KAJIAN TENTANG NY AMUK AEDES AEGYPTI DI DAERAH DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARANGANYAR TAMEN 2003

Wahyuningsih, Sri (2003) KAJIAN TENTANG NY AMUK AEDES AEGYPTI DI DAERAH DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARANGANYAR TAMEN 2003. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .

[img]
Preview
PDF - Published Version
2281Kb

Abstract

The Aedes Aegypti mosquito are a vector of DHF that influenced by temperature and humidity, because the lower and the higher make them can not survive. The degree of different location will result the different temperature and humidity. The Ngringo village of Jaten sub district at 98 meters on the over sea and Karanganyar village of Karanganyar sub district with location 480 meters on the over sea was the endemic village of DHF. In 2003 on Ngringo village of IR = 0,75 every 10.000 population and on Karanganyar village can not find cases of DHF. The recent condition may not study to research about characteristic of ties Aegypti mosquitoes at the both areas. The objectives of this research is to analyze characteristic difference of areas any at both high and low landscape. This is an observational research using cross sectional design. The sample is 30 houses on Ngringo village and 30 houses on Karanganyar village, by apllied ovitrap, larvae survey and capturing of Aedes Aegypti mosquitoes at the resting on houses. Then, surgering was done to know parousity and dilatation. Data would be analyzed using chi square test at a = 0,05. The research found proportion egg mosquitoes indoor, outdoor, the larvae, mosquitoes adult, parous mosquitoes and dilatation mosquitoes are more found the low areas than high areas. They are difference of proportion of egg finding indoor (p = 0,00) in the low areas and the high areas. They are no difference of proportion of egg finding outdoor (p = 0,009) in the low areas and the high areas. They are difference of proportion of larvae finding (p = 0,00) in the low areas and the high areas. They are difference of proportion adult mosquitoes finding (P= 0,00) in the low areas and the high areas. They are difference of proportion of parous mosquitoes finding (p = 0,00) in the low areas and the high areas and they are no difference of proportion of dilatation mosquitoes finding (p = 1,00) in the low areas and the high areas. Kehidupan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain suhu dan kelembaban, karena suhu dan kelembaban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan membuat Aedes aegypti tidak bisa bertahan hidup lama atau umurnya pendek dan kepadatan nyarnuk menjadi berkurang. Tingkat ketinggian lokasi yang berbeda maka suhu dan kelembaban juga akan berbeda. Desa Ngringo Kecamatan .Jaten yang berada pada ketinggian 98 meter di atas permukaan air laut dan Kelurahan Karanganyar Kecamatan Karanganyar dengan ketinggian lokasi 480 meter di atas permukaan air laut merupakan desa indemis DBD. Tahun 2003 di Desa Ngringo IR = 0,75 per 10.000 penduduk dan di Kelurahan Karanganyar tidak ditemukan kasus. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengkaji karakteristik nyamuk Aedes aegypti di dtia daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan karakteristik nyamuk Aedes aegypti di dataran rendah dan dataran tinggi di Kabupaten Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Survai dilakukan pada 30 rumah di Desa Ngringo dan 30 rumah di Kelurahan Karanganyar dengan cara pemasangan perangkap telur, pemeriksaan jentik dan penangkapan nyamuk Aedes aegypti pada tempat istirahat di dalam rumah. Selanjutnya dilakukan pembedahan untuk mengetahui parousitas dan dilatasi. Analisis data menggunakan uji chi Square. Hasil penelitian menunjukkan temuan nyamuk Aedes aegypti yang berupa temuan telur di dalam mmah, temuan telur di luar rumah, temuan jentik, temuan nyamuk dewasa, temuan nyamuk parous dan temuan dilatasi nyamuk di dataran rendah lebih banyak dibanding temuan di dataran tinggi. Ada perbedaan proporsi temuan telur di dalam rumah (p=0,00) di daerah dataran rendah dan dataran tinggi , tidak ada perbedaan proporsi temuan telur di luar rumah di daerah dataran rendah dan dataran tinggi (p=0,09), ada perbedaan proporsi temuan jentik di daerah dataran rendah dan dataran tinggi (p=0,00), ada perbedaan proporsi temuan nyamuk di daerah dataran rendah dan dataran tinggi (p=0,00), ada perbedaan proporsi temuan nyamuk parous (p=0,00) di daerah dataran rendah dan dataran tinggi dan tidak ada perbedaan proporsi temuan dilatasi nyamuk di daerah dataran rendah dan dataran tinggi (p=l ,00)..

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health
ID Code:14436
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:15 Jun 2010 09:27
Last Modified:15 Jun 2010 09:27

Repository Staff Only: item control page