WIDODO, AHMADI (2000) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kalus : Kota Semarang). Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 5Mb |
Abstract
The emergence of informal sector in urban area is a general phenomenon in developing countries such as Indonesia. Urban as a central of government, education, industry, trade and services could attract people to migration and they stay for living. The hnigrants who have a low education and unskilled, they couldn't involve in formal sector, so they choose to earn their living in informal sector. The dominant of informal sector in urban area is vendors (PKL). They grow rapidly and commonly select the location for their trade in strategic and accessible places like an area for urban people to circulation their activity. Semarang city as place for the research face the some problems either in in formal sector. The aim of the research is to know the factors that could influence the vendors hi selection the location for their trade. The target of the research is to identify the characteristi•s of vendors, among others their background, social-economy and their tendency to select their location for trading; to examine the urban public policy in managenient guidance towards vendor as well as to know the consumer point of view to vendors. The object ofthe research is vendors and consummates who make sonic transactions between them. To enhance the understanding of vendors, hiterview some officials who have directed responsible to vendors was also done. Besides that the secondary data was collected from related institution. The research used the explanatory survey methods through qualitative analysis approach, which was supported by qualitative analysis. The quantative analysis used descriptive and correlation bivarian analysis. The research founds in Semarang City there are hvo types of vendors, namely permitted and unpermintted. Generally, the characteristics of vendors are low education, only a few that graduated from high school and college. There are sonic factors influence vendor• to leave behind their village , the first, agricultural in their village could not full fill their basic need, the second, small income and no more job could be done, the third become a vendor needs only a little capital but they •ould earn their living. They are motivated to be vondors because of working in this field could get more income; and they quit from their job and they choose to be a vendor as a permanent job. They need only small amount of money to run their bussines, they used public transportation, on foot or ride motorcycle to the location of their job. They tend to choose the location for their trade close to crowds (CBD), their home, or the location, which passed by public transportation, and they like to make cluster with the some type of trading. The exi•tence at those locations could be either positive or negative. According to communities' view vendors could give sonic beneficial such as the consummates could find the food easiir and they could buy their daily needs with cheaper price, but to the spatial could give the negative impact namely vendors disturb the environment and traffic. Most of vendors agree if government intend to rearragement the location of their trade, but they refuse to relocate to other place. They wish the location of their trade to put in order and make clustering the same type of trade. The role of government cityhi guidance the vendors u•ed the low instrument as a anticipate was proved. It can be seen front sonie regulations have been formulated how the procedure• and the duties have been done by government and vendors. Substantialy, the regulations have been accommodated within city government's authority in guidance and ordering the vendors also to put inorder the vendors's trading place with some duties and authorities that should be performed by vendors. The analysis' results show that characteristic factor of vendors cover type of trade goods, the first capital, transportation infrastructure u•ed, the age and education of vendors those of them have significant correlation with the factor of choosing the location for trade close to the crowds or their home. While the correlation with public transportfacility its significant with the transport superstructure; and the correlation with the number of the same type of trade show the correlation significant with the capital. From the analysis could be concluded thatfactors which could be influenced the vendors in choo•ing the location for their trade are type of good, transportation superstructure, capital education and age, distance to the crowds and to their home. Based on the research' s conclusion, the reconnnendations is it •hould be followed by other research with more comprehensive and holistic inorder to enlarged the factor• which influence the vendors in choosing the lo•ation, and also recommendation for the deci•ion makers namely the stratification of vendors involve the type of trade, age, capital, distance location to the crowds and home have to be considered in guidance program, arrangement and relocation of vendors. Timbulnya sektor Wormed di kota-kota merupakan jenomena yang urnuut terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kota sebagai satu pusal pemerintahan, pendidikan, indusrd, perdagangan