FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN INFEKSI VIRUS DENGUE • ( STUDI KASUS DI KOTA SEMARANG )

Abstract

Background. Dengue virus infection can show variation of clinical spectrum from mild degree to severe degree. Mild dengue virus infection cause asymptom or fever without unclear causal factor through are kept up with dengue fever, dengue haemorrhagic fever and dengue shock syndrome. Dengue virus infection is an endemic and make potentially outbreaks in all around the world, included in Semarang. Risk factors which influence to dengue virus infection, such as host, agent and environment. Host factor consists of gender, nutritional status and age. Role of environment as disease reservoir. Objective. The objective of this study is to analyze environment factor which influences the occurence of dengue virus infection. Method. This is a case control study using 54 cases and 54 controls. Case is confirmed by Immunoglobulin G (+) and control is confirmed by Immunoglobulin G (-) Risk factors included in this study were physical environment, non physical environment and intrinsic factor. Multiple logistic regression was used to analyze the data. Result Risk factors of dengue virus infection in Semarang City were low nutritional status (OR = 3,8 ; 95 % CI OR = 1,3 — 11,1), the existence of larvae in the water container (OR = 11,5 ; 95 % CI OR = 3,7 — 35,4) and the interval of cleaning water container more than 7 days (OR = 11,5 ; 95 % CI OR = 3,8 — 35,1). Conclusion. Environment factors which influence the infection of dengue virus were low nutritional status, the existence of larvae in the water container and the interval of cleaning water container more than 7 days. Suggestion. Strive for upgrading of children nutritional status, carry out water container with 3M's activity, interval of cleaning water container less than 7 days. Latar belakang. Infeksi virus dengue dapat memperlihatkan spektrum klinis yang bervariasi dari derajat paling ringan sampai berat. Infeksi virus dengue yang paling ringan dapat tidak menimbulkan gejala atau demam tanpa penyebab yang jelas, diikuti dengan demam dengue, demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue. Infeksi virus dengue saat ini merupakan penyakit endemis dan berpotensi menimbulkan wabah di seluruh dunia, termasuk kota Semarang. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian infeksi virus dengue, yaitu : pejamu, virus dengue dan lingkungan. Faktor pejamu meliputi jenis kelamin, status gizi dan umur, sedangkan lingkungan berperan sebagai reservoir penyakit. Tujuan. Menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian infeksi virus dengue. Metode. Desain penelitian yang digunakan kasus kontrol dengan 54 kasus dan 54 kontrol. Kasus dinyatakan dengan pemeriksaan Immunoglobulin G (+), sedangkan kontrol dinyatakan dengan pemeriksaan Immunoglobulin G (-). Faktor risiko yang termasuk dalam penelitian ini, yaitu : lingkungan fisik, lingkungan non fisik dan faktor intrinsik. Analisis data multivariat dengan menggunakan regresi ganda logistik. Hasil. Faktor risiko kejadian infeksi virus dengue di Kota Semarang, yaitu : status gizi kurang (OR = 3,8 ; 95% CI OR = 1,3 — 11,1), tempat penampungan air yang berjentik (OR = 11,5 ; 95% CI OR = 3,7 — 35,4) dan interval menguras tempat penampungan air lebih dari 7 hari (OR = 11,5 ; 95% CI OR = 3,8 — 35,1). Kesimpulan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian infeksi virus dengue, yaitu status g,j7i kurang, tempat penampungan air yang berjentik dan interval menguras tempat penampungan air lebih dafi 7 hari. Saran. Upaya perbaikan gizi anak, mengelola tempat penampungan air dengan kegiatan 3M, menguras tempat penampungan air dengan interval kurang dafi 7 hari