-
   
  Nomor 2  
Januari - Juni 2006
 
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
Puisi Media Medika Muda
Selamat Dies Natalis FK Undip ke-44
 
Kalender Kegiatan
Seminar Anakku Tidak Bisa Mendengar
Seminar Malpraktik IDI Jateng
Pengelolaan Gangguan Neurologis
ARTIKEL TERKINI
 
-
  PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK SIRIH (PIPER BETLE LINN) DAN MENIRAN (PHYLANTHUS NIRURI LINN)
TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUMOR SEL ADENOCARCINOMA MAMMAE MENCIT C3H
 
-
 

PENDAHULUAN

Adenocarcinoma mammae merupakan tumor epitel sekretoris yang mempunyai kompleks sialomucin (SMC) pada permukaan selnya, bersifat rigid dan membentuk payung di superfisial seluruh komponen permukaan sel tumor. Bangunan rigid tersebut adalah suatu mucin yang disebut MUC1. MUC1 dilepaskan secara berlebihan karena ada penyimpangan proses glikosilasi glikoprotein yang terjadi akibat mutasi gen MUC1 dan peningkatan aktivitas enzim glikosiltransferase (yang mengkatalisis proses glikosilasi tersebut).1-5
Ekspresi sialomucin yang berlebihan ini merupakan halangan yang cukup efektif terhadap serangan imun tubuh. Bahkan akhir-akhir ini diketahui, bahwa lapisan tebal yang terdiri dari molekul berat mucin ini cenderung menutupi antigen permukaan sel tumor, sehingga berperan penting dalam mekanisme lolosnya sel tumor dari pengawasan imun tubuh.6,7
Berdasarkan penelitian sebelumnya, salah satu senyawa yang diduga mempunyai efek inhibisi proses glikosilasi protein dengan jalan menghambat aktivitas enzim glikosiltransferase adalah katekin.
Sekitar 60-80% minyak atsiri daun sirih (Piper betle Linn) mengandung senyawa fenol yaitu fenil propana (alil brenkatekin). Penggunaan sirih dalam penelitian ini diharapkan memberi efek inhibisi pada proses glikosilasi protein. Penghambatan peningkatan aktivitas glikosiltranferase tumor Adenocarcinoma mammae akan menurunkan over ekspresi mucin yang rigid pada tumor tersebut, sehingga proses pengenalan antigen sel tumor yang tertutup selubung mucin akan lebih mudah terpapar kepada sel imunosurveilans.8,9
Sedangkan meniran (Phyllanthus niruri Linn) mengandung senyawa flavonoid, lignan dan tannin yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antineoplastik. Meniran juga dipercaya mempunyai sifat sebagai imunostimulator. Beberapa parameter imunologis telah diteliti dan membuktikan bahwa meniran dapat mempengaruhi beberapa komponen sistem imun spesifik maupun non-spesifik, baik seluler maupun humoral. Proses imunostimulasi oleh meniran dalam penelitian ini diharapkan dapat mengefektifkan proses penghancuran sel tumor Adenocarcinoma mammae.10,11
Nugroho (2003) membuktikan bahwa pemaparan kombinasi ekstrak sirih dengan dosis 1 mg/ml dan meniran dengan dosis 1 mg/ml secara in vitro terhadap sel tumor Adenocarcinoma mammae dapat menurunkan viabilitas sel tumor secara bermakna. Dengan mengekstrapolasikan dosis in vitro tersebut pada hewan coba, pemberian ekstrak sirih dengan dosis 25mg/ml dapat mengurangi halangan mucin yang rigid pada sel tumor, dan meniran dengan dosis 25mg/ml dapat meningkatkan sistem imun tubuh, sehingga diharapkan proses penghancuran sel tumor menjadi lebih efektif. Hasil akhir yang diharapkan adalah progresifitas sel tumor akan terhambat yang dapat teramati pada gambaran histopatologi sel tumor tersebut.12,13
Penggambaran diferensiasi sel tumor secara numerik dinyatakan sebagai grading histologi atau derajat diferensiasi. Beberapa peneliti mendapat bukti bahwa grading tumor ganas mempengaruhi perjalanan penyakit dan prognosis. Semakin baik diferensiasi tumor, semakin lambat tingkat progresi dan kemampuannya untuk bermetastasis. Oleh karena itu, salah satu parameter yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perubahan gambaran histopatologi Adenocarcinoma mammae adalah dengan menilai grading histologi tumor tersebut.14
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perubahan gambaran histopatologi Adenocarcinoma mammae pada mencit C3H yang diberi ekstrak sirih dan meniran, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kelengkapan informasi bagi masyarakat ataupun penelitian-penelitian selanjutnya.

METODE

Desain penelitian eksperimental ini adalah post test only control group, dengan randomisasi acak sederhana, dilakukan di laboratorium Farmakologi, Histologi dan Patologi Anatomi FK Undip selama tujuh minggu. Sampel penelitian berjumlah sepuluh ekor mencit C3H yang diperoleh dari Laboratorium Imunopatologi Patologi Anatomi FK Universitas Indonesia, dengan kriteria inklusi; umur 12-16 minggu, berat badan 20-25 gram, sehat, aktivitas dan tingkah laku normal serta diinokulasi sel tumor Adenocarcinoma mammae. Sebagai kriteria eksklusi yaitu; mencit yang sakit dan mati. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang hewan, alat preparasi dan inokulasi sel tumor Adenocarcinoma mammae, alat dan bahan pembuatan preparat tumor, sonde lambung, toples plastik, mikroskop, object glass dan deck glass, mencit donor, mencit resipien, Chloroform, ekstrak sirih 25 mg/ml, ekstrak meniran 25 mg/ml dan larutan formalin buffer 10 %.

 

 

Next Page >>

<<Previous Page

 
www.m3.undip.org

Berdiri tahun 2005, dipublikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang