ANALISIS BEBERAPA FAKTOR RISIKO KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI KABUPATEN PURWOREJO

Abstract

Background, perinatal disorder resulted from high risk pregnancy, among others : asfilcsia, low birth weight, and birth trauma. The risk factors which can cause the occurrence of asfiksia in the new born baby are the maternal factor, placenta factor, fetus faktor, and the delivery factor. It is necessary to know the risk factors of the occurrence of asfiksia on the neonatus usefully to predict asfilcsia, to measure strenght of associate of risk factors to the occurrence of asfiksia, to help the diagnosis process, and to help prevention program. The occurrence of asjiksia in Purworejo Region has increased (1999=16,43 %, 2001=23,15 %). The main cause of perinatal death in Purworejo in 2001 from 138 death cases, 25 cases (18%) was asliksia. Objective analysing the factors which influential the occurrence of asfilcsia on the baby which recorded in medical records of hospital in Purworejo. Method, the design used case control with 79 cases and 79 controlls. The research is located in Purworejo Region. Population were all of new born babies in Purworejo Region Public Hospital (RSUD), Kasih Ibu Hospital, Permata Hospital, and BKIA Aisyah Hospital which were located in Purworejo Region for the period of January until October 2002. The cases and controls were determinated based on the doctor's diagnosis on the hospitals as mentioned above. Result, the occurrence of asjiksia neonatorum is still prevalent in Purworejo Region. From the result of multivariat analizes, there are 8 factors which influential to asfiksia, those are the low birth weight (OR 12,23: 95 % CI 3,54- 42,29%), premature rupture of membranes (OR 2,52; 95 % CI 1,13-5,63), prolonging labor (OR 3,67; 95 % CI 1,66-8,11), sectio cesareae (OR 3,12; 95 % CI 1,04-9,35), Maternal age <20 or >35 year (OR 3,61; 95 % CI 1,23-10,60), the poor quality of obstetrics history (OR 4,20; 95 % CI 1,05-16,76), breech presentation (OR 6,52; 95 % CI 1,07-39,79), and the poor quality of ANC (OR 4,13; 95 % CI 1,65-10,35). Conclusion, the risk factors of low birth weight, premature rupture of membranes, prolonging labor, sectio cesareae, Maternal age <20 or >35 year, the poor quality of obstetrics history, breech presentation, and the poor quality of ANC are giving contribution to asfilcsia neonatorum incident which recorded in hospitals in Purworejo Suggestion, step up antenatal care programs in Purworejo. Latar belakang, gangguan perinatal akibat kehamilan risiko tinggi antara lain : asfiksia, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan trauma lahir. Faktor risiko yang dapat menimbulkan asfiksia bayi bani lahir adalah faktor ibu, faktor plasenta, faktor janin, faktor bayi, dan faktor persalinan. Perlunya faktor resiko diketahui dalam terjadinya asfiksia pada neonatus dapat berguna untuk meramalkan kejadian asfiksia, mencari besarnya faktor resiko yang menjadi faktor penyebab, membantu proses diagnosis, dan untuk kepentingan upaya pencegahan. Insiden asfiksia di Kabupaten Purworejo meningkat (1999=16,43 % 2001=23,15 %). Penyebab utama kematian perinatal di Purworejo 2001 dari 138 kasus kematian, 25 kasus (18 %) asfiksia. Tujuan, menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi yang tercatat pada rekam medik RS di Purworejo. Metode, desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan 79 kasus dan 79 kontrol. Lokasi penelitian di Kabupaten Purworejo. Populasi rujukan adalah semua bayi bam lahir yang berada di Kabupaten Purworejo, populasi studi adalah semua bayi baru lahir yang bersalin di RSUD, RS Kasih thu, RS Permata, dan BKIA Aisyah, yang berlokasi di Kabupaten Purworejo periode Januari sampai dengan Oktober 2002. Kasus dan kontrol ditentukan berdasarkan diagnosis dokter pada rumah sakit tersebut diatas. Basil, Kejadian asfiksia neonatorum masih sering ditemukan di Kabupaten Purworejo. Dan hasil analisis multivariat ada 8 faktor yang berpengaruh terhadap asfiksia yaitu berat lahir rendah (OR 12,23; 95 % CI 3,54- 42,29), ketuban pecah dini (OR 2,52; 95 % CI 1,13-5,63), persalinan lama (OR 3,67; 95 % CI 1,66-8,11), tindakan persalinan sectio cesareae (OR 3,12; 95 % CI 1,04-9,35), umur ibu <20 th atau >35 th (OR 3,61; 95 % CI 1,23-10,60), riwayat obstetri jelek (OR 4,20; 95 % CI 1,05-16,76), kelainan letak janin (OR 6,52; 95 % CI 1,07-39,79), dan status ANC buruk (OR 4,13; 95 % CI 1,65-10,35). Kesimpulan, faktor risiko berat lahir bayi rendah, mengalami ketuban pecah dini, persalinan lama, tindakan sektio cesareae, umur ibu <20 th atau >35 th, riwayat obstetri jelek, kelainan letak janin, dan status ANC buruk memberikan kontribusi terbesar terhadap kejadian asfiksia neonatorum yang tercatat di rumah sakit Punvorejo, Saran, peningkatan cakupan ANC dan rujukan bumil-risti.