ERLINA, ANTIK (2006) KUALITAS PERAIRAN DI SEKITAR BBPBAP JEPARA DITINJAU DARI ASPEK PRODUKTIVITAS PRIMER SEBAGAI LANDASAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG DAN IKAN. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 942Kb |
Abstract
Lingkungan pesisir merupakan sumberdaya alam yang memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, baik secara langsung maupun tidak. Secara langsung sumberdaya ini menyediakan berbagai bahan baku pangan industri maupun obat-obatan, yang dihasilkan oleh berbagai jenis organisme. Secara tidak langsung perairan pantai membantu manusia dalam usaha budidaya perikanan untuk mempertahankan kelangsungan hidup satwa yang membutuhkan perairan pantai baik selama hidup maupun dalam fase-fase tertentu. BBPBAP Jepara adalah suatu institusi yang bertugas melakukan pengembangan teknologi budidaya air payau melalui kegiatan pengkajian dan ujicoba perekayasaan teknologi budidaya secara berkelanjutan. Namun demikian dengan bertambahnya waktu dan aktivitas masyarakat di sekitar lokasi budidaya cenderung kurang memperhatikan kelestarian lingkungan sehingga dikhawatirkan kondisi lingkungan akan terganggu. Perlu dilakukan penelitian kualitas perairan di sekitar pantai untuk mengetahui daya dukungnya untuk keberlanjutan kegiatan budidaya udang dan ikan. Tujuan penelitian ini adalah : (a) Mengetahui kualitas perairan untuk mendukung budidaya udang dan ikan, (b)Menganalisa daya dukung parameter kualitas perairan terhadap produktivitas primer perairan sekitar stasiun kegiatan budidaya udang dan ikan dan (c) Mengetahui beberapa indikator struktur komunitas fitoplankton di stasiun kegiatan budidaya. Metodologi yang dipakai adalah survei lapangan dan dilanjutkan dengan analisa regresi hubungan antara produktivitas primer perairan masing-masing stasiun penelitian dengan parameter kualitas lingkungan. Sebagai bahan acuan digunakan Kriteria Baku Mutu Air Sumber dan Air Pemeliharaan untuk Kegiatan Budidaya. Hasil pengukuran parameter fisika kualitas perairan di tiga stasiun penelitian menunjukkan nilai yang masih layak untuk digunakan sebagai air sumber bagi kegiatan budidaya. Suhu perairan di tiga stasiun hampir sama yaitu berkisar antara 28,6 ºC – 30 ºC, intensitas cahaya cukup baik meskipun berbeda pada masing-masing stasiun karena dipengaruhi oleh cuaca pada waktu pengukuran (faktor alam). Demikian pula nilai kandungan MPT pada tiga stasiun penelitian berkisar antara 7,2 – 97,2 mg/L masih berada pada kisaran yang layak (25 – 500 mg/L). Parameter kimia yaitu salinitas berkisar antara 30 – 34 ‰ dan masih layak untuk kegiatan budidaya (5 – 35 ‰), demikian pula pH berkisar antara 7,2 – 8,2 masih layak (7,0 – 9,0), DO berkisar antara 3,04 – 5,75 ppm masih layak (3,0 – 7,5 ppm), kandungan nitrat berada pada kisaran nilai cukup untuk mendukung pertumbuhan fitoplankton. Parameter biologi yaitu kemelimpahan plankton antara 125.910 – 161.700 sel/L sangat baik digunakan sebagai inokulan untuk kegiatan Budidaya. Berdasarkan kualitas perairan di tiga stasiun menunjukkan kondisi masih mendukung nilai PP (Produktivitas Primer), PP di Stasiun I bekisar antara 56,88 – 60,64 mgC/m3/j, PP di Stasiun II antara 101 50,04 – 61,94 mgC/m3/j dan PP di Stasiun III antara 61,90 – 76,26 mgC/m3/j. Produktivitas primer di kedalaman 0,3 m dipengaruhi oleh unsur hara N dan P, sedangkan di kedalaman 5 m dipengaruhi oleh intensitas cahaya, unsur hara N dan P serta kelimpahan plankton. Komunitas plankton di tiga stasiun menunjukkan bahwa fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae/Diatomae mendominasi setiap stasiun dan sangat dibutuhkan untuk mendukung keberadaan fitoplankton di tambak. Coastal environment is a natural resource which gives benefit for humanlife both directly and indirectly. Directly the natural resource provides various foodmaterial for industries and medicines produced by a variety of organisms. Indirectly coastal waters assist fish farmer in their fish culture community endeavor to support the survival of fauna in need of the coastal both in their life cycle or certain phases of their life. BBPBAP Jepara is an institution of which main duty is to carry out technological development on brackishwater culture activity of research and experiment culture technology engineering. Nevertheless, activities of society living around the culture site from time to time have been so inattentive to environmental conservation and brought some concern of inbalance environmental condition. It is necessary to carry out research on water quality around the coast to figure out the carrying capacity to suit the continuation of shrimp and fish culture. The objectives of this research are: (a) to figure out the water quality to support shrimp and fish cultivation, (b) to analyze the carrying capacity of water quality parameter on primary productivity of the waters surrounding the shrimp and fish cultivating activity and (c) to figure out a number of phytoplankton community structure in the location of culture activity. The survey method with field observation was employed in this research, followed by regression analysis on the relationship of primary productivity of waters in each research station with the environmental quality parameter. The research data refered on Kriteria Baku Mutu Air Sumber dan Air Pemeliharaan untuk Kegiatan Budidaya (The Standard Criteria of Resource Water and of Rearing Water for Aquaculture Activity). The result obtained that the physical parameter of the water quality in three station shows value as the water resource for the culture activity. The water temperature in the three stasion is almost the same, that is between 28.6 ºC - 30 ºC. The light intensity is fair enough although the intensity differs considerably in each station as it is influenced by the weather at the time of measuring (natural factor). MPT concentration value in the three stations : ranges from 7.2 - 97,2 mg/L, which still remains in the permited range (25 – 500 mgs/L). The chemical parameter, which is salinity, ranges between 30 - 34 ‰ and is still suitable for the cultivating activity (5 – 35 ‰). The pH, range from 7.2 - 8.2, also ranges properly (7.0 – 9.0).The DO range from 3.04 - 5.75 ppm is still appropriate (3.0 – 7.5 ppm). The nitrate concentration stays within range to support phytoplankton growth. The biological parameter, which is plankton abundance optimum of 125.910 – 161.700 cells/L, is good to be used as inoculants for the culture activity. 103 Based on the water quality in the three stations, the study deduced that the water quality still in a range to support the primary productivity even though the water quality differs gradually, PP Station I in range 56,88 – 60,64 mgC/m3/j, PP Station II in range 50,04 – 61,94 mgC/m3/j and PP Station III in range 61,90 – 76,26 mgC/m3/j. The primary productivity in depth 0,3 m influenced of N and P nutritions, but in 0,5 m influenced of light intensity, N, P, and plankton populations.. The best water quality value is in Station III, then Station II and Station I. The plankton community in three stations shows that the phytoplankton of class Bacillariophyceae/Diatomae dominates in each of the station and which is greatly required to support the survival of phytoplankton in coastal ponds.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management |
ID Code: | 15363 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 30 Jun 2010 08:29 |
Last Modified: | 30 Jun 2010 08:29 |
Repository Staff Only: item control page