dan jasa, kiranya merupakan Mora tarik penduduk untuk bermigrasi. Para migran yang umumnya berpendidikan rendah dan deka punya ketrampilan kurang terserap di sektor formal sehingga mereka mendlih pekerjaan di sektor informal Sektor informal yang paling dominan di kota adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). PKL irri senatiasa tumbult subur memilih lokasi wank berdagang dengan memanfaatkan khan kola yang potensial untuk sirkulasi kegiatan pendaduk kota elan mudah dijangkau okh publik. Kota Semarang sebagai obyek pendifian juga menghadapi permasalahan oleh sektor Mi. Beranjak dari hal tersebut, maka hduan utama penelitian Mi ndtrinh unit& mengdahui faktor-faktor yang mempengaruhi PKL dalam nrernililr lokasi usalta. Sesuai dengan Mjuan pendifian, maka sasaran diinginkan adalah mengidenfifikasi karakterisfik PKL menyangkut !Mar bdakang sosial-ekonond dan kecenderungan dalam lokasi usaha; mengkaji kebijakan Pemerintah Kola dalam penataan dan pembhman terhadap PKL serta ingin mengetahui tanggapan masyarakat terhadap keberadaan PICL. Populasi penelidan ini addak para PKL dan masyarakat (konsumen) yang mdakukan transaksi dengan PKL di wilayah Kota Semarang. Sedangkan untuk memperkapa pemahaman terhadap PKL, dilakukan wawancara mendalam dengan pejabat yang bertanggungjawab langsung pada masalah PKL. Disamping itu data-data sekunder dihimpun dad instansi terkait Pale/Man dilakukan dengan menggunakan metode survai "aplanatory" dengan pendekatan andisa kuantitatifyang didukung dengan anallsa kuditatif. Teknik analisis kuandtatif yang digunalum adalah analisis Ms/trip/if don analisis korelasi bivariat Temuan yang diperokh dad penditian ini adalah di Kota Semarang terdapat dua tipe PICL yaitu berijin dan lidak her/fin. Karakterisfik PKL umumnya berpendidikan rendah, sedikit yang berpendhlikan SLTA keatas dalam usia kerja produktif. Umumnya mereka sebagai pendatang yang Walt finggal di Kota Semarang lebih dad 5 tahun. Faktor yang men:pet:gam/a mereka meninggalkan daerah asal adalah karena usaha pertanian di daerah asal tidak mencukupi kebutuhan, peughasikan kurang dan think ada pekerjaan, dengan modal awal yang relalif kecil mereka menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Mereka termolivasi menjadi PKL karena bekerja di bidang Mi telah nwmberikan hasil yang cukup, ada yang karena di PIM daH perusahaan dimana mereka bekerja, dan menjadi PKL bagi mereka adalah merupakan pekerjaan tetap. Mmlal yang digunakan untuk menjalankan usaha relatij keci/, sarana transportasi yang digunakan menuju lokasi usaha adalah dengan naik angkutan :mum, jalan kaki dan sepeda motor. Kecenderungan PKL dalam meurilib loka•i usahanya adalah dekat dengan tempat keramaian, dekat lemma finggal, sena dimana loknsi banyalc angkutan umum dan keinginan mengdompok /Langan pedagang sejenis. Keberadaan PKL pada lokasi-lokasi tersebut menurut pandangan masyarakat (konsumen) disamping memberikan manfaed ynilu mudah mencari makan, !nomad kebutuhan sehari-hari dan harganya murah, keberadaan PKL memberikan dampak spasial yang negatif seperd lingkungan yang kurang bead: dan kurang tertib seda mengganggu ltrhr lintas.Kebanpakan PKL setuju filo ada rencana penataan ulang ada kecemkrungan menolak untuk dipindah,bentuk penataan yang dfinginkan adalah dirapikan dan ditertibkan dengan /Maui teMp dan nzengarah kepada pengdompokkan dengan dagangan sejenis. Peran Pemerintah Kota dalam upaya pembinaan dan penataan PAL melalui instrumen hukum !dab membuktikan penanganan dem antisipasi. Hal ini terlikat dad beberapa peraturan Mak dirunthskan bagaimana prosedur dan kewajiban-kewajiban yang tiaras dikkukan balk oleh pihak Pemerintah Kota numpun para PKL. Termuat juga beberapa kewenangan Penzerintah Kota dalain pembinaan dan penataan PICL dan sekaligus pengaturan tempat usalla PKL dengan berbagai kewajiban dan Mnggungjawab yang harus dilaksanakan para PKL dimaksud. Hasll analisis menunjukkan ba/twa faklor karakteristik PKL meliputi jenis dagangan, modal awal, sarana transportasi yang digunakan,unzur dem pendidikan PKL terdapat hubungan yang signifikan dengan jaktor lokasi usaha yang dekat dengan keranudan atau dekat dengan rumah tinggal. Sedang hubungan dengan kemadahan angkutan umum yang signifikan adalah sarana transportasi, elan hubungan dengan banyaknya penjual sejenis menunjukkan hubungan yang signijikan dengan modaL Dad uraian tersebut darn disimpulkan bnhwtt faktorjaktor yang mempegaruhi PKL datum memifill Mkasi usaha Saheb faktor jenis dagangem, sarana transportas, modal, pendidkan, :num, jarak dengan tempert kerantaian sena jarak ke tempat finggat Berdasarkan kesimpulan dad pendifian ini, maka rekomenda•i yang deepen &bedlam adalah perhutya penditian lanjiltan yang lebilt komprehensif Wan holistik untuk mempeduas faktor-faldor yang mempengaruld PKL dalam nremilih loka•i usaha sett: rekomendasi dahlia kaitannya dengan para pengambil keputusan yaitu stratifikasi PKL menyangkut jenis dagangan, mum, modal, jarak lokasi ke tempal keratin:inn dan tempat tinggal perk dipertimbangkan dalam progrmn pembinaan, paudaan maupun rdokasi PKL.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 14439 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 15 Jun 2010 09:37 |
Last Modified: | 15 Jun 2010 09:37 |
Repository Staff Only: item control page