KONTRIBUSI AIR LIMBAH DOMESTIK PENDUDUK DI SEKITAR SUNGAI TUK TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI KALIGARANG SERTA UPAYA PENANGANANNYA (Studi Kasus Kelurahan Sampangan dan Bendan Ngisor Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang)

Sasongko, Lutfi Aris (2006) KONTRIBUSI AIR LIMBAH DOMESTIK PENDUDUK DI SEKITAR SUNGAI TUK TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI KALIGARANG SERTA UPAYA PENANGANANNYA (Studi Kasus Kelurahan Sampangan dan Bendan Ngisor Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang). Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1432Kb

Abstract

Sungai Tuk memiliki potensi tinggi tercemar limbah domestik karena sungai ini melintasi wilayah pasar dan pemukiman. Kondisi ini penting untuk diperhatikan karena Sungai Tuk bermuara di dekat titik pengambilan air Sungai Kaligarang yang menjadi sumber bahan baku air minum PDAM Kota Semarang. Tujuan penelitian: (1). mengidentifikasi perilaku penduduk di sekitar Sungai Tuk dalam memanfaatkan bahan-bahan yang berpotensi menurunkan kualitas air sungai; (2). mengevaluasi kualitas perairan di Sungai Tuk akibat pembuangan air limbah domestik yang mencakup perubahan parameter phospat, nitrat, phenol, BOD dan COD; (3). mengetahui kontribusi air limbah domestik penduduk di sekitar Sungai Tuk terhadap kualitas air Sungai Kaligarang. Penelitian ini menggabungkan penelitian fisik dan sosial. Penelitian fisik dilakukan dengan menganalisa secara kimia sampel air dan penelitian sosial dilakukan dengan wawancara terhadap responden dengan bantuan kuisioner. Populasi penelitian tentang kualitas air meliputi keseluruhan air Sungai Tuk di wilayah Kelurahan Sampangan dan Kelurahan Bendan Ngisor. Sampel air diambil pada 7 titik. Populasi penelitian sosial adalah penduduk di Kelurahan Bendan Ngisor dan Sampangan. Sampel adalah kepala keluarga dan atau istri kepala keluarga di tiga tipe permukiman terpilih. Rancangan sampel dipilih secara proporsional berdasarkan lokasi tempat tinggal. Jumlah sampel adalah 60 orang yang dipilih secara purposive. Sampel terpilih adalah sampel yang tinggal di sekitar Sungai Tuk dan membuang air limbah domestik ke Sungai Tuk. Hasil penelitian ini menunjukkan fakta bahwa tingkat pendidikan memberi pengaruh yang cukup baik pada sikap responden tetapi masih kurang memberi pengaruh pada tindakan responden dalam membuang air limbah domestik ke badan sungai. Perilaku responden dalam membuang air limbah domestik selain dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap juga dipengaruhi oleh sistem drainase yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Variasi harian debit air limbah domestik total pada tiga tipe permukiman terpilih menunjukkan perbedaan aktivitas pembuangan air limbah domestik. Aktivitas ini dipengaruhi oleh kebiasaan waktu mandi dan mencuci. Ratarata debit air limbah domestik total penduduk pada tipe permukiman perumahan kampung relatif rendah dibandingkan dengan kedua tipe permukiman lainnya karena saluran drainase di lingkungan ini kebanyakan berupa tanah. Secara umum Sungai Tuk lebih cenderung berfungsi sebagai saluran drainase daripada sebagai sumber air sehingga debit dan beban phospat, nitrat, phenol, BOD serta COD semakin meningkat dari hulu ke hilir. Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya saluran drainase yang terbuat dari beton sehingga tidak memungkinkan terjadinya peresapan air limbah secara alami ke dalam tanah dan kurangnya ruang hijau terbuka yang menjadikan air limpasan (run off) langsung masuk ke badan sungai. Beban total aliran air limbah domestik dari Sungai Tuk yang masuk ke Sungai Kaligarang diindikasikan dari besaran beban yang ada pada titik 7 yang terletak di muara Sungai Tuk yang berhubungan langsung dengan Sungai Kaligarang. Secara umum, beban total beberapa indikator air limbah domestik mencapai puncaknya pada hari Sabtu Pagi. Hal ini menunjukkan bahwa pada waktu tersebut terjadi banyak aktivitas yang dilakukan oleh penduduk di sekitar Sungai Tuk yang menghasilkan air limbah domestik. Saran tindak yang dapat dilakukan dibagi menjadi dua yaitu aspek teknis (fitoremediasi dan pembuatan IPAL komunal) dan aspek sosial (sosialisasi produksi bersih dalam skala rumah tangga dan mengenalkan sejak dini pendidikan lingkungan). Tuk River has high potential to be polluted by domestic waste water because it passed along market area and residence. That condition is urgent to be concerned because the river empties near of Kaligarang River water taking spot which has been as drink water resources of PDAM (district enterprise of drinking water) Semarang City. Research purpose : (1) to identify resident behavior around Tuk River on consumption of material that have potential to decrease river water quality; (2) to evaluate water quality on Tuk River that caused by domestic waste water throwing include phosphate, nitrate, phenol, BOD and COD parameter change; (3) to know the contribution of domestic waste water from resident around Tuk River on Kaligarang River water quality and the solution to decrease it. The research combined of physical and social research. Physical research was done by chemical analyzing of water sample and social research was done by interviewing respondent with questionnaire. The research population of water quality included whole Tuk River water in Sampangan and Bendan Ngisor Village. Water sample were taken on seven spot. The populations of social research were resident in Sampangan and Bendan Ngisor Village. The sample was either husband or his wife on three selected type residences. Total sample were 60 (sixty) selected resident with purposive selection. The selected sample was sample that lived around The Tuk River and threw their domestic waste water to The Tuk River. The result gives argument that education level had significant influence on respondent attitude but had insignificant influence on respondent action in domestic waste water throwing to The Tuk River. Respondent action in domestic waste water throwing was influenced by known, attitude and drainage system on resident’s environment. Daily variance of domestic waste water debit on three selected type of residence suggested different activity of resident in domestic waste water throwing. The activities were influenced by taking a bath and washing habit. Total average of domestic waste water on kampong residence was lower than two other types of residence because of the soil drainage channel is dominant in this type of residence. Generally, The Tuk River was has more function as drainage channel than as water resource so debit, phosphate, nitrate, phenol, BOD and COD content more increasing from up river region to low river region. That condition was more damaged by many concrete drainage channels that makes domestic waste water infiltration not possible and the lack of open green space make the run-off flow directly to the water body. Total content of domestic waste water flow from Tuk River was indicated from content on spot number 7 that has located at Tuk River empties which related directly with Kaligarang River. Generally, the peak of total content for a lot of domestic waste water indicator was attained on Saturday morning. It indicated that on this period there was many residents activity which produce domestic waste water. The suggested treatment could be divided into two aspects. First, engineering aspect (phyto remediation and built communal waste water treatment installation); second, social aspect (clean production on house scale socialization and introduce the environmental education earlier).

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:15152
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:23 Jun 2010 09:25
Last Modified:23 Jun 2010 09:25

Repository Staff Only: item control page