Mayasari, Rina (2009) Image KPK di Mata Media Massa (Analisis Isi Mengenai Sikap Surat Kabar Harian Kompas Dalam Pemberitaan KPK Terkait Kasus Antasari Azhar). Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF 71Kb |
Abstract
Citra lembaga merupakan citra yang dimiliki oleh suatu organisasi secara keseluruhan (fungsi, peran, kebijakan, karyawan, reputasi, kedudukan, personalia), jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja (Jefkins, 1996:19). Suatu lembaga atau organisasi tidak hanya mempunyai citra atau image tunggal namun juga bisa mempunyai citra majemuk. Hal ini dikarenakan masing – masing individu pekerja atau karyawan mempunyai perangai dan sifat sendiri-sendiri, sehingga akan memunculkan image atau citra yang belum tentu sama dengan image organisasi secara keseluruhan. Citra lembaga secara keseleruhan menjadi sangat penting karena akan menentukan tingkat dukungan masyarakat pada lembaga tersebut, termasuk media massa. Media masa akan memberitakan suatu peristiwa yang menyangkut sebuah lembaga sesuai dengan image lembaga tersebut di mata media massa yang meliputi redaksi dan wartawan itu sendiri. Seperti fungsi yang dijalankannya yaitu sebagai pengawasan social, transmisi dan korelasi, dalam memaparkan peristiwa media seyogyanya bersikap sesuai dengan idealisme yang melekat pada fungsi pers yaitu menyebarkan informasi, mendidik, menghibur dan mempengaruhi. Keberhasilan KPK di bawah kepemimpinan Antasari Azhar dalam memberantas korupsi menjadikan lembaga ini menjadi pusat perhatian masyarakat dan media. Berbagai pujian serta apresiasi terus mengalir. Namun mendadak ketuanya Antasari Azhar terlibat dalam kasus pembunuhan, tak urung kasus ini menjadi peristiwa sensasional yang mengundang perhatian dari semua pihak, tak terkecuali media massa. Dari latar belakang di atas, ditemukan persoalan menarik yaitu bagaimanakah image KPK di mata media massa khususnya Kompas terkait kasus Antasari Azhar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisi isi dengan teknik analisa data secara deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah Surat Kabar Harian Kompas periode 1 Mei sampai dengan 31 Juni 2009 sebanyak 36 edisi dengan unit analisis adalah rubrikasi surat kabar harian Kompas yang meliputi : headline, berita utama, berita biasa, tajuk rencana, pojok, photo, dan artikel (opini dan features) dan unit observasi meliputi teks dan gambar dan dianalisis dengan menggunakan kategorisasi halaman penempatan, angle, ruang rubrikasi berita, gaya pengungkapan isi, gaya pengungkapan judul, teknik penulisan dan pemilihan narasumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas bersikap biasa-biasa saja tidak menjadikan kasus ini sebagai isu sentral dan terkesan sangat berhati hati dalam menyajikan informasi, dengan rincian sebagai berikut 58,3% tulisan dialokasikan di halaman hukum dan politik, 61,1% menggunakan angle what, 44,4% ditempatkan sebagai berita biasa, 80,% menggunakan gaya pengungkapan isi deskriptif, 61,1%, gaya pengungkapan judul substansif, 63,9% menggunakan teknik penulisan indepth reporting dan, 38,9% narasumber dari LSM. Dari hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam memberitakan KPK terkait kasus Antasari Azhar Kompas sesuai dengan fungsi media yaitu sebagai,pengawas sosial, korelasi, transmisi dan pemberi informasi. Kompas menyajikan informasi sesuai dengan kenyataan tanpa ada distorsi, dan terbukti kasus yang menimpa Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar tidak mempengaruhi image KPK di mata media massa khusunya Kompas, karena image atau citra yang ideal adalah impresi atau kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman pengetahuan serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
ID Code: | 14176 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 11 Jun 2010 13:09 |
Last Modified: | 11 Jun 2010 13:09 |
Repository Staff Only: item control page