PERUBAIIAN PERILAKU SEKSUAL PADA PRIA PASCA STROKE

Abstract

Latar Belakang : Insidensi stroke semakin meningkat dan menyebabkan tingginya prevalensi kecacatan pada penderita pasca stroke.Seks adalah kebutuhan setiap manusia, begitu juga pada penderita stroke. Beberapa literatur menyatakan bahwa stroke menyebabkan perubahan perilaku seksual. Sedikitnya informasi yang ada tentang masalah seks pada penderita stroke akan mempengaruhi keharmonisan perkawinan karena kebutuhan kehidupan seks yang tidak terpenuhi. Tujuan Penelitian : Mengetahui perubahan perilaku seksual pada penderita pria pasca stroke serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Metode : Penelitian dilakukan selama 10 bulan ( Maret 2004- Desember 2004 ) di Poliklinik Ilmu Penyakit Saraf Dr. Kariadi Semarang, "terhadap 58 pria penderita stroke. Kriteria inklusi : onset stroke minimal setelah 6 bulan, menikah, masih beristri dan tinggal bersama istri, berumur antara 40-70 tahun. Kriteria eksklusi : pasien yang mengunakan obat penenang dan yang mengalami stroke ulang. Design penelitian adalah pre dan post test design. Basil : Didapatkan adanya perubahan signifikan akan perubahan perilaku seksual pada pria pasca stroke. Didapatkan adanya penurunan-penurunan libido(22,1 %), fungsi ereksi(27,7 %), orgasme(32,2 %), tingkat kepuasan seksual(34,6 %), frekuensi hubungan seksual(33,6 %), dan yang berhenti melakukan aktifitas seks(34,5 %). Umur, defisit sensorik, depresi dan kelemahan anggota gerak kanan berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan perilaku seksual pada pria pasca stroke. Kesimpulan : Pada pria pasca stroke terjadi perubahan perilaku seksual dan ini dipengaruhi oleh faktor umur, defisit sensorik, depresi dan kelemahan anggota gerak kanan.