ANALISIS KINERJA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KAPERMAS) KOTA PEKALONGAN

Abstract

A problem that faces by the government organizations, generally are performance work levels which haven't appropriate less yet, where we can see these cases from the activities that have been done but haven't been able reached for what becomes organization mission and vision. Measurement or the performance indicator hasn't determined clearly. Whereas by knowing the performance of indicators, organization will be easier in evaluating the performance and in reporting performance accountability.Theoritically observed (from the viewpoint of theory) performance measure in general covered : responsiveness, responsibility, and quality of services. White there is another viewpoint that performance indicator covers : Input, process, output, outcome benefit and impact. In analysis study of Kapermas performance only will be seen from the side of responsivity, and quality of services as a factor that subject to becomes performance indicator.Method used in this research has the characters of qualitative descriptive, namely by describing each performance phenomenon than discussed it to find out performance indicators conseptually. The result described (showed) that KAPERMAS responsivity level was not good enough yet, the apparatus still haven't been able responsed the needed of society to aplicated in their activities programme. The accountability level manages to obtain a good condition, this case can be seen from the activity application and fmance usage in programmes or applied projects and be responsibled well through the performance accountability report of government offices. Quality services level given can be told well enough, mainly in the shape of apparatus behavior or their activities. Conceptually will enable to build a measurement that covers input indicator, outcome, benefit, and impact which entirely .Fulfill responsiveness aspect, accountability and quality of services. At least will covers two aspects responsiveness and accountability, process indicator that fulfill accountability aspect indicator output that fulfill accountability aspect and quality of services, outcome indicator that fulfill accountability aspect and quality of services, benefit indicator which fulfill. Accountability aspect and impact indicator which fulfill responsiveness aspect and accountability. Permasalahan yang dihadapi Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota Pekalongan adalah masih memiliki kinerj a yang belum berkualitas hal ini bisa dilihat dari kegiatan yang dilakukannya belum dapat mencapai apa yang menjadi visi-misi organisasi. Untuk mengukur kinerja tersebut juga belum mempunyai indikator-indikator yang jelas. Oleh karena itu perlu dipertanyakan bagaimana kinerja Kapermas dan fenomena apa yang bisa dijadikan indikator kinerja KAPERMAS Kota Pekalongan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja dan indikator-indikatornya dan dengan begitu akan memudahkan dalam mengevaluasi kinerja dan dalam pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Ditinjau secara teoritis pengukuran kinerj a ini mencakup responsiveness, responsibility, accountability, productivity, dan quality of services (Agus Dwiyanto, 1995 : 7). Sementara itu ada sudut pandang lain yang melihat indikator kinerja itu meliputi input, proses, output, outcome, benefit dan impact. ( LAN , 2000 ). Dalam kajian analisis kinerja Kapennas ini hanya akan dilihat dari sisi responsivitas, akuntabilitas dan kualitas pelayanan sebagai faktor yang bisa dijadikan indikator kinerja. Metode yang dipakai dalam penelitiannya adalah bersifat deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggambarkan setiap fenomena kinerja kemudian mendiskusikannya untuk menemukan indikator-indikator kinerjanya secara konseptual. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tingkat responsivitas KAPERMAS belum begitu baik, para aparatnya masih belum bisa merespon apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk kemudian mengakomodasikan dalam program kegiatan. Program maupun proyeknya sebagian masih berupa kegiatan yang bukan kebutuhan masyarakat, sebab penentuan kegiatannya lebih ditentukan oleh anggaran yang disediakan pemerintah, dan bersandar kepada apa yang biasanya ditetapkan oleh pusat, yang terkadang tidakyang terkadang tidak sesuai dengan keadaan lapangan. Untuk meningkatkan responsivitas ini kiranya pertu ada peningkatan mitt! SDM aparat KAPERMAS Kota Pekalongan. Tingkat akuntabilitasnya telah mencapai kondisi baik, hal ini bisa dilihat clan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan keuangan dalam program-program atau proyek-proyek yang dilaksanakarmya sudah dapat dipertanggungjawabkan dengan baik melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Tingkat kualitas pelayanan yang diberikan juga dapat dikatakan sudah baik, terutama dalam bentuk sikap aparat maupun kegiatan-kegiatannya. Meskipun masih terdapat kendala seperti keterbatasan kesediaan dan kesesuaian peralatan ataupun terbatasnya dana yang tersedia. Secara konseptual pada kajian kinerja KAPERMAS ini hanya melihat dari tiga indikator yakni responsivitas, akuntabilitas dan kualitas pelayanan, maka akan dapat dibangun sebuah pengukuran yang mencakup indikator input, proses, output, outcome, manfaat dan dampak yang memenuhi aspek responsivitas, akuntabilitas dan kualitas pelayanan. Paling tidak akan mencakup indikator input yang rnemenuhi dua aspek responsivitas dan akuntabilitas, indikator proses yang memenubi aspek alumtabilitas, indikator ouput yang memenuhi aspek akuntabilitas dan quality of services, indikator outcome yang memenuhi aspek akuntabilitas dan quality of services, indikator manfaat yang memenuhi aspek akuntabilitas dan indikator dampak yang memenuhi aspek responsivitas dan akuntabilitas .