REDESAIN KAWASAN BALEKAMBANG SURAKARTA

SEPTIANNINGSIH, SISKA (2009) REDESAIN KAWASAN BALEKAMBANG SURAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
76Kb

Abstract

1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai generator pertumbuhan ekonomi,bertujuan untuk meningkatkan devisa dan perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat. Tujuan lain dari pariwisata adalah untuk memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Propinsi Jawa Tengah dengan luas 34.504 km² berpotensi besar di bidang kepariwisataan, baik wisata budaya, alam maupun tempat rekreasi. Propinsi Jateng dan DIY merupakan salah satu dari 10 Daerah Tujuan Wisata di Indonesia yang menempati urutan teratas setelah Bali. Kota Surakarta memiliki potensi yang sangat besar di bidang budaya dan keindahan alam. Potensi yang ada dapat dikembangkan sebagai aset untuk mewujudkan kota Surakarta sebagai kota budaya sekaligus kota wisata. Dengan adanya bandara internasional Adi Soemarmo maka keberadaan kota Surakarta merupakan salah satu pintu gerbang Internasional di Indonesia. Strategi dan kebijaksanaan pembangunan kota Surakarta tercermin dalam visi misi kota Surakarta menjadi kota tujuan wisata yang bernuansa budaya, mengingat kota Surakarta memiliki potensi wisata budaya yang beragam. Dalam melaksanakan program atau kebijaksanaan pemerintah, khususnya bidang kepariwisataan, pemerintah daerah telah mengambil langkah –langkah untuk menunjang terwujudnya kota Surakarta sebagai pintu gerbang pariwisata di Jawa Tengah. Usaha ini dikaitkan dengan perwujudan Tri Krida Utama kota Surakarta, yaitu sebagi kota budaya, kota pariwisata dan kota olah raga, yang dalam program pelaksanaanya juga ditunjang dengan program BERSERI (Bersih Sehat Rapi Indah). Selain itu usaha ini juga dikaitkan dengan visi kota Surakarta yaitu "TERWUJUDNYA KOTA SALA SEBAGAI KOTA BUDAYA YANG BERTUMPU PADA POTENSI PERDAGANGAN, JASA, PENDIDIKAN, PARIWISATA DAN OLAH RAGA”. Beberapa aset pariwisata yang ada di kota Surakarta salah satunya adalah kawasan wisata Balekambang. Bila ditinjau dari sudut industri pariwisata, keberadaan aset Balekambang yang merupakan ajang rekreasi dan hutan kota yang bersifat budaya seperti pertunjukan ketoprak, drama tradisional, dll, sangat menunjang sarana rekreasi kota yang dengan letak yang strategis. Adapun potensi Taman Balekambang adalah sebagai berikut. - letaknya strategis, di pusat kota Surakarta dan potensinya sebagai paru-paru kota dengan area terbuka dan tata hijaunya. - Merupakan aset kota Surakarta karena mempunyai nilai historis dan nilai budaya yang tinggi. - Mempunyai fasilitas rekreasi yang potensial untuk dikembangkan meliputi rekreasi air, hiburan, dan alam. Merujuk RTRW Kota Surakarta tahun 2007-2026, salah satu permasalahan utama di kota Surakarta adalah terbatasnya open space yang berupa taman dan lapangan olahraga yaitu seluas 96,74 ha atau sekitar 2,2 % dari luas wilayah kota Surakarta. Hal ini sangat tidak proporsional sebagai paru-paru kota. Taman Balekambang sebagai salah satu ruang terbuka kota di Surakarta memiliki potensi yang cukup besar sebagai taman rekreasi dan sekaligus sebagai paru-paru kota, namun kondisinya saat ini kurang terawat. Adanya penurunan kualitas kawasan, yang tidak sesuai dengan kegiatan dan tata guna lahan Taman Balekambang, menyebabkan fungsi Taman Balekambang sebagai ruangan terbuka publik cenderung hilang. Dengan berjalannya waktu, kawasan Balekambang tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman sehingga fasilitas hiburan yang ada dianggap kurang menarik minat masyarakat. Berdasarkan latarbelakang terbentuknya sarana rekreasi Balekambang, maka dapat dikatakan bahwa kawasan Balekambang adalah milik Keraton Mangkunegaran dan pernah mangalami masa kejayaan pada beberapa tahun silam. Fasilitas yang ada pada Kawasan Balekambang sebenarnya cukup lengkap, namun pada masa sekarang ini fasilitas yang tersedia tidak dapat memenuhi tuntutan perkembangan jaman. Untuk itu perlu adanya upaya yang tepat untuk menghidupkan kembali kawasan Balekambang dan memberi nafas baru agar fasilitas rekreasi tersebut dapat berkembang dengan baik. Dari uraian di atas, diketahui bahwa Taman Balekambang Surakarta membutuhkan suatu Redesain kawasan yang mampu mengoptimalkan fungsi rekreasi dan wisata budaya kota. