UJI KLINIS MANFAAT KREM ESTRIOL 0,1% TERHADAP KULIT KERIPUT DI SUDUT MATA PADA WANITA USIA PRAMENOPAUSE

TAN, SUKMAWATI TANSIL (1999) UJI KLINIS MANFAAT KREM ESTRIOL 0,1% TERHADAP KULIT KERIPUT DI SUDUT MATA PADA WANITA USIA PRAMENOPAUSE. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1601Kb

Abstract

Aging is a process of the decrease in structum and tuiction of the organism, influenced by extrinsic and intrinsic factors. Some of the extrinsic factors are environmental factors like climate, sun light, free radicals, nutrition, smoking, alcohol and skin care abuse. While intrinsic factors are nices, genetic and hormonal. Races and genetic factors can not be changed, but hormonal factor can now be manipulated by using hormone replacement therapy. The honnone which influence the process of skin aging is estrogen. Estrogen is_nroduced mostly by the ovaria and in small amount by the adrenal cortex, testes and placenta. When women reach the age of 40-45 years, it is usually called premenopause, ovarium function decline causing a decresase in the production of estrogen such as estriol, esiron and estradiol. Estrogen . decrease may influence biologic processes in the skin because the skin also has receptors for estrogen and the receptors are found mostly at the face and dorsum of the hands. The effect of estrogen on the skin are : 1. " Epidennis : estrogen has epidermopoietic properties that influence mitosis of the keratinocytes. 2. Dennis : estrogen induce the fibroblast to produce collagen, elastine, and macroprotein substances such as hyaluronic acid which bind the water and moisturize the skin. Estrogen increases the vascularisation to supply nutirion for the epidermis. 3. Sebaceous glands : estrogen increases sebum production preventing the skin to • become dry. When estrogen production decrease, the skin becomes wrinkled, flacid, dry, rough, and mote apparent skin folds are seen. The purpose of this study was to know whether estriol 0,1% Cream for 12 weeks can reduce the wrinkles, increase the elasticity and moisture of the skin in premenopause women's face ( > 40 years). 'Ibis study was followed by 32 premenopause women. Data were collected by anamnesis, dermatolgic examination, replica analysis at the outer corner of the right eye and evaluation was done at the first visit, after 6 weeks and 12 weeks of treatment. . The results of the study were : 1. Treatment with estriol 0,1% cream for 12 weeks reduce periorbital wrinkles as follows : a. Group I (40-45 years) : 26,4796 b. Group (46-49 years) : 32,54% c.. Group III (50-54 years) : 17,95% 2. Skin moisture was increased 47,43 %. belonging to the fair category 3. Skin elasticity was increased : 38,22 9 , belonging to the fair category 4. Neither systemic nor local side effects were found such as urticaria, menstruation disorder, breast pain, erythema, and itching. Hyperpigmentation was found on 4,37% but it is not si cant-statistically. Menua merupakan suatu proses kemunduran dari struktur dan fungi sistem pada organism; yang dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik dan intrinsik. Yang termasuk faktor ckstrinsik adalah : faktor lingkungan seperti udara, sinar matahari, radikal bebas, gizi, mcrokok, minum alkohol dan can perawatan yang salah. Scdangkan faktor intrinsik adalah ras, gene tik dan hormonal. Faktor ras dan genetik tidak dapat dirubah, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka faktor hormonal sekarang sudah dapat dicegah dengan pemberian hornion penganti. Hormon pada wanita yang mempengaruhi proses penuaan kulit adalah honnon • estrogen, yang sebagian besar dihasilkan oleh ovarium dan dalam jumlah yang sedildt dapat dihasilkan oleh korteks adrenal, testis dan plasenta. Pada saat seorang wanita memasuki usia kira-kira 40-45 tahun yang biasanya disebut sebagai masa pramenopause, fungsi ovarium mulai menunm sehingga procluksi jenis-jenis estrogen yang beredar di dalam tubuh seperti : estradiol, estron dan estriol juga akan menurun. Telah diketahui bahwa penurunan kadar estrogen tersebut dalam tubuh akan mempengaruhi proses biologi di kulit, karena di kulit juga terdapat reseptor-reseptor untuk estrogen, dan yang paling banyak adalah di wajah dan dorsum tangan. Efek estrogen terhadap kulit adalah: a. Terhadap epidennis : estrogen bersifat epidermopoetik yang mempengaruhi mitosis sel-sel keratinosit. b. Terhadap dennis : - mempengaruhi fibroblas untuk mensintesis kolagen, elastin dan substansi dasar makroprotein seperti asam hialuronit yang dapat mengikat air sehingga kulit menjadi lembab. - tnempengaruhi vaskularisasi dennis yang memberi nutrisi untuk epidermis. c. Terhadap kelenjar sebasea : mempengaruhi produksi kelenjar sebasea sehingga kulit tidak kering. Bila tatjaddi kelai•angan hormon estrogen, maka kulit akan menjadi kasar, kering, keriput, kendor dan kerut / lipatan kulit yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuf apakah dengan pemberian estriol 0,1% selama 12 minggu dapat memperbaiki kelembaban, elastisitas, dan berkurangnya jumlah kerut pada wajah wanita pramenopause ( > 40 tahun ). Penclitian ini diikuti olch 32 penderita yang memcnuhi kriteria. Data diperolch melalui anamnesis,, pemeriksaan dennatologi, analisa replika kulit di sudut mata kanan, dan evaluasi pada kunjungan I, 11 ( minggu ke 8), dan kunjungan ke III ( 12 minggu ). , Hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persentasi perbaikan jumlab ketut selama 12 minggu : a. untuk kelompok umur 40-45 tahun adalah 26,47% b. untuk kelompok umur 46-49 tahun adalah 32,54% c. untuk kelompok umur 50-54 tahun adalah 17,95% Perbaikan jumlah kerut untuk kelompok a dan b tennasuk kriteria sedang ( 25-49,9%). Sedangkan untuk kelompok c termasuk kurang ( < 24,9%). 2. Persentasi perbaikan derajat kelembaban kidit adalah 47,43. % dan tennasuk dalam kategori sedang. 3. Persentasi perbaikan derajat elastisitas kulit adalah 38,22% dan temusuk dalam kategori sedang. 4. Tidak ditemukan adanya efek samping balk yang bersifat sistemik seperti urtikaria sistemik, gangguan haid dan dada terasa kencang. Sedangkan untuk efek samping yang bersifat lokal seperti eritem dan gatal tidak ditemukan pada sernua pasien, namum ditemukan adanya peningkatan derajat hipernigmentasi sebanyak 4,37% yang dihitung secara statistik ternyata tidak bermakna.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:14321
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:14 Jun 2010 14:56
Last Modified:14 Jun 2010 14:56

Repository Staff Only: item control page