RIYANTO , SUGENG (2002) PENGARTJR LINGKUNGAN FISIK KERJA, KESEJAIITERAAN, MOT1VASI DAN KOORDINASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KAI{YAWAN RUMAR SMUT UMUM IJAERAH KAIJUPATEN KUDUS. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 4Mb |
Abstract
This research was intended to analyze the influence of’ Physical Working Environment, Welfare, Motivation, and Coordination (as independent variables) to the Working Spirit of Employees at State-owned Hospital of Kudus Regency (as dependent variable). This research employed survey method, focused on associative explanatory. Research location was at the State-owned Hospital of Kudus Regency, with all employees at the hospital, both structural and functional employees, as the population. Focus of this research was on. the basic weaknesses of working spirit among the employees which significantly influence organization’s goal achievement, reflected by among others low working productivity and working efficiency, which were assumed influenced by low condition of physical working envimnment, welfare, motivation, and coordination. Research findings were analyzed using Rank Kendall Coefficient formula, Rank Kendall Concordance Coefficient, and Determinant Coefficient. Research findings show that there were positive and significant relations between each of the indepeiident variables with the dependent variable, with no sharp difference for each relation, except for motivation. Motivation influenced the working spirit by 0.650, the highest compared with the other three variables. These four variables simultaneously influence the working spirit by 18.5%, meaning that the rest 81.5% was influenced by factors other than the four factors analyzed in this research. Penelitian mi adalah merupakan pengkajian terhadap kebenaran pengaruh Lingkungan Fisik Kerja, Kesejahteraan, Motivasi dan Koordinasi terhadap Semangat Kerja Karyawan Rurnah Sakit Urnurn Daerah Kab. Kudus. Pelaksanaan penelitian diterapkan dengan nienggu nakan pendekatan metode pene itian survey, yang lebih ditekankan pada Ekplanasi Asosiatif; dengan lokasi penelitian di Rumah Sakit Umurn Daerah Kab. Kudus, dan sebagai populasinya adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus baik struktural maupun fungsional . Penelitian mi difokuskan pada kelemahan-kelernahan mendasar terhadap semangat kerja yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi, antara lain pada masalah rendahnya produktifitas kerja & efisiensi kerja, yang diduga sebagai akibat tidak tereapainya pemenuhan berbagai kondisi, yang baik dan lingkungan fisik kerja, kesejahteraan, motivasi dan koordinasi. Hasil penelitian diana1iis seeara mendalam dengan menggunakan teori Rurnus Koefisien Rank Kendall, Koefisien Konkordan Rank Kendall dan Koefisien Determinasi. Kesimpulan dan hasil analisis tersebut adalah : terdapat hubungan yang positif. antara variahel lingkungan kerja, kesejahteraan, motivasi dan koordinasi dengan semangat kerja dalarn katagori signifikan. Keempat variabel tersebut mempunyai pengaruh secara bersama sebesar 18,51% terhadap sernangat kerja sehingga 81,5 dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian mi. Kecuali pada variabel motivasi yang merupakan variabel yang mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap variabel semangat kerja dengan nilai 0,650 dan merupakan variabel dengan tingkat kepengaruhan tertinggi apabila dibanding dengan variabel yang lain. SUGENG RIYANTO Berdasarkan hasil penelitian dan analisis terhadap data sekunder dan observasi lapangan dalam pelaksanaan tugas karyawan dilingkungan Rurnah Sakit Umum Daerah Kab. Kudus, ditemukan kelemahan-kelernahan mendasar antara lain Rendahnya Produktifitas Kerja, Efisiensi Kerja, Prestasi