Pemberitaan Harian Media Indonesia tentang Pemilihan Presiden 2009 (Analisis Teks Media dengan Pendekatan Analisis Framing)

Samodro, Dewanto (2010) Pemberitaan Harian Media Indonesia tentang Pemilihan Presiden 2009 (Analisis Teks Media dengan Pendekatan Analisis Framing). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF
73Kb

Abstract

Kata kunci: teks, media, framing, pemilihan presiden Kepemilikan media di Indonesia saat ini masih menjadi faktor rawan bagi independensi media. Faktor kepemilikan diduga mempengaruhi pemberitaan suatu media apalagi bila menyangkut kepentingan pemilik dan golongannya. Dugaan yang sama juga jatuh kepada Media Indonesia yang kepemilikannya berada di tangan Surya Paloh, yang ketika Pemilihan Presiden 2009 berlangsung juga menjabat sebagai ketua Dewan Penasehat Partai Golkar. Apalagi dalam Pemilihan Presiden 2009, Partai Golkar mengusung Ketua Umum Jusuf Kalla sebagai calon presiden. Berdasarkan realitas tersebut penelitian ini akan mencoba untuk menggambarkan bagaimana Harian MI mengkonstruksikan realitas politik dalam pemberitaannya seputar Pemilihan Presiden 2009 dan pencitraan yang dilakukan MI terhadap ketiga calon presiden dan calon wakil presiden yang bersaing dalam Pemilihan Presiden 2009. Penelitian ini merupakan analisis teks media yang bersifat deskripstif dengan pendekatan analisis framing. Analisis framing adalah analisis yang dipakai untuk melihat bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai oleh media. Adapun analisis framing yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis framing dari Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki yang menganalisis teks media dengan empat perangkat, yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan MI cenderung berpihak dan mendukung calon presiden dari Partai Golkar, Jusuf Kalla. Dalam pemberitaan MI, Jusuf Kalla selalu dicitrakan secara positif dengan memberitakan Jusuf Kalla sebagai calon presiden yang paling tepat memimpin Indonesia. Hal tersebut nampak dalam sejumlah berita yang memberitakan keberhasilan-keberhasilan, pandangan-pandangan dan sejumlah realitas yang mengunggulkan Jusuf Kalla. Salah satu pemberitaan sangat nampak menonjolkan Jusuf Kalla adalah ketika MI memberitakan hasil survei sejumlah lembaga survei. Meskipun posisi Jusuf Kalla masih berada di bawah posisi Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri, namun frame berita tersebut lebih pada elektabilitas Jusuf Kalla yang meningkat. Padahal peningkatan yang terjadi tidak terlalu besar dan jarak antara Jusuf Kalla dengan calon yang lain masih cukup jauh. Sementara itu, terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, pencitraan yang dilakukan MI cukup positif. Hal tersebut nampak pada pemberitaan MI tentang deklarasi pasangan tersebut di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantar Gebang Bekasi yang cukup positif. Pandangan-pandangan sejumlah pengamat dan pakar politik yang diberitakan MI terkait dengan deklarasi tersebutt juga cukup positif. Pencitraan yang berbeda dilakukan MI terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Pasangan tersebut dicitrakan MI secara negatif bahkan seringkali ditempatkan sebagai musuh bersama pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati- Prabowo. Pencitraan yang negatif terhadap pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono nampak saat MI memberitakan perpecahan dan ketidaksolidan partai pengusung pasangan tersebut, elektabilitas yang diprediksi menurun, hingga manuver dan kegiatan pasangan tersebut yang dianggap tidak tepat. Ketika memberitakan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono menang mutlak berdasarkan hasil hitung cepat pun, nampak bahwa MI berusaha menekankan bahwa kemenangan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam Pemilihan Presiden 2009 diliputi permasalahan daftar pemilih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, konstruksi berita MI tentang Pemilihan Presiden 2009 cenderung mendukung Jusuf Kalla. Dari segi pencitraan yang dilakukan MI terhadap para calon presiden, Jusuf Kalla dicitrakan secara positif, Megawati dicitrakan cukup positif, sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono dicitrakan secara negatif.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
ID Code:13925
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:09 Jun 2010 15:46
Last Modified:09 Jun 2010 15:46

Repository Staff Only: item control page