Produksi dan Kecernaan Rumput Unggul Hasil Poliploidasi Akibat Pemupukan Fosfor Pada Kondisi Tercekam Aluminium (The Effect of Phosphorous Fertilizer on the Production Levels and Digestibility of Aluminium-Stressed Polyploidated Grasses)

Sitepu, Harum (2005) Produksi dan Kecernaan Rumput Unggul Hasil Poliploidasi Akibat Pemupukan Fosfor Pada Kondisi Tercekam Aluminium (The Effect of Phosphorous Fertilizer on the Production Levels and Digestibility of Aluminium-Stressed Polyploidated Grasses). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1861Kb

Abstract

This study was intended to get some insights about the production responses and digestibility of green feeds, produced from aluminium-stressed polyploid and diploid grasses, due to phosphorous fertilizer. The study was conducted in a Greenhouse laboratory of Forage Crops Science of Faculty Animal Agriculture, Diponegoro University in the period of February-July 2004. The materials used in this study were Brachiaria brizantha, Brachiaria decumbens and Panicum muticum grasses of polyploid and diploid natures and SP36 fertilizer (36% P205) given at 0, 50, 75 and 100 kg P/ha. Completly Randomized Design with 'split plots' and used in on experiments. The obtained data were analyzed using Analysis of vairance. In order to get some insights about the responses of the grasses to the phosphorous fertilizer, Duncan Multiple Range Test polynomial-orthogonal tests were used together with regression equations. Analysis of variance showed that there were interactions between the types of the grasses and the fertilizer dosages given (p < 0.05), affecting the DMD (dry matter digestibility) and the OMD (organic matter digestibility). Duncan's spaced-lines tests showed that phosphorous fertilizer given at 100 kg P/ha increased the KcBK, the KcBO and the percentages and the production levels of the dry products. In general, the polyploid and diploid grasses showed different responses to the whole parameters. The conclusions that can be taken from this study were: (1) In term or the dry products, the polyploid Panicum muticum tended to respond high to the phosphorous fertilizer than the diploid type, but the diploid Brachiaria brizantha and Brachiaria decumbens tended to respond high than the polyploid types. (2) In term of the DMD, the polyploid Brachiaria decumbens and Panicum muticum tended to respond high to the phosphorous fertilizer than diploid types, but the response of the polyploid Brachiaria brizantha was lower than that of the diploid type. In term of the OMD, there was no different in responses between the diploid and the polyploid types of the grasses. (3) Phosphorous fertilizer given at 100 kg P/ha produced the highest yield on all of the parameters studied. (4) The poplyploid Brachiaria brizantha had better genetic potentials than that of both the Brachiaria decumbens and the Panicum muticum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon produksi dan kecemaan hijauan pakan akibat pemupukan fosfor dari rumput poliploid dan diploid pada cekaman aluminium. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro pada bulan Pebruari 2004 sampai Juli 2004. Materi yang digunakan adalah Rumput Brachiaricz brizantha, Brachiaria decumbens, clan Panicum mune= (poliploid dan diploid), pupuk SP36 (36% P205) dengan dosis yang diberikan 0, 50, 75, 100 kg P/ha. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola percobaan petak terbagi (Split Plot). Data yang diperoleh dianalis menggunakan analisis ragam, selanjutnya untuk mengetahui respon dari pemupukan fosfor dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan dan uji Polinomial Ortogonal dan persamaan regresinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis ragam ada interaksi antara jenis rumput dan dosis pemupukan P (p < 0,05) terhadap persentase bahan kering dan produksi bahan kering dan tidak berinteraksi terhadap kecemaan bahan kering (KcBK), dan kecemaan bahan organik (KcB0). Dari hasil uji coba Duncan memperlihatkan bahwa pemupukan fosfor dengan dosis 100 kg P/ha dapat meningkatkan persentase bahan kering, produksi bahan kering, kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecemaan bahan organik (KcB0). Secara umum rumput poliploid dan diploid memiliki respon pemupukan yang berbeda — beda terhadap seluruh peubah. Kesimpulan dari penelitian adalah 1) PanicumCUM poliploid mempunyai kecenderungan respon produksi bahan kering hijauan terhadap pemupukan fosfor lebih tinggi dibandingkan diploidnya, sedangkan Brachiaria brizantha dan Brachiaria decumbens diploid lebih tinggi dari poliploidnya. 2) Panicum muticum dan Brachiaria decumbens poliploid kecenderungan respon dari kecernaan bahan kering (KcBK) hijauan terhadap pemupukan fosfor lebih tinggi daripada diploidnya, namun pada Brachiaria brizantha poliploid lebih rendah daripada diploid. Untuk kecemaan bahan organik (KcB0) semua rumput tidak berbeda antara poliploid dan diploidnya. 3) Pemupukan fosfor dengan dosis tertinggi 100 kg P/ha memberikan hasil tertinggi terhadap semua peubah yang diamati. 4) Rumput Brachiaria brizantha poliploid mempunyai potensi genetis yang lebih baik untuk dikembangkan dibandingkan dengan rumput Pcmicum r»ullown maupun Brachiatqa clocumbong

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Animal Agriculture
ID Code:14715
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:17 Jun 2010 07:11
Last Modified:17 Jun 2010 07:11

Repository Staff Only: item control page