Muslimin, Muslimin (2004) EFEKTIFITAS KURETASE SUBKUTAN DIBA_NDINGKAN DENGAN KOMBINASI EKSISI PARSIAL DAN KURETASE TERBUKA PADA HIPERHEDROSIS AKSILARIS. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2004Kb |
Abstract
Axillary hyperhidrosis is defined as an excess of sweating on axillae beyond the amount required to return elevated body temperature to normal. Treatment of axillary hyperhidrosis consist of conservative and operatif treatment. Operatif treatment on this 0 study were subcutaneous curettation (SC), and partial excision and open curettation (PEOC). SC is defined as a treatment of All by removing the sweat glands on the axillae that has the maximum sweating area (MSA) using a sharp curette. PEOC is defined as a treatment of AH by partial excision and curettation on the axillae that has the MSA. The aim of study is to compare treatment effectiveness of SC, and PEOC on AH. The study was conducted using "The pretest-posttest control group design" in the time span 8 month on 20 AH patients coming to the Dermatology and Venereology outpatient clinic Dr. Kariadi Hospital Semarang. We performed a randomized to compare- objective measurement using Tewameter and Minor test for ',MSA, subjective measurement of sweating using visual analog scale (VAS), and side effect of therapy. This study revealed the treatment effectiveness between SC, and PEOC on 20 AH patients was not different. Hiperhidrosis aksilaris (HA) adalah keringat berlebihan di daerah aksila melebihi jumlah yang diperlukan untuk mengembalikan suhu tubuh menjadi normal. Pengobatan HA terdiri dari pengobatan konservatif dan operatif. Tindakan operatif pada penelitian ini yaitu kuretase sublcutan (KS) dan kombinasi eksisi parsial dan kuretase terbuka (KEPKT). KS adalah suatu tindalcan terapi HA dengan mengambil seluruh kelenjar keringat dengan aktivitas sekresi maksimal pada daerah aksila dengan menggunakan suatu kuret. KEPKT suatu tindakan terapi HA dengan mengeksisi sebagian dan kuretase pada daerah aksila dengan aktivitas kelenjar keringat maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efelctivitas pengobatan HA dengan KS terhadap pengobatan HA dengan ICEPKT. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental klinis dengan pendekatan "The pretest-posttest control group design", dilakukan selama 8 bulan pada 20 penderita HA di Sub Bagian Bedah Kulit Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Undip/RS Dr. Kariadi Semarang. Pemeriksaan berkeringat obyektif dengan Tewameter dan uji Minor untuk menentukan luas daerah berkeringat maksimum (DBM), penilaian subyelctif berkeringat dengan skala analog visual (SAV) dan penilaian efek samping. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan efektivitas pengobatan antara KS dan KEPKT pada 20 penderita HA.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 14891 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 18 Jun 2010 14:01 |
Last Modified: | 18 Jun 2010 14:01 |
Repository Staff Only: item control page