PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KEPEMIMPINAN DOKTER PEGAWAI TIDAK TETAP (PTT) TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PUSKESMAS DI KOTA TEGAL

Abstract

In order to realize national aim, the increasing of quality of human resources is absolutely needed for health development. Puskesmas as leader of health public health service and the most forefront of the development center must be able to held health service according to the principles of comprehensive, integrative and continuity. There are eight Puskesmas at Tegal, four of them are lead by dokter PTT. Its limited period of their dedication can influence motivation and quality of their leadership, that in turn, will influence working motivation of staff . For that reason, it is needed research about the influence of dokter PTT leadership with working motivation of staff. The aims of the study is to know the influence of apprenctice doctor leadership which cover the interpersonal role, information role, and decision role making toward working motivation of staff This is descriptive study with cross sectional approach. Samples are staff of Puskesmas that is lead by dokter PTT. Data collection used questionnaire. Data analysis used Pearson correlation from Product moment and Multiple regression. It is found that there is relation between perceptions about the leadership of dokter PTT that cover interpersonal role (p = 0.000), informational role (p=0.000), and decision role (p = 0.000) toward working Motivation of staff Result of analisys by using Multiple regression known that interpersonal role and informational role individually have influence toward working notivation of staff that is shown with p-value respectively p = 0.004 dan p = 0.0?0 , while decision role making individually do not have influence toward working motivation of staff (p = 0.563). But by statistic test , they are all together have influence toward working motivation of staff (p = 0.000) with the most dominant role respectively are aspects of informational role, interpersonal role and decission role with r square (determinant factor) as much as 0.657 . It means that working motivation of staff is influenced by perceptions of the dokter PTT leadership as much as 65.7 %, while the rest 34.5 % is influenced by other factors that are not studied. Perceptions of staff about aspect of interpersonal role of dokter PTT has an influence toward staff working motivation, informational role of dokter PTT has an influence toward staff working motivation and decision role of dokterPTT do not have an influence toward staff working motivation. They are all together have a significant influence between staff perceptions about the leadership of dokter PTT toward working motivation of staff. It needs consideration toward policy about optimalization of dokter PTT as Puskesmas leader, so it is needed a recruitment of health officer according to principles of professionalism and competency and also the development of health human resources such as training of leadership and practice of leadership. Untuk mewujudkan tujuan nasional, peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas mutlak dibutuhkan untuk itu pembangunan kesehatan dibutuhkan Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan pusat pembangunan terdepan, oleh karena itu Puskesmas hams mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai prinsip komprelmsi, integrative dan berkesinambungan, sehingga dibutuhkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan professional. Jumlah Puskesmas di Kota Tega_ (delapan) buah, dan 4 (emat) diantamya dipimpin oleh dokter PTT. Masa baktinya yang terbatas, dapat mempengaruhi motivasi dan kualitas kepemimpinanmereka, yang pada gilirannya akan mempengaruhi motivasi kerja karyawam Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan Dokter PTT dengan motivasi kerja karyawan Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan Dokter Pegawai Tidal( Tetap (PTT) yang meliputi peran hubungan interpersonal, rperan pemberian informasi dan pecan pengambilan keputusan terhadap motivasi 41ja karyawan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah karyawan Puskesmas pada Puskesmas yang dipimpin oleh Dokter PTT. fPenguinpulan data dengan menggunakan kuesioner. Uji hipotesis dengan menggunakan Pearson Correlation dan Product Moment dan Multiple Regression. Ditemukan adanya hubungan secara bermakna antara, Persepsi tentang kepemimpinan dokter PTT meliputi peran hubungan interpersonal (p= 0,000), peran pemberian informsi (p=0,000) dan peran pengambilan keputusan (p=0,000) terhadap motivasi kerja karyawan. Hasil analisis menggunakan multiple regression diketahui bahwa peran hubungan interpersonal dan peran pemberian informasi secara individu berpengaruh terhadap motivasi ker:a karyawan yang ditunjukkan dengan nilai p berturut-turut (p=0,004 dan p=0,000)ri sedangkan peran pengambil keputusan tidak berpengaruh secara individu terhadap motivasi kerja karyawan (p=0,563) . Akan tetapi dengan uji statistik secara berSama-sama ketiga variabel berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan (i=0,000) denganvariabel paling dominan berturut-turut aspek pecan pemberi informasi, pecan hubungan interpersonal dan pecan pengambil keputusan dengan r sguare (faktor determinam) sebesar 0,657 artinya motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh persepsi kepemimpinan dokter PTT sebesar 65,7% ,sedangkan sisanya sebesar 34,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Persepsi karyawan tentang aspek pecan lmbungan interpersonal dokter PTT berpengaruh terhadap motivasi kerja Karyawan , peran pemberi informasi dokter PTT berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan dan peran pengambil keputusan dokter PTT tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan . Secara bersama-sama terdapat pengaruh secara signifikan antara persepsi karyawan tentang kepemimpinan dokter PTT terhadap motivasi kerja karyawan. Perlu pertimbangan terhadap kebijakan pendayagunaan Dokter PTT sebagai Kepala Puskesmas, untuk itu perlu rekruetmen tenaga kesehatan sesuai prinsip profesionalisme dan kompetensi dan pengembangan sumber daya kesehatan seperti pelatihan leadership dan praktik kepemimpinan .