ANALISIS FAKTOR RISIKO BAROTRAUMA MEMBRANA TIMPANI PADA NELAYAN PENYELAM TRADISIONAL DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG RISK FACTOR ANALYSIS OF BAROTRAUMA MEMBRANA TIMPANI OF INDIGENOUS DIVER FISHERMAN IN NORTH SUBDISTRICT,SEMARANG CITY

Abstract

Barotrauma Membrana timpani represent the most trauma or disease which is often experienced by indigenous diver fisherman, with the symptom exposure by the perforation on membrana timpani through otoscopy inspection and the heaviest symptom will produce deaf effect because of breaking the eardrum. This problem will result the hearing handicap for a lifetime, so that it will influence the work productivity. Based on the bibliography the determinant factor is very complex (multi factor), for example the characteristic of diver fisherman influenced by environmental work factor (change of level pressure) and factor of diving frequency. This research applies the analytic of explanatory survey and method used is observational with cross sectional approach. Population of the research is 150 people and sample taken is 45. Technique of collecting data through the inspection of otoscopy is held and observation. To know the level of influence of each risk factor to occurence of Barotrauma Membrana Timpani at indigenous diver fisherman it is conducted to analyze univariate with the frequency distribution, analyze the bivariate with the test of chi square, and analyze the multivariate with the test of logistic regression. Result of bivariate analysis shows that there is a significant relation of the adherence factor to diving procedure (p= 0,011), diving frequency (p= 0,011), and the average of diving frequency per day (p= 0,033) with the act of Barotrauma Membrana Timpani at indigenous diver fisherman. While result of the analysis of the multivariate indicates that the disobedience factor to the procedure of diving has opportunity to the act of Barotrauma Membrana Timpani 15,865 times (95%CI= 1,188-211,810) compared to the obedient to diving procedure, and factor of diving frequency which is more than 14 times per day has opportunity to the act of Barotrauma Membrana Timpani 57,796 times (95%0= 1,107¬3018,060) compared to the average of diving frequency mean which is smaller or equal to14 times per day. Barotrauma membrana timpani merupakan penyakit atau trauma yang paling sering dialami oleh nelayan penyelam tradisional, dengan gejala terjadi perforasi membrana timpani melalui pemeriksaan otoskopi, dan gejala terberat akan terjadi ketulian akibat pecahnya gendang telinga. Permasalahan ini akan mengakibatkan cacat pendengaran seumur hidup, sehingga akan mempengaruhi produktivitas kerja. Berdasarkan kepustakaan faktor penentunya sangat kompleks (multifaktor), antara lain karakteristik nelayan penyelam yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan kerja (besarnya perubahan tekanan) dan faktor frekuensi penyelaman. Jenis pencil tian ini adalah analitik explanatory survey dan metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 150 orang dan sampel yang diambil 45, teknik pengumpulan data dengan pemcriksaan otoskopi dan obscrvasi. Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing faktor risiko terhadap kejadian Barotrauma Membrana Timpani pada nelayan penyelam tradisional dilakukan analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji chi square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna dari faktor ketaatan terhadap prosedur penyclaman (p= 0,011), frekuensi/seringnya penyelaman (p= 0,011), dan frekuensi rata-rata menyelam per hari (p= 0,033) dengan kejadian Barotrauma Membrana Timpani pada nelayan penyelam tradisional. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor ketidaktaatan terhadap prosedur penyelaman berpeluang terhadap kejadian Barotrauma Membrana Timpani 15,865 kali (95%CI= 1,188-211,810) dibandingkan dengan yang taat terhadap prosedur penyelaman., dan faktor frekuensi rata-rata menyelam yang lebih besar dari 14 kali per hari berpeluang terhadap kejadian Barotrauma Membrana Timpani 57,796 kali (95%CI= 1,107¬3018,060) dibandingkan dengan yang frekuensi rata-rata menyelanmya lebih kecil atau sama dengan 14 kali per hari.