ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PENYELAM TRADISIONAL DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

Abstract

The disorder or disease can be happen on traditional diver by effect of pressure change at the time of diving, among other things became of lung. In the event of its continually will decrease the elasticity and vital capacities of lung, so that can cause the disorder of lung function at diver. This research aim to determine risk factors which can have an effect of lung function disorders on traditional diver. This research type is explanatory, the method used is observasional with the approach of cross sectional. Sum up sample taken is 40 traditional diver. Technique of data collecting with the measure of lung function and interview. Analyse the data doing by univariat, bivariate and multivariat. While to test the hypothesis conducted a bivariate analysis with the test of chi square and analyse the multivariat with the test of regresi logistics. Result of inspection of lung function at natural traditional diver in the reality trouble of lung function is much 67,5%. Result of test the hypothesis shows that there is a significant relation between diving frequency in one day ( p value=0,001), diving frequency within a week ( p value=0,0001), use of diving appliance ( p value=0,0001) and adherence of diving procedure ( p value=0,0001) with the act of lung function disorders on traditional diver. While result of multivariate analysis shows that factor to adherence of diving procedure which can have an effect of lung function disorders on traditional diver. Therefore was needed the existence of integrated cooperation between Public Health Service and or Puskesmas with the relation authority, Lanal and Hiperkes to conduct the construction, monitoring and counselling to traditional diver about technique of diving and diving health. Gangguan atau penyakit dapat terjadi pada penyelam tradisional akibat perubahan tekanan pada saat melakukan penyelaman, diantaranya terjadi pada paru. Penyelam tradisional yang tidak dapat mengekualisasikan perubahan tekanan akan mengalami barotrauma paru dan apabila terjadinya secara terus menerus akan mengurangi elastisitas pani dan rnenurunnya kapasitas vital pant, sehingga menyebabkan gangguan fungsi paru. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor risiko yang dapat berpengaruh terhadap gangguan fungsi pant pada penyelam tradisional. Jenis penelitian ini adalah penelitian ekplanatori, metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 orang penyelam tradisional. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fungsi paru, observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat 'dan multivariat.• Sedangkan untuk uji hipotesis dilakukan analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivarlat dengan uji regresi logistik. Hasil pemeriksaan fungsi pant pada penyelam tradisional ternyata yang mengalami gang uan fungsi pant adalah sebanyak 67,5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara frekuensi penyelaman dalam sehari (p value=0,001), frekuensi penyelaman dalam seminggu (p value=0,0001), penggunaan alat penyelaman (p value=0,0001) dan ketaatan pada prosedur penyelaman (p va/ue0,0001) dengan gangguan fungsi pant pada penyelam tradisional. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor ketaatan pada prosedur penyelaman yang berpengaruh terhadap kejadian gangguan fungsi paru pada penyelam tradisional. Oleh karena itu diperlukan adanya kerja sama yang terpadu antara Dinas Kesehatan dan atau Puskesmas dengan instansi terkait seperti Lanal dan Hiperkes untuk melakukan pembinaan, pemantauan dan penyuluhan kepada penyelam tradisional tentang teknik penyelaman dan kesehatan penyelaman.