YOELIANTO, BARKAH (2005) KAMAN SPASIAL PERKEMBANGAN KOTA PURWODADI. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 4Mb |
Abstract
Purwodadi urban has strategic location, because geographically it set on the route-node inland transportation that connecting entire little cities around it. These connections have several functions as movement channel for people and also as economic channel of one to another area. Purwodadi urban's internal condition under establishing Local Autonomy paradigm, raising positive value to grow and develop. The issue which is become problem is the development of built up area within Purwodadi not just set on the region where generally provided its structure and infrastructure, but also spread to another region. If this condition is still permitted, the government should provide more much urban structures and facilities. Beside that, given RUTRK (General Plan of Urban Planning) is no more match to the actual condition, so, urban development process can't run optimally. This research has purpose for studying the spatial aspect of Purwodadi urban growth based on physically changing of its constructed region. This research used descriptive method, with analysis device overlay spatial GIS; nearest-neighbour analysis; gravity measurement and descriptive statistic. Result of this research showed that the invasion development of constructed region occurred in almost all of urban region around it, and the sprawls development of constructed region occurred in the peripheral areas;. The region development pattern was close to random pattern. The strongest spatial interaction existed between Kuripan and Purwodadi district; all urban region use a few urban service base of Purwodadi as urban service center; the RUTRK of Purwodadi (Regional Act no. 9 of 1988 of Purwodadi RUTRK in 1989-2009) is not match to the factual condition of existed constructed region; the amount of region which is formed during that period are able to show its development. Based on that finding, then the Local Authority require for studying the relation of the existed rural and urban area; the Local Authority may consider seven rural areas, that under this research are possible, to set as urban area; the Local Authority need to prioritize it urban development to Kuripan district; the Local Authority need to consider the development of structured region and it development trends in detail scale; there is need to take another study related with Purwodadi urban in : the suitability of urban region usage toward spatial function in detail; the control pattern of spatial urban region; any factors that influence physically development of Purwodadi urban; any factors that influence occupancy preference in Purwodadi city. Kota Purwodadi cukup strategic karena secara geografis terletak pada simpul jalur perhubungan darat yang menghubungkan kota-kota disekitarnya. Jalur perhubungan ini berfiingsi sebagai pergerakan penduduk serta jalur perekonomian antar wilayah. Disamping itu kondisi internal Kota Purwodadi dengan paradigma diberlakukannya Otonomi Daerah memberi nilai positif untuk tumbuh dan berkembang. Permasalahannya adalah perkembangan kawasan terbangun di Kota Purwodadi tidak hanya terjadi pada kawasan-kawasan yang umumnya sudah cukup tersedia sarana dan prasarananya, tetapi melebar ke wilayah lain, jika hal ini dibiarkan terjadi maka pemerintah hams menyediakan prasarana dan fasilitas kota yang lebih banyak, disamping itu produk Rencana Umum Tata Ruang Kota yang ada tidak sesuai lagi dengan kondisi faktual sehingga proses pembangunan kota tidak dapat berjalan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek spasial perkembangan Kota Purwodadi berdasarkan perubahan fisik kawasan terbangunnya Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan alat analisis Overlay Spasial GIS; Analisis Tetangga Terdekat (nearest-neighbour analysis); Pengukuran Gravitasi dan Statistik Deskriptif. Perkembangan kawasan terbangun yang melebar (invasion) terjadi hampir disemua kawasan perkotaan, sementara perkembangan yang melompat (sprawl) terjadi diluar kawasan perkotaan; Kelurahan Purwodadi merupakan pusat kota yang menjadi pusat pelayanan kawasan perkotaan sekitarnya. Pola perkembangan kawasan terbangun mendekati pola acak (random). Interaksi keruangan terkuat terjadi antara Kelurahan Kuripan dan Kelurahan Purwodadi; Seluruh kawasan perkotaan memanfaatkan beberapa fungsi dasar pelayanan kota di Kota Purwodadi sebagai pusat pelayanan kota; RUTRK Purwodadi (Perda No. 9 Tim 1988 tentang RUTRK Purwodadi Thn 1989-2009), tidak sesuai dengan kondisi faktual kawasan terbangun yang ada; Jumlah kawasan yang terbentuk claim kurun waktu tertentu dapat menunjukkan perkembangannya. Berdasarkan temuan tersebut maka Pemerintah Daerah perlu mengkaji keterkaitan kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan yang ada; Pemerintah Daerah dapat mempertimbangkan tujuh wilayah desa yang menurut penelitian ini memungkinkan untuk dijadikan sebagai kawasan perkotaan; Pemerintah Daerah perlu memprioritaskan pembangunan kotanya ke Kelurahan Kuripan; Pemerintah Daerah perlu mengkaji perkembangan kawasan terbangun serta kecenderungan perkembangannya dengan skala yang lebih detail; Perlu ada kajian lain yang berkaitan dengan perkembangan kota Purwodadi dalam hal : Kesesuaian penggunaan lahan kawasan perkotaan terhadap fungsi ruang Kota Purwodadi dengan skala yang lebih detail; Pola pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan; Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik Kota Purwodadi; Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi bermukim di Kota Purwodadi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 15094 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 22 Jun 2010 14:52 |
Last Modified: | 22 Jun 2010 14:52 |
Repository Staff Only: item control page