Kerja, Mobilitas Kerja dan Pemenuhan Kerja, yang diduga sebagai akibat dan rendahnya semangat kerja. Beberapa hal atau faktor yang mempengaruhi semangat kerja disebabkan karena kurang adanya pemenuhan perhatian terhadap Iingkungan fisik kerja, kesejahteraan, motivasi dan koordinasi dengan kondisi sebagai benikut 1. Lingkungan fisik kerja masih belum memenuhi syarat kesehatan; tidak merniliki site plan yang jelas, sirkulasi hubungan kerja yang tidak terarah, tidak ada sinar matahari, kurangnya sirkulasi udara, hauk tidak sedlip, pemborosan penggunaan ruang, jarak antar kantor her] auhan, sehingga terjadi in efisiensi waktu, tenaga, dan I amb1atnya pengambilan kepütusan. 2. Kesejahteraan, terjadi perbedaan yang sangat mencolok, antara karyäwan Pegawai Negéri Sipil dengan karyawan Honorer Daerah dan sisi pendapatan gaji Pegawai Negeri Sipil jauh diatas upah minimum regional, sedang Honorer Daerah rnasih dibawah upah minimum regional, tambahan pendapatan dan insentiv tidak mencenninkan keadil an antara karyawan. Kesej ahteraan non mateniil terlalu berpihak pada kelompok karyawan tertentu. 3. Motivasi, banyak pimpinan unit yang belum mampu memberikan keteladanan bagi anggota/bawahan sehingga tidak mampp memberikan motivasi terhadap anggotanya. Niat kerja yang kurang sungguh-sungguh dan karyawan, dengan kerja monoton, kurang inovasi dan kreatifitas yang rendah, pelayanan kepada pasien yang lambat dan tidak ramah, sehingga masih jauh dan ketentuan pelayanan prima. 4. Koordinasi, pelaksanaan tugas belum mantap sening tenjadi penyelesaian masalah yang tidak tuntas dan sening muncul berulang-ulang. Terj adi kelompok dalam men] alankan tugas sehingga koordinasi berjalan secara formalitas dan tidak efisien. Adanya kelernahan tersebut penulis berupaya mengimplementasikan teori, konsep dan pendapat dan beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan dan parâ ahil antara lain Alexander Leighton, DM Watimena, Mukiyat, As’ad. H. Abuddin Nata dan Buehori Zaenun. Langkali seiañjutnya untuk menentukan besarnya sampel penulis mengadopsi pendapat Henry King, dan untuk analisis, didalam menjelaskan variabel yang mempengaruhi semangat keija karyawan, meliputi lingkungan fisik kerja, kesejahteraan, motivasi dan koordinasi serta didalam rnenyusun indikator-indikator yang berkaitan dengan variabel diformulasikan kedalam kuesioner sebagai bahan pengukuran didalarn penelitian. Analisis yang dipergunakan didalam penelitian diprgunakan Rurnus Koefisien Rank Kendall, dan setelah dihubungkan seéara silang dab masing-masing tingkat pengaruh antara variabb], dapat disiinptil kan sebagni herikiti Ada huhungan yang sangat positif dan signifikaii antara inotivasi dengan semangat kerja dengan skore 0,650. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi dengan semangat kerja dengan skore 0,583. 3. Ada hubungan yang positif dan siguifikan antara kesejahteraan dengan semangat kerja dengan skore 0,484. 4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan fisik kerja dengan semangat kerja dengan skore 0,340. 5. Ada hubungan yang sangat positif dan signifikan secana bersamasama antara Iingkungan fisik kerja, kesejahteraan, motivasi dan koordinasi dengan semangat kerja. Dan keempat vaniabel tersebut secara bersama-sarna memiliki kaitan bersama sebesar 18,49% sedang sisanya sebesar 81,51 % dipengaruhi oleh vaniabel-vaniabel yang tidak termasuk dalarn penelitian mi, antara lain : kepemimpinan, pimpinan, kemauan, struktur birokrasi, pendelegasian wewenang, dli.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Administration Science |
ID Code: | 14874 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 18 Jun 2010 11:13 |
Last Modified: | 18 Jun 2010 11:13 |
Repository Staff Only: item control page