Endang, Dwi H (2009) PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 110Kb |
Abstract
1.1 Latar Belakang Kabupaten Rembang merupakan Kabupaten yang terletak di Pantai Utara Propinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah sekitar 1.014 km2 dengan panjang garis pantai 63 km. 35% dari luas wilayah kabupaten Rembang merupakan kawasan pesisir seluas 355,95 km2. Dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang, 6 diantaranya berada di tepi laut. Sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah sebagai nelayan. Kabupaten Rembang mempunyai sektor-sektor yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan, di antaranya perikanan, pariwisata, pertanian, perindustrian / perdagangan, kehutanan dan juga pertambangan. Dari sektor-sektor tersebut, perikanan mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap Kabupaten Rembang terutama dalam mendapatkan Pendapatan Daerah untuk mengelola daerah sebagai implementasi dari UU No 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Oleh karena itu sektor ini menjadi sektor unggulan bagi Kabupaten Rembang. Untuk mendukung perkembangan di sektor perikanan, di Kabupaten Rembang sendiri terdapat 14 TPI (Tempat Pelelangan Ikan), dimana yang secara aktif beroperasi ada 11 TPI yang tersebar di 6 kecamatan di sekitar kawasan pesisir kabupaten Rembang, yaitu Kaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan, dan Sarang. Hampir 60% hasil perikanan di Kabupaten Rembang berasal dari Kecamatan Rembang. Pelabuhan Rembang yang terletak di desa Tasik Agung, merupakan satu-satunya pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Rembang. Kegiatan utamanya melayani kegiatan perikanan dari mendaratkan kapal di dermaga, bongkar-muat kapal, ikan diangkut untuk dilelang di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). Melihat potensi PPP Tasiuk Agung yang selalu ramai dan aktif dalam kegiatan lelang, memperlihatkan bahwa sektor perikanan semakin meningkat. Produksi ikan pada Tahun 2008 yaitu 18.824.167 kg dengan 4260 kapal yang masuk di PPP Tasik Agung. Keadaan pada saat ini PPP Tasik Agung memiliki 2 TPI, dan kedua TPI tersebut dapat menampung banyaknya produksi ikan yang dilelang, tetapi pada 10–15 tahun mendatang prasarana tersebut tidak dapat menampung dan memberikan pelayanan yang maksimal. Sebagai Pelabuhan Perikanan Pantai, fasilitas yang ada sekarang ini dirasa belum memadai. Masih cukup banyak fasilitas yang belum tersedia di Pelabuhan Tasik Agung baik fasilitas pokok, fasilitas fungsional, maupun fasilitas penunjang. Ada beberapa fasilitas yang belum tersedia dan ada beberapa fasilitas yang sudah tersedia tetapi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa bangunan sudah tidak mendukung, bangunan yang ada sudah tua, rapuh, dan kotor. Kurang tersedianya fasilitas di pelabuhan perikanan pantai Tasik Agung ini dikhawatirkan akan mengurangi jumlah kapal yang mendaratkan kapalnya di PPP Tasik Agung sehingga secara tidak langsung mengurangi jumlah Pendapatan Daerah. Dari fenomena yang ada, maka perlu adanya perencanaan kawasan Pelabuhan, agar untuk tahun kedepan Pelabuhan Rembang diharapkan memiliki fasilitas yang memadai bagi nelayan dan produksi ikan dengan tujuan menjadi kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai yang representatif baik secara kualitas maupun kuantitas. 1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan Memperoleh suatu landasan perencanaan dan perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Rembang yang representatif, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai dengan originalitas sehingga mampu menciptakan suatu kawasan pelabuhan perikanan pantai yang menarik dari sisi arsitektural melalui penekanan desain yang dipilih. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang, berdasarkan aspek-aspek penduan perancangan (design guide lines aspect) 1.3 Manfaat Secara Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang dan sebagai pegangan dan acuan selanjutnya, dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). Secara Obyektif Diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya bagi penyusun dan mahasiswa pada umumnya. 