HUBUNGAN POLA ASUH GIZI DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN (Growth Faltering) PADA ANAK USIAN 0-12 BULAN (STUDI DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TANHUN 2001)

PRAHESTI, AMY (2001) HUBUNGAN POLA ASUH GIZI DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN (Growth Faltering) PADA ANAK USIAN 0-12 BULAN (STUDI DI KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TANHUN 2001). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
14Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Gangguan pertumbuhan merupakan kejadian yang sangat umum terjadi pada usia satu tahun pertama kehidupan balita. Faktor determinan yang dinilai sangat kuat pengaruhnya adalah infeksi dan gizi. Kejadian Growth faltering pada tahun pertama kehidupan balita akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan baik fisik maupun mental pada kehidupan balita selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola asuh gizi yang meliputi praktek pemberian makanan/minuman prelaktal, praktek pemberiankolostum, pola pemberian Asi, praktek pemberian MP-ASI, masukan zat gizi (energi dan protein) dan praktek penyapihan dengan gangguan pertumbuhan pada anak usia 0-12 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case control. Besar sample adalah total populasi kasus yang ditemukan yaitu 43 bayi,. Pemilihan kontrol dengan pencocokan (matching) lokasi tempat tinggal, umur, dan jenis kelamin. Dalam hal ini satu kasus menggunakan satu kontrol sehingga jumlah kontrol sama dengan jumlah kasus. Analisis dilakukan dengan uji statistik X2, dan perhitungan besar risiko (odds ratio). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang secara statistik bermakna atau menunjukkan adanya hubungan dengan terjadinya growth faltering adalah praktek pemberian makanan/minuman prelaktal 9nilai p=0,01, OR=4,449). Sedangkan variabel lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang secra statistika bermakna yaitu praktek pemberian kolostrum (nilai p=0,069 OR=2,672), pola pemberian ASI ( nilai p=0,812, OR-0,893), masukan energi dan protein (nilai p=0,365 dan 0,195, OR=1,509 dan 1,759), praktek penyapihan (niali p=0,237, OR=2,697). Kejadian growth faltering dalam penelitian ini ditemukan pada usia 6-12 bulan. Salah satu faktor yang mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan growth faltering adalah praktek pemberian makanan/minuman prelaktal. Dengan demikian, agar ASI lancar dan cepat keluar pada kepada ibu-ibu diharapkan untuk melakukan perawatan payudara pada saat kehamilan, salah satunya dengan massage. Disamping itu sebaiknya ibu-ibu memberi perhatian serius terhadap grafik berat badan anaknya melalui KMS agar secara dini dapat diketahui terjadinya growth faltering. Kata Kunci: PRELAKTAL, KOLOSTRUM, ASI, MP-ASI, ZAT GIZI, SAPIH, GROWTH FALTERING

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:13834
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jun 2010 14:56
Last Modified:08 Jun 2010 14:56

Repository Staff Only: item control page