Pengaruh Lama Perendaman Terhadap Organisme Penempel dan Modulus Elastisitas Pada Kayu

Boesono, Herry (2008) Pengaruh Lama Perendaman Terhadap Organisme Penempel dan Modulus Elastisitas Pada Kayu. ILMU KELAUTAN, 13 (3). pp. 177-180. ISSN 0853 - 7291

[img]
Preview
PDF - Published Version
109Kb

Official URL: http://www.ik-ijms.com

Abstract

Fouling organisms are one of destructive organism of onshore buildings made from wood. The objective ofthis research is to figure out the impact of the submerging duration on the fouling organisms and elasticitymodule on teakwood and bangkirai. Research method used was experimental laboratory applaying 6 treatmentwith 3 replication number of fouling organism and wood elasticity were observed. The result showed that thefouling organisms was dominated by Balanus amphitrite, Bankia sp. and Ligia occidentalis. Submerging periodhad a significant effect on fouling organisms abundance. Fouling organisms growth was 45,13 individu/weekon teakwood and 36,7 individu/week for bangkirai which showed that fouling organism prefer teakwood tobangkirai. The Modulus elasticity of teakwood showed higher than bangkirai implies that. Organisme penempel merupakan salah satu penyebab kerusakan pada bangunan pantai, terutama yang terbuatdari kayu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap jumlah organismepenempel dan modulus elastisitas pada kayu jati dan kayu bengkirai. Metode penelitian yang digunakan adalaheksperimen laboratoris dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan pada masing-masing perlakuan dengan lamaperendaman 12 jam pada kedalaman laut 1 meter. Variabel pengamatan meliputi jumlah organisme penempeldan elastisitas kayu. Analisis jumlah organisme penempel menggunakan uji anova sedangkan elastisitas diujiberdasarkan modulus young. Hasil penelitian menunjukkan organisme penempel didominasi oleh Balanusamphitrite, Bankia sp. dan Ligia occidentalis. Lama perendaman berpengaruh nyata terhadap jumlah organismepenempel. Jumlah organisme penempel 45,13 individu/minggu pada kayu jati dan 36,73 individu/minggupada kayu Bengkirai yang menunjukkan bahwa teritip lebih menyukai kayu jati. Hasil analisis ragam moduluselastisitas pada kedua kayu tidak berbeda nyata. Uji F kayu jati adalah 0,61 sedangkan pada kayu bengkirai 1,96(F table 3,12). Nilai modulus elastisitas kayu jati lebih tinggi dibandingkan kayu bengkirai.

Item Type:Article
Uncontrolled Keywords:Balanus sp., elasticity module, teakwood, bangkirai
Subjects:S Agriculture > SD Forestry
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management
ID Code:1428
Deposited By:Mr. Sugeng Priyanto
Deposited On:20 Oct 2009 13:36
Last Modified:20 Oct 2009 13:36

Repository Staff Only: item control page