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Tujuan utama yang akan dicapai adalah Redesain Kawasan Balekambang yang mampu mengarahkan dan mengembalikan fungsi kawasan sebagai taman kota dan juga pusat kegiatan seni dan budaya di kota Surakarta. 1.2.2 Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah mengungkapkan tentang hasil kajian / analisis LP3A yaitu berupa : program ruang dan konsep dasar perancangan yang berkaitan dengan citra Redesain Kawasan Balekambang Surakarta. 1.3 Manfaat 1.3.1 Manfaat subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 1.3.2 Manfaat obyektif Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perencanaan dan perancangan Redesain taman khususnya taman rekreasi. 1.4 Lingkup Pembahasan Secara substansial, Substansi yang dibahas mencakup semua teori mengenai taman, rekreasi, budaya dan metode pendekatan; yang relevan untuk mendukung penyusunan program perencanaan dan perancangan Redesain Kawasan Balekambang. Secara spasial, Lingkup spasial yang dibahas mencakup regional Jawa Tengah, dan kota Surakarta dan Kawasan Taman Balekambang sebagai kawasan perencanaan dan perancangan. Lingkup spasial di luar cakupan di atas, hanya dibatasi pada objek-objek yang digunakan sebagai studi pembanding. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan data, kemudian dilakukan analisa melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, untuk mendapatkan hasil berupa kesimpulan yang digunakan dalam penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : - studi literatur, untuk memperoleh teori-teori serta regulasi yang relevan. - observasi lapangan, untuk memperoleh data mengenai lokasi perencanaan dan perancangan, serta data studi banding. - wawancara pihak terkait, dilakukan untuk memperoleh gambaran umum dari masyarakat dan pihak-pihak terkait, guna melengkapi data-data yang diperoleh dari studi literatur dan observasi lapangan. Analisa dilakukan dengan cara : - diskusi dan bimbingan, dilakukan dengan dosen pembimbing dan dosen-dosen penguji. 1.6 Sistematika Pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran pembahasan, manfaat pembahasan, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, sistematika pembahasan dan alur pikir. BAB II Tinjauan Umum Berisi tentang tinjauan taman, tinjauan rekreasi serta standart – standart yang berkaitan dengan taman rekreasi. BAB III Tinjauan Taman balekambang Berisi tentang tinjauan Kota Surakarta,Tinjauan Taman balekambang yang berupa sejarah Taman balekambang, kondisi eksisiting Taman balekambang dan studi banding. BAB IV Analisa dan Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Menguraikan tentang pendekatan perencanaan dan pendekatan perancangan yang meliputi aspek kontekstual, aspek fungsional, aspek teknis, aspek kinerja, aspek arsitektural. BAB V Konsep dan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Menguraikan tentang konsep perancangan bangunan yang meliputi aspek-aspek konsep perancangan dan program perancangan yang meliputi program ruang dan kebutuhan luas tapak. 1.7 Alur Bahasan

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:1537
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Oct 2009 10:47
Last Modified:29 Oct 2009 10:47

Repository Staff Only: item control page