STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN (P2KP) DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

Abstract

This study focuses on the implementation of the Urban Poverty Program (P2KP) at the East Semarang sub district, which is considered at the low level implementing this program. This study purposes to know the connection between communication, organization skill and attitude with the Urban Poverty Program implementation at the East Semarang sub district in Semarang. The study explanatory type with the of 80 respondents. Rank-Kendall's correlation and Rank-Kendall's Concordance are used to test hypothesis. The results of this study can be concluded that, there are low positive connection between communication with the implementation of the Urban Poverty Program, there are low positive connection between organization skill and the implementation of the Urban Poverty Program, And also low positive connection between attitude with the implementation of the Urban Poverty Program. Finally, there are positive connection to gether between communication, organization skill and attitude toward the implementation of the Urban Poverty Program at the East Semarang sub district in Semarang. Good communication toward the implementation of the Urban Poverty Program needs to be increased. It can be done with the availability of the communication media facility, and increased the quality of the socialization activity or coordination inimplementing the Urban Poverty Program. Organization skill needs to be increased through quality training or know-how for the KSM member with routine or periodic activity. In this condition the member can increase their technical or administration ability in managing the Urban Poverty Program. The consistency attitude from the KSM member needs to be increased. They have to increase their consistency with the participation of the KSM member in developing the productive economic business, taking care of the enviroment facility or increasing the institution in the effort of the Urban Poverty Program preservation in this region. Penelitian ini tentang Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Kecamatan Semarang Timur yang dianggap masih rendah dalarn pelaksanaannya. . Hal tersebut disebabkan oleh (1) sistem komunikasi yang belum betjalan lancar karena kegiatan sosialisasi maupun koordinasi belum berjalan dengan baik serta sarana media komunikasi yang belum memadai (2) kemampuan organisasi masih rendah, karena terbatasnya kemampuan maupun ketrampilan yang dimiliki oleh pengurus BKM maupun KSM serta minimnya kegiatan pelatihan pernah dilakukan. (3) masih rendahnya sikap konsistensi masyarakat dalam mengelola maupun melestarikan program. Hal ini disebabkan karena rendahnya partisipasi masyarakat baik dalam kegiatan ekonomi produktif maupun kegiatan yang mendukung untuk membangun sarana prasarana lingkungan yang kurang dirawat maupun dipelihara dengan baik oleh masyarakat sehingga keberlangsungan maupun kelestarian dari P2KP belum berjalan secara optimal. Penelitian ini difokuskan pada aspek hubungan antara komunikasi, kemampuan organisasi dan sikap dengan implementasi P2KP di Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang. Dalam penelitian ini menggunakan jenis explanatory dengan sample sebanyak 80 responden. Pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Rank-Kendall's dan Konkordansi Rank-Kendall's. Dad hasil penelitian dapat diketahui terdapat hubungan positif yang rendah antara komunikasi dengan implementasi P2KP, terdapat hubungan positif yang rendah antara kemampuan organicasi dengan implementasi P2KP, terdapat hubungan positif yang rendah antara Sikap dengan Implementasi P2KP Secara bersama-sama ada hubungan positif antara Komunikasi, Kemampuan Organisasi dan Sikap terhadap Implmentasi P2KP di Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang, Komunikasi yang baik terhadap implementasi P2KP perlu ditingkatkan melalui ketersediaan sarana media komunikasi yang cukup memadai serta meningkatkan kualitas kegiatan sosialisasi maupun koordinasi dalam melaksanakan P2KP. Kemampuan Organisasi perlu ditingkatkan melalui meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan maupun ketrampilan bagi anggota KSM baik seen rutin maupun periodik, sehingga kemampuannya dalam mengelola P2KP baik secara teknis maupun administrasi dapat meningkat. Sikap konsistensi dari anggota KSM perlu ditingkatkan melalui partisipasi anggota KSM baik dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif, memelihara sarana prasarana lingkungan maupun meningkatkan kelembagaan dalam upaya berlangsungnya maupun kelestarian P2KP di Wilayah ini.