PENGARUH OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP TEKANAN INTRA OKULER MATA NORMAL

Abstract

Tujuan : - Mengetahui pengaruh oksigen hiperbarik terhadap tekanan intra okuler mata normal. - Mengetahui besarnya perubahan tekanan intra okuler yang terjadi akibat pengaruh oksigen hiperbarik. Metode: Merupakan penelitian eksperimental, dilakukan pada 62 mata dari 62 orang subjek penelitian. Jenis kelamin seluruhnya laki-laki, umur 19-32 tahun dengan status oftalmologis dalam batas normal. Diberikan oksigen 100 % dengan tekanan 2,8 ATA ( Atmosfir Absolut ) selama 30 menit di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi ( RUBT ). Pengukuran tekanan intra okuler menggunakan Tonometer SchiOtz dengan beban 5,5 gr dan 10 gr. Dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok I ( 31 orang ) dilakukan pengukuran tekanan intra okuler pada menit ke 31-35 dan kelompok II ( 31 orang ) pengukuran tekanan intra okuler pada menit ke 36-40. Uji statistik menggunakan paired samples t test. Hasil : Terdapat perbedaan bermakna ( p < 0,05 ) antara tekanan intra okuler sebelum dan setelah perlakuan balk pada kelompok I maupun kelompok Pada kelompok I tekanan intra okuler sebelum perlakuan 17,06 ± 2,50 mmHg dan setelah mendapatkan oksigen hiperbarik turun menjadi 15,68 ± 2,77 mmHg. Kelompok II tekanan intra okuler sebelum perlakuan 17,29 ± 2,49 mmHg turun menjadi 15,81 ± 2,68 mmHg setelah perlakuan. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna ( p > 0,05 ) pengukuran tekanan intra okuler antara kelompok I dan II. Kesimpulan: - Oksigen hiperbarik ( 02 100 %, tekanan 2,8 ATA selama 30 menit ) berpengaruh menurunkan tekanan intra okuler secara bermakna. - Besarnya penurunan tekanan intra okuler akibat pengaruh oksigen hiperbarik sebesar 1,44 ± 1,18 mmHg. - Perbedaan waktu pengamatan antara 5- 10 menit tidak berpengaruh terhadap hasil pengukuran tekanan intra okuler.