ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJ A DIAN MALARIA DI KECAMATAN KEMRANJI N KABUPATEN BANYUMAS

KUSWANTO, KUSWANTO (2005) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJ A DIAN MALARIA DI KECAMATAN KEMRANJI N KABUPATEN BANYUMAS. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3751Kb

Abstract

Background, Malaria is a kind of disease in which the spreading is through the bite of Anopheles. In Indonesia it is reported that less than 80 species of Anopheles, but there are only 24 of them have been proven that they spread malaria. In Kemranjen district the malaria vectors are An.aconitus, An. maculatus and An.balabacencis. In 2002 there were 5.409 malaria clinics in Kemranjen district and 1.127 positive. In 2003 there were 540 malaria clinics and 80 positive. In 2004 there were 282 malaria clinics and 34 positive Good, To research the risk factors influencing the malaria in Kemranjen Sub District, Banyumas District. The Method, this research applies the control of design or retrospective study within 34 cases and 68 controls. The risky factors research : the environment of inside the house : hanging clothes, house, wall, ventilation and roof cleanliness: outside the house: stahles, puddles, rice fields, bushes, streams, and zallaca plantation; daily activities: the use of mosquito coils, mosquito nets, and night activities. The research took place in Petarangan, Karanggintung, and Karangsalam Kemranjen Sub Dictrict, Banyumas District. Data analysis applies the univariate, bivariate techniques with the Chi Square test and multivariate technique. Result of the research, Shows that the inside house environment yielding the meaningful results are: house cleanliness (OR = 3,63; CI 95 % = 1,417 — 9,283) Wall (OR = 2,89; CI 95% = 1,146 — 7,282), Ventilation (OR = 2,87; CI 95% = 1,098 — 7,492) and meaningless variables are Hanging clothes (OR = 1,64; CI 95% = 0, 671 — 3,994), roof ( OR = 2,3 CI = 95% = 0, 899 — 5, 754). Outside house environment variables contributed meaningful result: puddles (OR = 4,12; CI 95% = 1,631 — 10,390) rice fields (OR = 6,56; CI 95% = 2,576 — 16,725) streams (OR = 7,35; CI 95% = 2,538 — 21,268) and meaningless variables : stables (OR = 1,13; CI 95% = 0,488 — 2,619) zallaca plantation (OR = 2,041; CI 95% = 0,884 — 4,711). Meaningful daily activity variables: mosquito nets (OR = 3,15, CI 95% = 1,336 — 7,4444) and mosquito coils (OR = 3,37, CI 95% = 1,416 — 8,046) and the meaningless is thu habit outside the house (OR = 1,9; CI 95% = 0,833 — 4,429) Conclusion, Mosquito coils, house cleanliness, mosquito nets and rice fields influence the malaria, they also give 46,73 % probabilities. Advice, The regular extension and monitoring through screening malaria are to increase the society awareness living in the malaria endemics. Latar belakang, Malaria merupakan penyakit yang penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles. Di Indonesia dilaporkan kurang lebih ada 80 spesies Anopheles, tetapi hanya ada 24 spesies Oiantaranya yang telah terbukti dapat menularkan malaria. Untuk Kecamatan Keitnranjen, vektor malarianya adalah An. aconitus, An. maculatus, dan An. balabacencis. Kejadian malaria di Kecamatan Kemranjen pada tahun 2002 terdapat 5.409 malaria klinis dan 1.127 positif, pada tahun 2003 terdapat 540 malaria klinis dan 81 positif dan pada tahun 2004 terdapat 282 malaria klinis dan 34 positif. Tujuan, Mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian malaria di Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Metode, Penelitian menggunakan desain kasus kontrol (case control) atau retrospective study dengan 34 kasus dan 68 kontrol. Faktor risiko yang termasuk dalam penelitian ini adalah : kepadatan nyamuk, faktor risiko lingkungan dalam rumah : pakaian tergantung, kebersihan rumah, dinding, ventilasi dan langit-langit; lingkungan luar rumah : kandang ternak, genangan air, sawah, semak-semak, parit/selokan dan kebun salak; faktor praktek sehari-hari : kebiasaan menggunakan obat nyamuk, kebiasaan menggunakan kelambu dan kebiasaan melakukan kegiatan malam. Lokasi penelitian di Desa Petarangan, Karanggintung dan Karangsalam Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Analisis data menggunakan tehnik univariat, bivariat dengan uji Chi-Square dan tehnik multivariat. Hasil penelitian, Menunjukan bahwa variabel lingkungan dalam rumah yang memberikan hasil bermakna adalah : kebersihan rumah (OR = 3,63; CI 95 % = 1,417 — 9,283), dinding rumah (OR = 2,89; CI 95 % = 1,146 — 7,282), ventilasi (OR = 2,87; CI 95 % = 1,098 — 7,492); dan variabel yang tidak bermakna adalah pakaian tergantung (OR = 1,64; CI 95 % = 0,671 — 3,994), langit-langit rumah (OR = 2,3; CI 95 % = 0,899 — 5,754). Variabel lingkungan luar rumah yang memberikan hasil bermakna adalah : genangan air (OR = 4,12; CI 95 % = 1,631 — 10,390); sawah (OR = 6,56; CI 95 % = 2,576 — 16,725); parit/selokan (OR = 7,35; CI 95 % = 2,538 —21,268) dan variabel yang tidak bermakna adalah : kandang ternak (OR = 1,13 ; CI 95 % = 0,488 — 2,619); kebun salak (OR = 2,041; CI 95 % = 0,884 — 4,711). Variabel praktek yang memberikan hasil bermakna adalah : kelambu (OR = 3,15; CI 95 % = 1,336 — 7,444) dan obat nyamuk (OR = 3,37; CI 95 % = 1,416 — 8,046). dan yang tidak bermakna adalah kebiasaan di luar rumah (OR = 1,9; CI 95 % = 0,833 —4,429). Kesimpulan, Obat nyamuk, kebersihan rumah, kelambu dan sawah berpengaruh terhadap kejadian malaria, serta memberikan nilai probabilitas 46,73 %. Saran, Penyuluhan yang teratur dan pementauan dengan melakukan penapisan (screning) malaria untulc meningkatkan kewaspadaan dini pada kelompok masyarakat daerah endemis malaria. Mernperbaiki praktek sehari-hari penduduk akan mengurangi kejadian malaria.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Health
ID Code:14992
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:21 Jun 2010 16:01
Last Modified:27 Dec 2010 14:30

Repository Staff Only: item control page