PENGELOLAAN TERMINAL TERPADU GUNA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DALAM KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 22 TAHUN 1999

Abstract

The great population growth has a potential field in development arrengement. This aimed at the human resources empowerment, which has related to regional economic growth and effort to ward obvious and responsible implementation of purpose and aim of regional autonomy in accordance with Act. No. 22/1999. Development is the first step in managing the city aesthetic, primarily to arrange the economic sector as the purpose of the regional autonomy organization, which is, the regional capability in exploring and managing the natural resources. This would be an important matter, an input to the central and regional government income in form of tax retribution income. In compliance with the increasing number of motor-vehicle ownership, the traffic density would also increase. Thus it was considered, that the need of structure and infrastructur arrangement of motor vehicle as transport. There fore, the station development is expected to adequate the need of the service users, both for human and goods transport. Therefore, the transport existence becomes vital in launching the economic activity either in performing the community transportation field of work easier. Pertambahan penduduk yang demikian besar merupakan lahan sangat potensial guna penyelenggaraan pembangunan, dan ini tentunya bertujuan memberdayakan sumber daya manusia, yakni selain menyangkut pertumbuhan ekonomi suatu daerah, tetapi juga untuk mengujudkan maksud dan tujuan pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab sesuai dengan UU no. 22/1999. Pembangunan merupakan langkah awal dalam penataan keindahan kota terutama untuk menertibkan sektor ekonomi sebagai ujud dari penyelenggaraan otonomi daerah, yakni kemampuan daerah dalam inenggali dan mengelola sumber¬sumber alam akan menjadi hal yang penting, yaitu adanya masukan ke kas pemerintah pusat dan daerah berupa penagihan pajak, maupun penetapan restribusi. Sejalan dengan meningkatnya kendaraan bermotor akan bertambah kepadatan lalu lintas, sehingga dirasakan perlu suatu penertiban sarana dan prasarana kendaraan bermotor sebagai pengangkut, untuk itu pembangunan terminal diharapkan mampu memadai bagi pengguna jasa, baik bagi pengangkut orang maupun bagi pengangkut barang-barang kebutuhan tersebut. Untuk itu keberadaan suatu terminal adalah menjadi hal yang vital baik dalam melaksanakan kegiatan ekonomis tetapi juga memudahkan transportasi lapangan pekerjaan masyarakat.