FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK NEGOSIASI PENGGUNAAN KONDOM UNTUK MENCEGAH IMS & HIV/AIDS PADA WPS DI RESOSIALISASI ARGOREJO KELURAHAN KALIBANTENG KULON KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

Abstract

The HIV/AIDS cases in Semarang has increased for the last two years from 14 cases in 2003 to 24 in 2004. There are two resocialization places in Semarang, one of which is the Argorejo resocialization complex. The percentage of people using condom in the resocialization places in Semarang is only 32%. This is partly because of the lack of the female sex workers ability to negotiate whith customers . Until to day, STD and HIV/AIDS has become one of the public health problems. This research aims at knowing the factors that influence the negotitation practice of the condom use by the female sex workers to prevent STD and HIV/AIDS at Argorejo resocialization complex in Semarang. This is an explanatory research using cross sectional approach.The population of the research is as many as 450 female sex workers at Argorejo resocialization complex. the sample of the research is 60 sex workers picked up through simple random sampling technique. The research is the conducted through questionaires. The collecte data is analyzed by using sofware SPSS for windows version 10.0 and by using univariate, bivariate and multivariate methods of analysis. The result of the analysis show that there is no significant correlation between the characteristics of the sex workers ( Age, years of work, financial income and level of educatin) knowledge of prevention of STD and NV/AIDS, attitude toward the prevention of STD and HIV/AIDS, Knowledge of negotiation technkjues on the one hand and the negotitation practice of the condom use ( p>0,05) on the other hand. Significant correlation is found between the pimps motivational support, condom availability, and the negotiation practice of the condom use (p<0,05). The multivariate analysis whith logistic regression shows that the condom availability is the main variable that has considerable influence on the negotiation practice of the condom use (p <0,008). From this research, there are some suggestion, involve .resosialitation complec role such as do 100% condom usage commitment; give STD and FIIV/AIDS information to sexual female wokers, caretakers and customers; give saction to sexual female wokers who not use condom; always keep condom availability; make limitation sexual female wokers rule. For caretakers to have the role in condom availability; give condom usage command; observe in condom usage and give sanction to the sexual female wokers who not use condom. For sexual Female Wokers to involve knowledge. Municipal Health Office give negotiation condom usage training, help condom availability. The goverment to make the rule about 100% condom usage.. Other researcher to research customers attitude if have the same theme. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pratik Negosiasi Penggunaan Kondom Untuk rnencegah IMS dan HIWAIDS Pada WPS di Resosiasasi Argorejo Kelurahan Kalibanteng Kulon Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang.Tahun 2004. xiii + 134 + 33 tabel + 4 Gambar + 4 Lampiran Di Kota Semarang kasus HIV/AIDS dua tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu tahun 2003 sebanyak 14 kasus clan rneningkat menjadi 24 Kasus di tahun 2004. Di Kota Semarang terdapat dua resosialisasi, salah satunya adalah resosialisasi argorejo. sedangkan cakupan penggunaan kondom di resosialisasi di Kota semarang hanya sebesar 32%, hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan negosiasi WPS terhadap pelanggan. samapai sekarang IMS dan H1V/AIDS masih menjadi masalah kesehatan Masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pratik negosiasi WPS clalarn penggunaan kondom untuk mencegahn IMS dan HIV/AIDS di Resosialisasi Argorejo Kota Semarang. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah para WPS yang berada diresosialisasi Argorejo yaitu sebanyak 450 orang. Sampel penelifian berjumlah 60 orang, dipilih dengan pendekatan simple random sampling. Penelitian dilakukan dengan rnenggunakan kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Sofware SPSS for Windows versi 10.0 dan menggunakan metode analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis penelitian menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara Karakteristik ( Umur, Masa Kerja, Pendapatan dan Tingkat pendidikan), Pengetahuan tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS, Sikap terhadap penceganahan IMS dan HIV/AIDS, Pengetahuan tentang tehnik negosiasi dengan paktik negosiasi penggunaan kondom ( p >0,05 ).sedangkan Dukungan pengasuh dan ketersediaan kondom ada hubungan yang bermakna dengan praktik negosiasi penggunaan kondom (p < 0,05). Analisis multivariat dengan regresi logostik menunjukan bahwa variabel ketersediaan kondom merupakan variabel utama yang mempunyai pengaruh terhadap paktik negosiasi penggunaan kondom ( p < 0,008 ). Dad penelitian ini, maka disarankan meningkatkan peran pengurus resosialisasi antara lain melaksanakan kesepakatan penggunaan kondom 100%, memberikan informasi IMS dan HIV/AIDS pada WPS, pengasuh dan pelanggan, menerapkan sangsi pada WPS yang tidak menggunakan kondom, mengusahakan kondom, membuat sangsi untuk pengasuh yang tidak mendukung penggunaan kondom, membuat aturan tentang batasan jumlah WPS. Pengasuh agar berperan dalam penyediaan kondom, memerintahkan penggunaan kondom, pengawasan penggunaan kondom dan memberikan sangsi kepada anak asuhnya yang tidak menggunakan kondom, WPS yang pengetahuannya kurang agar ditingkatkan.; Dinas Kesehatan agar memberikan pelatihan cara negosiasi penggunaan kondom dan membantu pengadaan kondom; Pemerintah Kota Semarang agar membuat aturan tentang penggunaan kondom 100% diresosialisasi; Peneliti lain bila mengambil tema sama agar sikap pelanggan ikut diteliti.