ANALISIS SIKAP CALON LEGISLATIF TERHADAP PERUBAHAN PROSES DAN MEKANISME PENETAPAN CALON TERPILIH PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 DI KOTA CIREBON, JAWA BARAT

Willyanti Lestari, Windy (2010) ANALISIS SIKAP CALON LEGISLATIF TERHADAP PERUBAHAN PROSES DAN MEKANISME PENETAPAN CALON TERPILIH PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 DI KOTA CIREBON, JAWA BARAT. Undergraduate thesis, Fisip Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
21Kb

Abstract

Perubahan mekanisme penetapan calon terpilih sedikit banyak telah memberikan dampak secara psikologis kepada calon legislatif sendiri. Dimana dengan mekanisme suara terbanyak (Pileg 2009), calon-calon tersebut tidak hanya bersaing dengan calon yang berasal dari beda partai, tetapi juga calon yang berasal dari partai yang sama. Dengan demikian, benturan-benturan pun tidak hanya terjadi antar caleg dari beda partai, tetapi juga terkadang disebabkan oleh persaingan sesama calon dari satu partai. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk mengetahui bagaimanakah sikap calon legislatif di daerah pemilihan Kotamadya Cirebon, Jawa Barat terhadap perubahan mekanisme penetapan calon terpilih (ditinjau dari tiga komponen: kognitif, afektif, dan konatif). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan Grand Theory tentang sikap (ditinjau dari ilmu psikologi) yang dikemukakan oleh David O. Sears sebagai landasan penulis dalam melakukan penelitian lapangan. Selain itu, oleh karena objek yang akan diukur adalah sikap calon legislatif, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif dimana permasalahan dijelaskan dengan menggunakan data-data berupa angka. Alat utama yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian lapangan adalah kuesioner (daftar skala sikap). Kuesioner disebarkan kepada orang-orang yang telah ditetapkan sebagai sampel. Untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin, sehingga didapatkan hasil sejumlah 82 sampel. Oleh karena proses Pemilu 2009 telah berlangsung serta hasilnya pun telah diketahui, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel strata, dimana sampel diambil dari dua penggolongan besar, calon terpilih (Dapil I, II, III) dan calon tidak terpilih (Dapil I, II, III). Selain kuesioner, penulis juga menggunakan metode wawancara kepada beberapa calon legislatif untuk mengetahui pendapat mereka masing-masing. Hasil dari penyebaran kuesioner dan wawancara tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar calon legislatif menyatakan positif pada komponen kognitif, dan positif pada komponen afektif yang berarti bahwa sebagian besar dari mereka bersikap positif terhadap perubahan mekanisme penetapan calon terpilih/sebagian besar dari mereka lebih menyukai mekanisme yang baru (suara terbanyak) dibandingkan dengan mekanisme yang lama (nomor urut), akan tetapi sebagian besar dari mereka pun menyatakan positif pada komponen konatif (kecenderungan bertindak), yang juga berarti bahwa walaupun mereka menyukai mekanisme yang baru, masih banyak hal yang harus diubah dan dibenahi pada Pemilu berikutnya.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Government Science
ID Code:15611
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:05 Jul 2010 13:24
Last Modified:06 Jul 2010 13:57

Repository Staff Only: item control page