AGENESIS VAGINE : Penyajian 2 kasus, penekanan pada aspek pelayanan

SANTOSA, HENRY (1999) AGENESIS VAGINE : Penyajian 2 kasus, penekanan pada aspek pelayanan. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1597Kb

Abstract

Kelainan kongenital dengan penarnpilan tidak terbentuknya vagina disebabkan olch gangguan perkembangan pada saluran Muller. Tidak terbentuknya vagina ini disebut sebagai "agenesis vagine". Hal ini merupakan suatu kekurangan badan yang dirasakan sangat mengganggu dan sebagai tekanan jiwa terutama rasa ketidakpastian, rasa rendah diri, sehingga penderita tersebut mencari pertolongan yang dapat mernbantu memecahkan problemanya baik dalam hal medis maupun psikologi. Keluhan pendcrita terutama arnenore primer yaitu tidak mendapatkan haid setelah usia 18 tahun, atau tidak dapat bersanggama setelah penderita menikah. Pada umumnya diagnosis agenesis vagine dapat ditegakkan rnelalui penieriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya hanya dilakukan apabila terdapat keraguan dalam menegakkan diagnosis. Banyak cam yang telah digunakan untuk memperbaiki kelainan ini, mulai dari tindakan konservatif sampai pembedahan. Pada makalah ini terdapat 2 kasus agenesis vagina dad 2 penderita dengan usia 21 clan 32 tahun dan telah menikah masing-masing 9 dan 8 bulan sebelum dilakukan panbedahan. Keluhan penderita sama, yaitu tidak dapat bersanggama. Pada pemeriksaan ginekologi terdapat lekukan sedalam 1,5 cm pada introitus vagine, uterus tidak terbentuk, kedua adneksa tidak jelas, sedangkan perkembangan payudara dan rambut pubes normal menurut "Tanner". Jadi keduanya tampak seperti wanita sebaya lainnya Pembedahan dengan cara Mc 1ndoe dilakukan pada keduanya old' Dokter Spesialis Kandungan dan Dokter Spesialis Bedah Plastik dengan persiapan secukupnya. Hasil dari pembedahan dengan cara Mc Indoe ini cukup memuaskan. Pada kasus pertama setelah 1 tahun pengamatan tidak didapatkan penciutan dad lubang vagina baru tersebut dengan kelebaran I jari longgar dan kedalaman 8 cm. Keluhan yang diutarakan tidak dapat bersanggama, hal ini disebabkan rasa takut dalam menggunakan lubang vagina baru tersebut. Untuk mengatasi problema tersebut memerlukan konsultasi psikologi yang lama. Kasus kedua belum dapat dinilai dalam hal fimgsinya, karena pembedahan dilakukan 6 minggu sebelum makalah ini disusun. Persiapan Esik, mental serta penerangan yang jelas serta terarah mengenai cara-cara penanganannya baik sebelum dan sesudah tindakan pernbedahan pada penderita, pasangannya dan kelaarganya sangat tnenentukan keputusan penanggulangan yang diambil ,,serta keberhasilan tindakan pembedahan. Pembedahan dengan calta Mc Indoe merupakan tindakan yang cukup aman, mudah dan dengan basil yang eukup memuaskan, sehingga digunakan oleh banyak palcar dan peneliti.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Biomedical Science
ID Code:14308
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:14 Jun 2010 13:26
Last Modified:14 Jun 2010 13:26

Repository Staff Only: item control page