1.4 Ruang Lingkup Ruang Lingkup Subtansial Perencanaan dan Perancangan elabuhan Perikanan Pantai (PPP) Rembang sebagai bangunan kawasan yang terdapat segala kebutuhan fasilitas, sarana, dan pra sarana bagi nelayan, pedagang, pengelola, dan pengguna lainnya. Ruang Lingkup Spasial Secara administratif, daerah perencanaan terletak di kelurahan Tasik Agung, kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi Jawa Tengah. Lebih Spesifik lagi terletak di kawasan pelabuhan perikanan dan permukiman nelayan. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode analisa deskriptif – komparatif, yaitu dengan mengumpulkan data, menganalisa dan berusaha mengambil kesimpulan, berdasarkan pada pengamatan lapangan, dan studi pustaka yang mengacu pada lingkup subtansial dan spasial. Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dapat diperoleh dengan cara: 1. Data Primer Data primer didapatkan melalui wawancara dan observasi lapangan (Studi kasus dan studi banding). a. Wawancara Yaitu mencari informasi dari pihak-pihak yang terkait mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan PPP Tasik Agung. Nara sumber tersebut meliputi Kepala PPP Tasik Agung, Kepala TPI Tasik Agung, serta beberapa nelayan dan bakul ikan. b. Observasi lapangan Yaitu dengan studi kasus PPP Tasik Agung dan studi banding PPP Tegalsari dan PPP Bajomulyo, Juwana. Kegiatan studi kasus dan studi banding dilakukan dengan mencari data dan informasi mengenai massa bangunan / site existing, pelaku kegiatan, jenis kegiatan, fasilitas, kapasitas, sirkulasi di dalam tapak, dan struktur organisasi pengelola. 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan melalui studi literatur dan referensi yang berkaiatan dengan perancangan pelabuhan perikanan. a. Studi literatur Literatur yang digunakan dalam proses ini berasal dari buku-buku pedoman serta browsing materi-materi dari internet yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung. Buku pedoman yang dipakai yaitu Pelabuhan, Pelabuhan Perikanan, Teknik Penangkapan Ikan, Time-Saver Standards for Building Types, dan Data Arsitek. Sedangkan materi-materi yang di-download dari internet berasal dari www.google.com dan www.pipp.dkp.go.id. b. Referensi Referensi didapat dari pengumpulan data, peta dan peraturan dari kantor instansi terkait. Data primer dari hasil wawancara dan observasi lapangan serta data sekunder dari studi literatur yang telah diperoleh kemudian dianalisa kemudian ditarik kesimpulan sebagai dasar perencanaan dan perancangan. Dalam membahas dan mempersiapkan desain diperlukan alat, bahan dan cara pembahasan, yaitu : 1. Alat Pembahasan Metode pembahasan ini berdasarkan atas dua faktor utama yaitu : a. Design determinant, yaitu aspek-aspek yang dibutuhkan dalam suatu perencanaan meliputi program ruang, tapak, utilitas, struktur dan penekanan desain. b. Design requirement, yaitu persyaratan-persyaratan desain yang mendasari suatu perancangan agar aspek-aspek yang dibutuhkan dalam perancangan menjadi sesuai. Kedua faktor yang mempengaruhi perancangan PPP Tasik Agung ini diuraikan menjadi lima aspek yang dijelaskan sebagai berikut : a. Program Ruang Dalam menyusun program ruang kawasan PPP Tasik Agung digunakan data jumlah kapal yang berlabuh di PPP Tasik Agung, jumlah produksi ikan TPI Tasik Agung,, jumlah pengelola dan pengguna PPP Tasik Agung. Pembahasan program ruang tidak lepas dari hubungan ruang di dalamnya yang melibatkan pelaku kegiatannya. Hal tersebut dilakukan melalui pengamatan langsung di tempat studi banding dan eksisting PPP Tasik Agung, browsing internet serta studi literatur untuk menentukan fasilitas dan ruang yang dibutuhkan. Besaran ruang dalam kawasan PPP Tasik Agung dihitung berdasarkan standar fasilitas pelabuhan perikanan dan studi banding yang ada. Literatur yang digunakan untuk standart perencanaan program ruang kawasan PPP Tasik Agung yaitu Pelabuhan, Pelabuhan Perikanan, Teknik Penangkapan Ikan, Time-Saver Standards for Building Types, dan Data Arsitek. b. Tapak Penentuan lokasi tapak PPP Rembang disesuaikan dengan tata guna lahan di Kabupaten Rembang, kriteria dan pembobotan penilaian tapak menggunakan sistem scoring. c. Struktur Persyaratan struktur meliputi struktur pondasi, struktur badan bangunan dan struktur atap dengan pertimbangan fungsi ruang, tuntutan citra dan estetika, serta kondisi lingkungan. d. Utilitas Utilitas yang direncanakan bertujuan untuk mendukung kawasan PPP Tasik Agung agar dapat berfungsi dengan baik berdasarkan faktor kebutuhan ruang dan kenyamanan bagi pengguna bangunan yang ada di kawasan tersebut. 