FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA SANITARIAN PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG TAHUN 2002

Abstract

Job satisfaction is one of the performance determining factors. The public health center sanitarian, who do more work than that of his job discription have dissatisfying condition which will affected negatively in his or her job satisfaction. The preliminary survey showed dissatisfaction on the intrinsict and extrinsict factors of work. The aims of this study were to measure the level of job satisfaction and find out factors relating job satisfaction namely age, working period, job's nature, responsibility, achievement in working, recognition, self development, salary and incentive, working condition, mean and material, supervision, co-workers, and policies. This is a descriptive study using cross-sectional approach. The samples are the population, which are 27 of public health center sanitarians. The collection of data used questionnaires and indepth interview. Test of hypothesis used Rank Spearman Analysis. The results showed that the fulfillment aspect of job rated from the most fulfilled to the less are responsibility, co-workers, job's nature, achievement in working, self development, recognition, supervision, policy, working conditions, salary and incentive, mean and material. The level of job satisfaction were 77,8% satisfied, 11,1% very satisfied, and 11,1% less satisfied. The variables which shown significant relationship to job satisfaction are job's nature (p=0,000), responsibility (p=0,012), achievement in working (p=0,018), recognition (p=0,000), salary and incentive (p=000), working condition (p=0,025), co-workers (p=0,01), and policy (p=0,001). A better coordination is needed between The City Health Office of Semarang with public health center sanitarian in field inspection to public place and TPM. Sanitarian settlement is needed for public health center which doesn't already have one. The head of public health center should prioritize the fulfilhnent of pulic health center sanitarian's main duties before giving them extra duties. Kepuasan kerja merupakan salah satu detenninan kinerja. Sanitarian puskesmas yang melakukan tugas Iebih banyak pada tugas yang bukan merupakan bidang tugasnya memiliki kondisi yang kurang menunjang kepuasan kerja. Survey awal menunjukkan kekurangpuasan pada faktor intrinsik dan ekstrinsik dari pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja, mengetahui hubungan masing-masing variabel usia, masa kerja, sifat pekerjaan, tanggung jawab, pencapaian hasil kerja, pengakuan ,pengembangan diri, gaji dan insentif, kondisi tempat kerja, sarana dan prasarana, supervisi, teman kerja, dan kebijakan dengan kepuasan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel merupakan populasi penelitian, yaitu 27 sanitarian puskesmas. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner dan wawancara mendalam. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik Spearman 's Rank. Basil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan atas aspek kerja yang diurutkan dari kebutuhan yang paling terpenuhi adalah tanggung jawab, teman kerja, sifat pekerjaan, pencapaian hasil kerja, pengembangan diri, pengakuan, supervisi, kebijakan, kondisi tempat kerja, gaji dan insentif, sarana dan prasarana. Tingkat kepuasan kerja sanitarian puskesmas adalah 77,8% puas, 11,1% sangat puas dan 11,1% kurang puas. Hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja masing-masing ditunjukkan oleh variabel sifat pekerjaan (p=0,000), tanggung jawab (p=0,012), pencapaian hasil kerja (p=0,018), pengakuan (p=0,000), gaji dan insentif (p=0,000), kondisi tempat kerja (p=0,025) , teman kerja (p=0,001), dan kebijakan (p=0,001). Dibutuhkan koordinasi yang Iebih baik antara Dinas Kesehatan Kota Semarang dengan sanitarian puskesmas di dalam hal pelaksanaan kunjunganTTU (Tempat-Tempat Umum dan TPM (Tempat Pengolahan Makanan). Perin penempatan sanitarian bagi puskesmas yang belum memiliki. Bagi kepala puskesmas agar mendahulukan terpenuhinya tugas pokok sanitarian puskesmas sebelum membebankan dengan tugas tambahan.