ANALISIS TINGKAT KEPUASAN TERHADAP PENYEDIAAN AIR BERSIH PDAM DI PERUMAHAN WIJAYA KUSUMA KABUPATEN DEMAK

Abstract

Clean water is one of human life basic need that absolutely fulfilled in quality and quantity. The infrastructure of water supply is responsibility of PDAM. Any limitation of various affecting factors may cause public satisfactory level against clean water supply is low. This problems is experienced by almost local government. By problems are linked with clean water supply, such as quantity and quality of PDAM water and determine the public level to PDAM's clean water service, so whatever the output is able to be input for any related institution, especially PDAM. This study explains comprehensively the actual condition by descriptive analysis method, is order to prove the level of public satisfactory and factors that affect them. The sample in this research was 15% from population selected by multiple random sampling techniques. Water quantity factors consist of dischange, water pressure, and continuity of PDAM water supply; have positively affect to the level of public satisfactory to the PDAM. In fact, the higher the dischange, and the higher the pressure, the higher public satisfactory can be achieved. Water quality factors contain taste, turbidity, and chlorine smell influence negatively to the level of public satisfactory. It means the taste, stinky, and stronger smell the level of public satisfactory tends to be lower. Based on the identification customer respond in complaining PDAM water service, that consist of smell, taste and the color are weakly correlated and given negative effect to public satisfactory, and explained that only 5.8% of satisfactory level could be shown by smell, turbidity, and water taste. The rest are influenced by other factors. According to the result of consumer satisfactory, it is known that public is incompletely satisfaction to the PDAM water supply service. In other side, laboratory test to the chemistry, physically, and bacteriology are generally fullfil the standard. The water flow continuosly for 24 hours non-stops and the dishange is enough for 109 1/ min/ daily, and only pressure level that generally lower from the standard. It means that the community perception about the PDAM is incorrect, and public communication need to be camed and to final the same perception between PDAM and community. Finally, it is recommended improve the management and develope existed PDAM¬infrastructures, such as the possibility of instally additional water pumps, restructuring PDAM distribution networking, and maintain any achievement such as dishange and continuity, and also increase their pressure level and water quality in order to fullfil the basic standard according to Decision Letter of Health Ministry # 907/Menkes/ SK/ VII/ 2002, dated on July 29, 2002. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup manusia yang hams dipenuhi kualitas maupun kuantitasnya. Penyediaan infrastrulctur air bersih merupakan tugas dan tanggung jawab PDAM. Keterbatasan pelayanan meliputi berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain debit pengaliran, kontinuitas dan tinggi tekanan serta kualitas air menjadikan tinglcat kepuasan masyarakat relatif rendah terhadap penyediaan air bersih. Hampir setiap pemerintahan kota mengalami permasalahan tersebut. Dengan mengungkap permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih, meliputi kuantitas dan kualitas air PDAM maka diharapkan hasil kajian sebagai outputnya akan dapat digunakan sebagai bahan evalnasi oleh para piltak yang terkait khususnya PDAM. Penelitian ini mengungkapkan secara komprehensif kondisi yang ada dengan cara metode deskriptif analistis, sehingga dapat dibuktikan kepuasan masyarakat serta faktor¬faktor yang mempengaruhi kepuasan tersebut. Faktor kuantitas air meliputi besar debit pengaliran dan tinggi tekanan air serta kontinuitas pengaliran air PDAM berpengaruh positif pada kepuasan masyarakat terhadap penyediaan air bersih PDAM. Hal ini bearti semakin besar debit pengaliran dan semakin tinggi tekanan air PDAM maka semakin besar kepuasan yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan faktor kualitas air meliputi rasa air, kekeruhan dan, bau kaporit secara keseluruhan berpengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan, yang bearti semakin air berasa, semakin keruh dan berbau maka kepuasan pelanggan semakin rendah. Berdasarkan identifikasi dari respon pelanggan pada keluhan terhadap pelayanan air PDAM, kualitas air yang ditinjau dad bau rasa dan warna berkorelasi lemah dan, negatif terhadap kepuasan, dan menjelaskan bahwa hanya sebesar 5,8 % kepuasan dapat dijelaskan oleh bau air, kekeruhan dan rasa air. Selebilinya adalah dipengaruhi faktor lain diluar variabel tersebut Berdasarkan hasil respon kepuasan pelanggan diketahui bahwa masyarakat masih merasa kurang puas terhadap pelayanan penyediaan air PDAM, sedangkan berdasarkan uji laboratorium terhadap kualitas fisik, kimia dan bakteriologi secara garis besar telah dapat memenuhi baku standart yang ada. Kontinuitas air 24 jam non stop dan debit pengaliran telah cukup mampu memenuhi 109 It/orang/hari secara umum, dan hanya faktor tinggi tekanan yang masih relatif rendah. Dengan demikian diperlukan adanya sosialisasi menyeluruh terhadap kondisi kuantitas dan kualitas air PDAM guna pemahaman yang obyelctif terhadap kondisi nil kepuasan yang ada. Akhirnya hal yang dapat disarankan adalah penanganan lebih lanjut dari pengelola untuk dapat membenahi infrastrulctur PDAM yang ada meliputi kemungkinan penambahan pompa dan pembenahan jaringan distribusi PDAM, dan mempertahankan apa yang sudah mampu dicapai meliputi besar debit dan kontinuitas serta membenahi tinggi tekanan dan kualitas air guna mencapai standart balm mutu sesuai dengan SK. Menteri kesehatan Nomor: 907/Men.Kes/SK/VIJJ2002 Tanggal 29 Juli 2002.