ALTERNATIF PEMENUHAN AIR BERSIH OLEH PDAM DI KOTA SEMARANG

Abstract

A city development accompanied with the requirement increasing of urban water supply. It is important to learn about water supply considering that water is a basic needs, which is always consumed by society, and it has a big influence to the smoothness of society's activity. A development of distribution network must be conducted to fulfill the demand of water supply. Basic principal in the implementation of network development is the conformity between the plan of network development and the plan of lay out. The Limits of standard water resource in Semarang City and production capacity usage of PDAM,wich is not optimized, result in the unfulfilled water demand of Semarang resident yet. The amount of Semarang City resident who have obtained water supply of PDAM reaches ± 641.455 people or 47 % from total amount of Semarang City resident that is 1.378.261 people. Beside that, the level of water leakage at PDAM Semarang City is 48,7 %, compared to the maximum tolerance of water leakage that is nationally determined about 20 - 40 %. This aim of this research is to recount the water requirement and the production capacity of PDAM to improvement water supply in Semarang City. Based of especial problems that is the limits of standart water resource and the number of water leakage that happened. In order to reach the aim, an analysis descriptive metod related to the water supply condition in Semarang was use.Generally this includes the aspects of demographic and activity, supply, demand and service wich are related to city lay out activity. The aspect of demographic and its activity is analyzed to determine and know about the level of water requirement in Semarang City. Based on the analysis result, it is known that water requirement in Semarang City until 2010 is 3.722 litter / second to serve for Semarang City resident wich is predicted reaches 1.547.680 people in 2010. The aspect of Supply is meant to know of how far the potential of standard water resources that come from wellspring, underground water and surface water used by PDAM of Semarang City. The potential of standard water resources in Semarang City comes from Kaligarang river, Klambu basin located in Penganten village, Klambu district, Grobogan regency. Total potential of standard water resources about 2.723,16 litter/ second is still reckoned for water supply in Semarang city. The aspect of service is meant to know about how far the services system of PDAM in providing water supply to fulfill resident's needs and all urban activity in Semarang City. Based on research result, the recommendations that can be given this study are: for water supply in coming needn't look for new source, alternative study the potential of standard water resources and also its division in Semarang City and its surrounding, activity ofMapping repeat to network data, stages of water leakage by Action plan preparing for the strategy implementation to decrease water leakage in PDAM of Semarang City. Perkembangan suatu kota ditringi juga dengan dengan peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan air bersih perkotaan. Air bersih penting uniuk dikaji mengingai air merupakan kebutuhan pokok yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat dan juga berpengaruh besar pada kelancaran aktivitas masyarakat tersebut. Pengembangan jaringan distribusi menjadi suatu langkah yang harus dilakukan untuk memenuhi tingkat permintaan air bersih yang semakin meningkat. Dalam pelaksanaan pengembangan jaringan, prinsip dasar yang harus diperhatikan adalah adanya kesesuaian antara rencana pengembangan jaringan dengan rencana taia ruang. Terbatasnya sumber-sumber air baku yang ada di wilayah Kota Semarang dan masih belum optimalnya pemanfaatan kapasitas produksi PDAM mengakibatkan belum terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi penduduk Kota Semarang. Jumlah penduduk Kota Semarang yang .sudah mendapat pelayanan air bersih PDAM swat tni mencapai ± 641.455 jiwa atau seicitar 47 % dart total penduduk Kota Semarang yaitu 1.378.261 jiwa. Disamping itu Tingkat Kebocoran air PDAM Kota Semarang tinggi yaitu 48,7 %, bila dibandingkan dengan toleransi maksimal kebocoran yang ditetapkan secara nasional yakni 20 — 40 %. Tujuan dari studi ini adalah untukmenghitungulang kebutuhan air bersih dan kapasitas produksi PDAM untuk Peningkatan pelayanan air bersih di Kota Semarang, yang didasarkan pada permasalahan utama yaitu terbatasnya sumber air baku dan banyaknya kebocoran air yang terjadi. Untuk mencapai hal tersebut digunakan analisis deskriptif dari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi air bersih di Kota Semarang. Secara umum antara lain meliputi: aspek kependudukan dan kegiatannya, aspek penyediaan, aspek permintaan dan aspek pelayanan yang dikaitkan dengan kegiatan keruangan kota. Aspek kependudukan dan kegiatannya dianalisis untuk menentukan dan mengetahui tingkat kebutuhan air bersih di Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis diketahui kebutuhan air bersih Kota Semarang sampai tahun 2010 adalah 3.722 liter/detik untuk melayani penduduk pada tahun 2010 yang diproyeksikan mencapai 1.547.680 jiwa. Aspek penyediaan dimaksudkan untuk melihat sejauh mana potensi sumber air baku. yang berasal dari mata air, air bawah tanah dan air permukaan yang digunakan oleh PDAM Kota Semarang. Potensi sumber air batat untuk Kota Semarang berasal dari Sungai Kaligarang, Bendung Klambu yang berlokasi di Desa Penganten Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. Total Potensi sumber air baku 2.723,16 liter/detik masih diperhitungkan untuk keperluan air bersih Kota Semarang. Aspek pelayanan dimaksudkan untuk melihat sejauh mana sistem pelayanan PDAM dalam menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan segala aktivitas perkotaan di Kota Semarang. Berdasarkan hasil kesimpulan maka rekomendasi yang dapat diberikan dalam mazer' studi int antara lain: Untuk keperluan air bersih dt masa mendatang tidak perlu mencari sumber baru, Kajian alternatif potensi air baku serta pembagiannya di wilayah Semarang dan sekitarnya, Kegiatan pemetaan ulang terhadap data-data jaringan, Langkah-langkah penanggulangan kehilangan air dengan menyiapkan rencana tindak untuk pelaksanaan strategi penurunan kebocoran air PDAM Kota Semarang.