

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
ID Code:15654
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:05 Jul 2010 21:09
Last Modified:05 Jul 2010 21:09

Repository Staff Only: item control page