EFEK INJEKSI KALSIUM GLUKONAS TERHADAP MIALGIA AKIBAT PEMBERIAN SUKSAMETONIUM

Abstract

Background : Suxamethonium induced myalgia has often been reported by patiens and some drugs have been given experimentally by some researches to relieve it. We used calcium gluconate 10% injection as it has it has been claimed by previous studies that it reduced the myalgia incidents by 45%. Objective : The experience used the injection of calcium gluconate 10% with the aims of reducing the myalgia incidents and assessive the correlation between the increase of blood calcium levels and the amelioratoin of myalgia Methods : The subjects of the quasy experimental study were 50 adult patients, whose physical status were within ASA 1--11 and age ranges 16-40 years old who underwent lower abdominal surgeries with G.A. at Dr Kariadi Hospital Semarang, within the period of December 2000- January 2001. They were grouped equally into experimental and control groups (N = 25 each) given the same treatmens but the injections of calcium gluconate 10% and NaC1 0,9% respectivelly. Three minutes later blood sampels were taken for blood calcium reading, myalgia was assesed 24th and 48th post operatively. Results : There were significant differences in blood calcium level increases between the experimental and control groups both pre and post operatively 2,14 ± 0,20 to 1,14 ± 0,20 and 2,10 ± 0,20 to 0,40 + 0,20 respectively. There was score differences at the first and the second post-operative examination of myalgia in the experimental group (0,20 + 0,7; p = 0,001 and 0,80 + 0,3; p = 0,0001 respectively). While those of the control group no significantly differen (1,30 = 1,3 and 1,31 1,11; p = 0,103 respectively). Conclusion : The finding suggest that patients whose blood calcium levels increase experience less myalgia while those with blood calcium levels decrease, the myalgia persists. Latar Belakang : Nyeri otot karena pemberian suksametonium sudah sering dikeluhkan oleh beberapa penderita. Beberapa obat telah dicoba oleh beberapa peneliti untuk mengurangi insiden nyeri otot. Kami mencoba untuk mengurangi insiden nyeri otot ini dengan injeksi kalsium glukonas 1094 di mana pada penelitian terdahulu bisa mengurangi insiden nyeri otot sampai sekitar 45%. Tujuan Penderita ini diberikan injeksi kalsium glukonas 10% dengan tujuan mengurangi insiden nyeri otot dan menilai hubungan antara kenaikan kadar kalsium darah dengan berkurangnya nyeri otot. Metode : Penelitian quasi experimental ini dilakukan terhadap 50 penderita dewasa, status fisik ASA I-11, umur 16-40 tahun, yang menjalani operasi abdomen bagian bawah dengan anestesi umum di RSUP Dr. Kariadi Semarang antara Desember 2000-Januari 2001. Penderita dibagi menjadi dua kelompok yang sama banyak dan mendapat perlakuan yang sama kecuali saat pemberian injeksi kalsium glukonas 10% (n=25) dan kontrol dengan NaCl 0,9% (n=25) Setelah induksi dengan tiopental 5 mg/kg dan suksametonium 1,5 mg/kg, 3 menit kemudian diambil darah untuk pengukuran kadar kalsium. Nyeri otot diperiksa jam ke 24 dan jam ke 48 Hasa : Terdapat perbedaan tidak bermakna pada data karakteristik pada kedua kelompok. Terdapat perbedaan nyeri otot kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang nyata antara kadar kalsium pre operasi (2,14 + 0,20) dan operasi (0,14 ± 0,20). Kelompok kontrol kenaikan kadar kalsium hanya sedikit pre operasi (2,10 + 0,20 mg) dan post operasi (0,40 ± 0,20). Terdapat perbedaan skor nyeri pada kelompok kalsium glukonas, dimana pada jam ke 24 0,20 ± 0,7 (p = 0,001, dan lebih berkurang nyeri pada jam ke 48 post operasi dimana berbeda secara bermakna 0,80 ± 0,3 (p = 0,0001). Kelompok kontrol skor nyeri post operasi jam ke 24 1,30 ± 1,3 dimana berbeda tidak bermakna pada jam ke 48 post operasi 1,31 ± 1,1 (p = 0,103). Kesimpulan : Penderita yang mengalami kenaikan kadar kalsium nyeri otot berkurang sedangkan pada penderita dengan kadar kalsium yang menurun, nyeri ototnya menetap