SAWITRI, RETNO (2000) UJI BANDING PENGGUNAAN ASAM KOJIK 4% DENGAN HIDROKUINON 4% PADA PENDERITA MELASMA. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2161Kb |
Abstract
Therapy for melasma need a lot of time, persistence and patience, but the result is often unsatisfactory. There are several methods for the treatment of melasma, including topical depigmentation agents, systemic therapy and special surgery therapy, but the most treatment done is topical therapy. Hydroquinone remains the most preferred bleaching agent used. However, due to the high incidence of side-effects of hydroquinone, other preparations with similar or higher effectively with lesser side-effects and less irritative is used, e.g kojic acid. Kojic acid is a fermentation of Aspergillus of rice or soybean and was used in Japan since the 1990's. The aim of this study was to compare the result of melasma therapy with 4% kojic acid and 4% hydroquinone and its side-effects. This was a double-blind randomized controlled trial of 90 women that were divided into two groups with a randomized permutted block style. Each of them was given 4% kojic acid or 4% hydroquinone at night and sunscreen in the morning and at noon, for 10 weeks with a two weekly evaluation. Assessment of clinical improvement was done by assessing the decrease of MASI (Melasma Area and Severity Index). The result of this study was melasma therapy with 4% kojic acid was better than 4% hydroquinone, and the side-effects in the 4% kojic acid group was less frequent and less severe. Pengobatan melasma membutuhkan waktu, ketekunan dan kesabaran, namun seringkali hasilnya kurang mernuaskan. Ada beberapa macam pengobatan untuk melasma, baik berupa pengobatan topikal, sistemik maupun tindakan khusus, tetapi cara pengobatan yang paling banyak dilakukan adalah pengobatan topikal. Hidrokuinon sampai saat ini masih merupakan obat topikal yang paling banyak digunakan untuk pengobatan melasma, namtm seiring dengan banyaknya efek samping, saat ini banyak dikembangkan bahan pemutih lain yang sama atau lebih efektif namun bersifat kurang iritatif dibandingkan dengan hidrokuinion, termasuk asam kojik. Asam kojik merupakan hasil fermentasi jamur beras/ jamur kacang hijau yang mulai dikembangkan di Jepang sejak tahun 1990-an. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil pengobatan melasma antara asam kojik 4% dengan hidrokuinon 4%, serta mengetahui efek sampingnya. Penelitian yang dilakukan bersifat studi acak terkontrol buta ganda pada 90 orang perempuan yang dikelompokkan secara randomized permutted block dan masing-masing mendapatkan pengobatan dengan hidrokuinon 4% atau asam kojik 4% digunakan pada malam hari, dan tabir surya pada pagi dan siang hari selama 10 minggu dengan evaluasi setiap 2 rninggu. Penilaian kesembuhan klinis dilakukan dengan menilai pengurangan nilai MASI (Melasina Area and Severity Index). Hasil penelitian memmjukkan hasil pengobatan melasma menggunakan asam kojik 4% lebih baik dibandingkan dengan hidrokuinon 4%, sedangkan efek samping yang terjadi pada kelompok asam kojik 4% lebih sedikit dan lebih ringan daripada kelompok hidrokuinon 4%.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science |
ID Code: | 14384 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 15 Jun 2010 08:23 |
Last Modified: | 15 Jun 2010 08:23 |
Repository Staff Only: item control page