EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPLEKS PROTEIN - POLISAKARIDA PERORAL PADA WANITA .:DENGAN PENUAAN KULIT

WIDAJATI , AGNES SRI (1999) EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPLEKS PROTEIN - POLISAKARIDA PERORAL PADA WANITA .:DENGAN PENUAAN KULIT. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2471Kb

Abstract

Aging process is an intrinsicly decrease process of the intact structure and function of organs besides clinical, histological and physiological changes which is influenced by time. There are two skin aging phenomenas, intrinsic aging (true aging) which is naturally and physiologically, and extrinsic aging ( premature aging ) caused by extrinsic factors, especially sun exposure so called dermatohelio-sis or photoaging. Clinical features in skin aging can be fine and rough wrinkles, dry and rough skin, pigmented macules, telangiectasis, and benign-premalignant-malignant neo-plasms. Management for skin aging are preventive and promo-tive measures. Preventive measures include good nutri-tion, skin care with cosmetics and drugs. Promotive measures with chemicals, surgery and skin nutrient supplement. Currently, a skin nutrient supplement formulation containing protein-polysaccaride indicated for skin aging problems has been found. This is a randomized double blind clinical trial involv-ing 60 female subjects older than 40 years with skin aging, which is divided in two groups (the treatment group and the control group). The objective of this study is to know the benefit of giving protein-polysaccharide complex as skin nutrient supplement for 3 months. Collection of data were done by : 1. Anamnesis of the patients history. 2. Clinical examinations : skin aging sign, general examination, imaging skin by DermaScan, skin moisture by a Corneometer and skin sebum by a Sebumeter. 3. Laboratory examination : Hb, SGOT, SGPT, ureum, creatinine. The result were as follows : 1. Therapy with 500 mg protein-polysaccharide formula-tion twice daily orally for 3 months showed a very significant increase in epidermal and dermal thick-ness ( p < 0,01 ) measured by ultrasonography tech-nique 20 MHz (DermaScan), increased sebum level (ug/cm2) by Sebumeter SM 810 ( p < 0,01 on the forehead and p < 0,01 on the cheek ) and also skin moisture by Corneometer SD 27 ( p < 0,01 on the forehead and p < 0,01 on the cheek). 2. Side effect : self limiting urticaria in 1 patient and acne in 1 patient in the treatment group. There was no significant difference in the blood test results between the two groups before and after the study. Proses menua merupakan proses kemunduran dari keutu-han struktur dan fungsi berbagai sistem organ yang terjadi secara intrinsik disamping perubahan klinis, histologis maupun fisiologis yang dipengaruhi oleh waktu. Ada dua fenomena penuaan kulit yang saling berkaitan yaitu penuaan intrinsik (penuaan sejati) yang berlang-sung secara alamiah dan fisiologis serta penuaan eks-trinsik (penuaan dint) akibat berbagai faktor dari luar tubuh / lingkungan terutama paparan sinar matahari sehingga sering disebut dermatoheliosis atau "photo aging". Gambaran klinis yang ditemukan pada kulit menua berupa kerut halus dan kasar, kulit kering dan kasar, timbul bercak-bercak pigmentasi, telangiektasis serta berbagai neoplasma jinak, premaligna dan maligna. Penatalaksanaan kulit menua meliputi tindakan pence-gahan dan penanggulangan. Upaya pencegahan antara lain dengan pengaturan gizi yang cukup, perawatan kulit dengan kosmetik serta obat-obatan sedangkan penanggula-ngannya dengan pemberian bahan-bahan kimia topikal, tindakan bedah dan nutrisi tambahan untuk kulit. Saat ini telah ditemukan suatu formulasi nutrisi tambahan untuk kulit yang mengandung kompleks protein-polisakarida dan diindikasikan untuk penuaan kulit. Untuk itu kami melakukan penelitian dalam bentuk uji klinis acak tersamar ganda terhadap 60 orang wanita 40 tahun dengan kulit menua, yang dibagi 2 kelompok ( kelompok terapi dan kelompok kontrol ), bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian kompleks protein-polisakarida sebagai nutrisi tambahan pada kulit menua selama 3 bulan. Pengumpulan data dilakukan melalui : 1. Anamnesis riwayat penderita. 2. Pemeriksaan klinis : tanda-tanda penuaan kulit, status generalisata, perunutan kulit dengan Derma-Scan, kelembaban dengan Korneometer dan sebum dengan Sebumeter. 3. Pemeriksaan laboratorium : Hb, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Pemberian formulasi protein-polisakarida dengan dosis 2 x 500 mg per hari secara oral selama 3 bulan sangat bermakna meningkatkan ketebalan dermis yang diukur dengan ultrasonografi 20 MHz (DermaScan), peningkatan kadar sebum (ug/em2) yang diukur dengan Sebumeter SM 810 (di dahi p < 0,01 dan di pipi p < 0,01) serta kelembaban kulit yang diukur dengan Corneometer SD 27 ( di dahi p < 0,01 dan di pipi p < 0,01). 2. Efek samping berupa urtikaria pada 1 orang penderita dan akne pada 1 orang penderita yang swasirna dida-patkan pada kelompok terapi. Tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil pemeriksaan laboratorium darah antara kedua kelompok studi sebelum dan sesudah penelitian.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:14327
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:14 Jun 2010 15:30
Last Modified:14 Jun 2010 15:30

Repository Staff Only: item control page