HUBUNGAN ANTARA TIPE LEPRA DAN LAMA KONTAK DENGAN TERJADINYA LEPRA SUBKLINIS PADA NARAKONTAK SERUIVIAH

YULIARTHA, I GUSTI PUTU (2004) HUBUNGAN ANTARA TIPE LEPRA DAN LAMA KONTAK DENGAN TERJADINYA LEPRA SUBKLINIS PADA NARAKONTAK SERUIVIAH. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1335Kb

Abstract

Leprosy is still a public health problem in Indonesia, because it can cause disabilities, morbidity and social stigmata of leprosy disease. Leprosy elimination program in Indonesia still faces unresolved problem i.e subclinical leprosy. Subclinical leprosy is a condition where the bacilly enters the human body but don't trigger any clinical sign of leprosy, but the serologic test is positive, showing spesific antibody to Mycobacterium leprae in quite high titer. Serologic was used to diagnosed Mycobacterium leprae infection before the clinical sign develops. The aim of this study is to find the correlation between the leprosy type and contact duration with the development of subclinical leprosy in the household contact. The ELISA serologic test to household contact of leprosy patien was held in Semarang. One hundred and fifty samples was taken from household contact of 34 leprosy patiens MB and PB types. The duration of contact was classified as less than 1 year, 1 — 3 years, more than 3 years. Fifty samples (33,3%) were positive. The conclusion from the study revealed that there is no correlation between the leprosy type and contact duration with the development of subclinical leprosy. Penyakit kusta / lepra masih merupakan problem kesehatan di Indonesia, karena dapat menyebabkan kecacatan, morbiditas dan stigma sosial penyakit kusta. Data kusta di kota Semarang menunjukkan masih ditemukan penderita kusta ba' yang diperkirakan berasal dari orang-orang yang berada dalam face subklinis. Lepra subklinis adalah keadaan dimana lcuman telah masuk ke dalam tubuh namun individu tersebut tidak menunjukkan gejala klinis penyakit tersebut, tetapi pada pemeriksaan serologis adalah positif, menunjukkan adanya antibodi spesifik terhadap Mycobacterium leprae dalam titer yang cukup tinggi. Pemeriksaan serologis diperlukan untuk mendiagnosis lepra subklinis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tipe lepra dan lama kontak dengan terjadinya lepra subklinis pada narakontak serumah. Pemeriksaan serologi ELISA (Enzym Linked Immuno-sorbent Assay) yang dilakukan pada narakontak serumah penderita lepra di Semarang, didapatkan 150 sampel dari 34 penderita lepra tipe MB dan PB dengan lama kontak yang dikelompokkan menjadi kurang dari I tahun, 1 sampai 3 tahun dan lebih dari 3 tahun. Hasilnya ditemukan 50 sampel (33,3%) positif lepra subklinis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara tipe lepra dan lama kontak dengan terjadinya lepra subklinis.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:14898
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:18 Jun 2010 14:15
Last Modified:18 Jun 2010 14:15

Repository Staff Only: item control page