SULAEMAN, EDDISUHAEDI (2003) ANALIS1S PEMAPARAN RADIASI TERHADAP PROFIL HEMATOLOG1 PEKERJA RADIASIDIVISI RADIOLOGI RUMAH SAM DR. KARIADI SEMARANG. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 2686Kb |
Abstract
In responding to the community demand for radiological services at Dr.Kariadi Hospital, the hospital has increases with modern radiological equipment, both for diagnostic and terapeutic services. To ensure quality radiation services ,special knowledge and skill are required to protect the safety of both the radiation workers and the patients from hazardous radiation exposure for routin blood circulation or haematology, especially white blood cells (leucocyte) which are very sensitive to wards biological change in the Muscle, in the form of direct action which may destroy macro biological molecule and indirect action through DNA which effect the descendants of the radiation workers. This research also to determine the difference of haematology profile and different codnt of leucocyte while operation of the x-ray machine at Dr.Kariadi Hospital. Therefore it is necessery to conduct research which is expected to be used as an initial reference of the routin check-up of haematology workers. The method used is explanatory research with cross-sectiohal approach, and written questionnaires as well as interviews of the respondents. The ahiount of samples is 62 person from radiological division, 31 person of radiatioh workers as contact with radiation smite as : radiologist, radiographers, engineer, and physicist the other is not direct contact with radiation source as : nurse, administration and. servent. The amount of sample choose by using a free Random with real categories of samples. To a test differences t-test with p - value = 0,05 used while analysis of contact the radiation source, correlation test: of Rank Spearman. There was significant correlation between the time of radiation exposure and different count of total leucocyte, eosinophyl, segment, monocyte, and lymphocyte. Observation during the research period (June 2002 until Nopember 2003, reveals that on 90% occation, the aprons were not used by the radiation workers eventhough aprons were available in each radiation treatment rooms.Based on the result of this research it can be concluded that it seem there is a significant differences of haematological profile between direct contact radiation workers and not direct contact radiation workers Meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan radiasi telah direspon oleh Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang, dengan menambah peralatan medis canggih berupa peralatan radiologi untuk diagnostik maupun terapi. Diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk menjaga keselamatan pekerja radiasi dan juga pasien dad paparan radiasi yang membahayakan sistim peredaran darah rutin (hematologi) khususnya sel darah putih (Leukosit) yang sangat sensitif terhadap efek biologi radiasi pengion yang akan menimbulkan perubahan biologik pada jaringan berupa aksi langsung yang akan merusak pada makro molekul biologik dan aksi tidak langsung melalui DNA yang berakibat pada keturunan. Tujuan dad penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan efek biologis akibat radiasi pengion terhadap pekerja radiasi kontak langsung dan non kontak langsung dengan jumlah sampel darah dad 62 orang, masing-masing 31 orang pekerja radiasi kontak langsung dan 31 orang pekerja radiasi non kontak langsung terdiri dad pemeriksaan hematologi rutin (kadar Hb, trombosit, dan Leukosit) serta penelitian pada Hitung Jenis sel darah putih total (Leukosit total) yang terdiri dari : Jumlah eosinofil, basofil, batang , segmen, limfosit, dan monosit Jenis penelitian yang dilakukan adalah Eksplanatory Reasearch dengan pendekatan Cross sectional, pertanyaan berupa questioner tertulis dan wawancara kepada responden, untuk menguji perbedaan digunakah t-tes sedangkan untuk menganalisa lama kontak dengan sumber radiasi digunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian dad hematologi rutin dan Hitung Jenis Leukosit pekerja radiasi : Kadar hemoglobin pekerja radiasi kontak langsung : 22 orang (70,97 %) normal dan 9 responden (29,03%) tidak normal, pekerja radiasi non kontak langsung: 27orang (87,10%) normal dan 4 responden(12,90%) tidak normal. Jumlah leukosit petugas radiasi kontak langsung dan petugas radiasi non kontak langsung 62 responden (100%) normal.Jumlah trombosit petugas radiasi kontak langsung dan petugas radiasi non kontak langsung 58 responden (94%) normal, sedangkan sisanya 4 orang (6,0%) tidak normal dad kelompok pekerja radiasi non kontak langsung. Hasil Kadar hitung jenis leukosit : Jumlah eosinofil pekerja radiasi 49 responden (79%) normal , sisanya terdiri dad : 9 petugas radiasi kontak langsung (15%) tidak normal dan 4 orang (6%) petugas radiasi non kontak langsung tidak normal. Jumlah batang pakerja radiasi 57 responden (92%) normal , sisanya terdiri dad : 4 petugas radiasi kontak langsung (6%) tidak normal dan 1 orang (2%) petugas ridiasi non kontak langsung tidak normal. Jumlah basofil pekerja radiasi 55 responden (89%) normal , sisanya terdiri dad : 7 petugas radiasi kontak langsung (11%) tidak normal, petugas radiasi non kontak langsung seluruhnya normal. Jumlah limfosit pekerja radiasi 56 responden (90%) normal ,•sisanya terdiri dad : 4 petugas radiasi kontak langsung (6%) tidak normal dan 1 orang (2%) petugas radiasi non kontak langsung tidak normal. Jumlah monosit pekeija radiasi 49 responden (79%) normal , sisanya terdiri dad : 6 petugas radiasi kontak langsung (9%) tidak -normal dan 7 orang (12%) petugas radiasi non kontak langsung tidak normal. Hasil analisis statistik untuk parameter : hemoglobin, trombosit, leukosit, limfosit, monosit, dan eosinofil, pekerja radiasi konlak langsung dan pekerja radiasi non kontak langsung dengan p = 0,05 terdapat perbedaan yang signifikan dad pengaruh bahaya radiasi Iingkungan di Divisi Radiologi Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang selama waktu penelitian berlangsung. Saran : Pemakaian alat pelindung diri (APD) apron, film -Wage perlu lebih diperhatikan. Tambahan extra makanan seperti telur, kacahg hijau dan vitamin lainnya perlu diadakan guna mempertahankan kondisi sehat. Bagi -petugas dengan status gizi sedang dan buruk, serta Hb < standard hematologi agar mendapatkan pengobatan sepérlunya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Public Health |
ID Code: | 14433 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 15 Jun 2010 09:25 |
Last Modified: | 15 Jun 2010 09:25 |
Repository Staff Only: item control page