EFEKTIFITAS IRIGASI TUNGGAL DIBANDING IRIGASI BERULANG PADA PENGOBATAN SINUSITIS MAKSILA KRONIK YANG DIBERI KOTRIMOKSAZOL EFFICACY OF SINGLE IRRIGATION COMPARE TO MULTIPLE IRRIGATIONS IN THE MANAGEMENT OF CHRONIC MAXILLARY SINUSITIS TREATED BY COTRIMOXAZOL

Abstract

Background : Conservative treatment of chronic maxillary sinusitis patient is phannaco-theraphy and sinus irrigation. The aim of irrigation into the maxillary sinus cavity is to remove infection product. for repairing the sinus drainage and aeration abnormality. The frequency of sinus irrigation is still controversial, In ENT Departement Kariadi Hospital, sinus irigation mostly performed four times. In the Indonesian economic crisis situation like now, it is better for the patient, if single irrigation can cure their disease. Objective : To compare the efficacy of single and multiple irrigation in chronic maxillary sinusitis patients who treated by cotrimoxazol for 14 days Method : Design of study was single blind randomized clinical trial. Sixty two chronic maxillary sinusitis'patients in ENT Dept. Kariadi Hospital Semarang (October 2000 - Januari 2001) were randomly alocated into two groups of treatment. Group A with single irrigation and group B with multiple irrigation in consecutive days. Both groups received cotrimoksazol, decongestan, mucolityc for 14 days. Evaluation of the treatment effect was done on day 4, 8, 12 and 16 days of treatment. Treatment result was classified into success and failure, base on clinical sign and symptom. Chi-square was used for analyzing the data, predisposing factor was calculated by relative risk. Result : Sixty two of 87 chronic maxillary sinusitis patients were analyzed, consist of 31 cases in each group. Success result of single irrigation was 77,4% while multiple irrigations was 93,5% (p > 0,05). There was no significant difference treatment result in patients with and without predisposing factor, such as dental caries, allergic history and septal deviation. Conclusion : There was no significant difference treatment result between single and multiple irrigation in the management of chronic maxillar• sinusitis who received cotrimoxazol. Latar Belakang : Pengobatan konservatif pehderita sinusitis rnaksila kronik dengan pemberian medikamentosa dan irigasi. Pungsi dan irigasi sinus maksila dilakukan dengan tujuan untuk mernbersihkan seluruh produk infeksi dalam sinus maksila serta memperbaiki drainase dan aerasi sinus. Jumlah frekuensi irigasi sinus masih kontroversial. Di Klinik THT RSDK penderita sinusitis maksila kronik dilakukan irigasi berulang rata-rata 4 kali. Pada situasi ekonomi yang memprihatinkan saat ini, akan lebih rnenguntungkan bagi penderita bila dengan irigasi tunggal dapat dicapai kesenibuhan. Tujuan : Mengetahui efektifitas irigasi tunggal dibanding irigasi berulang pada sinusitis maksila kronik yang diberi kotrimoksazol forte selama 14 had. Metodologi Penelitian : Rancangan penelitian dengan uji klinik acak tersamar tunggal. Enampuluh dua penderita sinusitis maksila kronik di klinik THT RSDK Semarang (Oktober 2000 sampai Januari 2001) yang memenuhi kriteria penelitian dibagi menjadi 2 kelompok secara acak sederhana. Kelompok A clilakukan irigasi tunggal. Kelompok B dilakukan irigasi berulang seminggu 2 kali. Pada kedua kelompok diberi kotrimoksazol, dekongestan dan mukolitik selama 14 had. Evaluasi keberhasilan pengobatan dilakukan pada had ke 4, 8, 12 dan had Ice 16 setelah pemberian pengobatan. Keberhasilan pengobatan diklasifikasikan atas sernbuh dan tidak scrnbuh dari tanda dan gejala klinis. Analisis keberhasilan pengobatan menggunakan "Chi-square" dan faktor predisposisi dianalisis dengan risiko relatif. HasH Penelitian : Dad 87 penderita sinusitis rnalcsila kronik hanya 62 orang yang dapat dilakukan analisis, masing masing kelompok 31 orang. Kesembuhan pada irigasi tunggal sebesar 77,4% dan irigasi berulang 93,5% (p>0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna dengan atau tanpa faktor predisposisi seperti karies gigi, riwayat alergi dan septum deviasi. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan bermakna antara irigasi tunggal dengan irigasi berulang pada pengelolaan penderita sinusitis maksila kronik yang diberi kotrimoksazol