PELAKSANAAN PENYELESAIAN KLAIM DAN SUBROGASI ATAS KLAIM YANG TELAH DIBAYARKAN OLEH PERUSAHAAN SURETY DALAM PERJANJIAN SURETY BOND DI PT JASARAHARJA PUTERA CABANG MATARAM

INAYAH, HAERUN (2006) PELAKSANAAN PENYELESAIAN KLAIM DAN SUBROGASI ATAS KLAIM YANG TELAH DIBAYARKAN OLEH PERUSAHAAN SURETY DALAM PERJANJIAN SURETY BOND DI PT JASARAHARJA PUTERA CABANG MATARAM. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
249Kb

Abstract

Surety Bond memiliki konsep sebagai penyedia jaminan, merupakan alternatif lain dari Bank Garansi. Surety Bond diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi ditujukan untuk membantu pengusaha yang mempunyai kemampuan teknis yang baik, tetapi kurang didukung oleh kemampuan keuangannya. Perjanjian Surety Bond merupakan suatu perjanjian tambahan yang melibatkan tiga pihak, yaitu Principal sebagai pelaksana pekerjaan, Obligee sebagai pemberi pekerjaan, Perusahaan Surety sebagai penjamin. Dalam pelaksanaannya apabila Principal tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak, kemudian Obligee memutuskan hubungan kerja, maka Obligee dapat mengajukan klaim kepada Perusahaan Surety. Di mana penyelesaian klaim dilakukan oleh Perusahaan Surety dengan membayar kerugian kepada Obligee sebesar Nilai Jaminan. Atas pembayaran klaim tersebut Perusahaan Surety berhak memperoleh pengembalian atas klaim yang telah dibayarkannya dari Principal (Subrogasi atau Recovery), hal ini didasarkan pada Agreement Of Indemnity To Surety. Dalam penulisan tesis ini Penulis menggunakan metode pendekatan secara yuridis empiris yaitu suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan terlebih dahulu meneliti data sekunder yang ada kemudian dilanjutkan dengan penelitian data primer dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian di ketahui bahwa pelaksanaan penyelesaian klaim dimulai dengan tahap pengajuan prosedur klaim oleh Obligee kepada Perusahaan Surety dengan dilengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan, adapun penyelesaian klaim lebih banyak dilakukan dengan cara pembayaran dengan mentransfer ke rekening yang ditunjuk oleh Obligee. Sedangkan cara yang ditempuh oleh Perusahaan Surety untuk memperoleh subrogasi atau recovery adalah dengan cara penagihan secara langsung. Hambatan yang dihadapi oleh Perusahaan Surety dalam pelaksanaan subrogasi atau recovery dalam Perjanjian Surety Bond adalah ketidakmampuan Principal secara keuangan mengakibatkan dibutuhkan waktu yang lama dan tidak optimalnya hasil diperoleh Perusahaan Surety dalam subrogasi atau recovery, untuk mengatasi hambatan tersebut Perusahaan Surety bersikap kooperatif dan memberikan kelonggaran kepada Principal untuk membayar secara mencicil dengan jangka waktu yang tidak terbatas sesuai kemampuannya. Surety Bond has concept as assurance provider, is the other alternative from Guarantee Bank. Surety Bond published by Insurance Company is aimed to assist businessmen with good technical skill but not supported by their financial capability. Surety Bond Contract is an additional agreement involving three parties, that is, Principal as the executor, Obligee as the work provider, Surety Company as the guarantor. In the implementation, if Principal is not capable to fulfil his obligation as agreed in the contract and Obligee breaks the working relationship, Obligee propose claim to Surety Company. The claim settlement is conducted by Surety For Company by paying compensation to Obligee as much as the Assurance Value. For the claim payment, Surety Company has the right to obtain the return over claim has been paid from Principal (Subrogation or tecovery). It is based on the Agreement Of Indemnity To Surety. In this tesis, the writer used the juridical empiric approach, that is, a way pr procedure used to solve problems by initially examining the existing secondary data and then continued by primary data examination on the spot In basic of research result, it is known that the implementation on claim settlement was started by the stages of claim procedure proposal by Obligee to Surety Company along with the required documents. The claim settlement was mostly conducted by transfer to the account appointed by Obligee. Whereas the way Surety Company did to obtain subrogation or recovery was by direct collection. The obstruction faced by Surety Company in implementing subrogation or recovery in Surety Bond was Principal’s incapability financially. It took a long time and the result of Surety Company in subrogation or recovery was not optimal. To solve the problem, Surety Company acted cooperatively and gave more time to Principal to pay installment with unlimited terms according to his capability.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:15608
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:05 Jul 2010 13:11
Last Modified:05 Jul 2010 13:11

Repository Staff Only: item control page