2. Analisis dan Penampilan Data Analisa dilakukan sejak berada di lapangan dengan melakukan organisasi data dilanjutkan dengan menghubungkan antara satu dengan yang lain untuk kemudian diidentifikasi. Dalam rangka mengolah data yang telah dikumpulkan, digunakan teknik analisis logis untuk data yang bersifat kualitatif dalam bentuk uraian sistematis. Untuk mengolah data kuantitatif digunakan teknik analisis statistik dalam bentuk penyajian tabel atau grafik. Proses dalam melakukan analisis diantaranya adalah dengan melakukan pendekatan-pendekatan terhadap lima aspek, yaitu terhadap: a. Aspek Fungsional Pendekatan yang dilakukan untuk menentukan pelaku kegiatan, jenis dan kelompok kegiatan, materi atraksi, fasilitas hubungan kelompok ruang dan kapasitas. b. Aspek Kontekstual Melihat keterkaitan antara bangunan yang direncanakan terhadap lingkungan atau tapak dimana bangunan tersebut direncanakan. c. Aspek Kinerja Pendekatan terhadap bagaimana suatu bangunan dapat menjalankan aktivitas didalamnya dengan baik, meliputi utilitas dan sirkulasi. d. Aspek Teknis Pendekatan untuk menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan teknis bangunan, seperti struktur dan utilitas. e. Aspek Arsitektural Pendekatan terhadap aspek arsitektural yang akan menentukan gubahan massa dan tampak bangunan. 3. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data yang ada berdasarkan fungsi dan kegiatan yang terjadi di pelabuhan, misalkan aktivitas tambat/labuh, bongkar dan muat perbekalan, aktifitas pengunjung (konsumen dan bakul ikan), aktivitas nelayan, aktivitas pengelola dan aktifitas pendukung. Pencarian jumlah angkutan dengan menggunakan data dari PPP Tasik Agung, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, dan dari wawancara yang dilakukan. Penghitungan kapasitas ruang dilakukan dengan mencari data jumlah produksi maksimal yang perlu ditampung dalam PPP yang direncanakan. 4. Kesimpulan Kesimpulan didapat dari analisa yang dipakai sebagai dasar untuk membuat design guidlines sebagai landasan perancangan. Melihat kondisi, potensi dan latar belakang pada PPP Tasik Agung terdapat berbagai aktivitas. Kemudian hal tersebut dianalisa untuk mencari pemecahan masalah dengan pendekatan-pendekatan yang menghasilkan program perencanaan dan perancangan PPP Tasik Agung. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pemilihan judul, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi uraian mengenai pengertian, fungsi, klasifikasi, aktivitas, fasilitas, dan standar Pelabuhan Perikanan Pantai. Selain itu bab ini juga berisi tentang studi banding yang dilakukan pada PPP Tegalsari dan PPP Bajomulyo dengan pokok pembahasan berupa keadaan fisik alam, produksi perikanan, aktivitas, fasilitas, tata operasional. Serta berisi kesimpulan dari studi banding. BAB III TINJAUAN DATA Bab ini berisi tentang tinjauan Kabupaten Rembang meliputi keadaan fisik alam, kependudukan, penataan wilayah. Tinjauan Kecamatan Rembang meliputi keadaan fisik alam, kependudukan, penataan wilayah. Tinjauan PPP Tasik Agung meliputi keadaan fisik alam, produksi perikanan, aktivitas, fasilitas, tata operasional, permasalahan umum dan kondisi eksisting. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan dari BAB 1 sampai dengan BAB 3, serta batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Rembang. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Yaitu membahas tentang dasar pendekatan, pendekatan aspek kontektual, tapak, pendekatan aspek fungsional, pendekatan aspek arsitektur, pendekatan aspek teknis, dan pendekatan aspek kinerja. BAB VI KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang program ruang, besaran dan luas tapak, system ruang dalam dan ruang luar, sistem struktur, system material, sistem utilitas, dan gaya arsitektur. 1.7 Alur Pikir l
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 1494 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 26 Oct 2009 11:44 |
Last Modified: | 26 Oct 2009 11:44 |
Repository Staff Only: item control page