PERBANDINGAN POLA KONSUMSI ANAK SD PENYELENGGARA DAN BUKAN PENYELENGGARA PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH 9SD PMT - AS DAN SD NON PMT-AS)

PRAKTIKTO, SIDIK SISWO (2001) PERBANDINGAN POLA KONSUMSI ANAK SD PENYELENGGARA DAN BUKAN PENYELENGGARA PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH 9SD PMT - AS DAN SD NON PMT-AS). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
16Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Masa sekolah adalah masa pertumbuhan anak yang cepat dan dalam masa kegiatan fisik yang aktif. Seorang anak dalam masa ini memerlukan pengarahan dan teladan yang baik serta tepat dalam pengaturan makanan yang harus dikonsumsi. Siswa SD dipandang sebagai sasaran yang potensial untuk menerima pendidikan gizi di bangku sekolah sekaligus menyampaikan pengetahuan gizinya ke dalam lingkungan keluarga masing-masing. Dengan demikian sangat tepat bila meraka dipilih sebagai objek inovasi dalam rangka perbaiakn kualitas hidup manusia. Melalui program PMT-AS hal tersebut diharapkan dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi makanan ternak anak pada SD penyelenggara PMT-AS (SD Non PMT-AS) dan SD bukan Penyelenggara PMT-AS (SD non PMT –AS). Lokasi penelitian ini di SD Medayu (SD PMT-AS) dan SD Ketanggi (SD Non PMT-AS). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan analitik yang dilakukan dengan desain cross sectional. Jumlah sample di kedua SD semuanya 100 orang, dan karena keterbatasan waktu, dana dan kesulitan yang dialami maka untuk konsumsi gizi masing-masing diambil 25 orang untuk dilakukan recal untuk menilai kecukupan konsumsi energi dan proteinnya. Hasil penelitian menunjukkan pekerjaan orang tua murid terbanyak adalah petani (42%), pendidikan orang tua murid terbesar tamat SD (42 %), dengan jumlah anggota kelluarga paling banyak 4-6 orang (78%), sebagian besar beragama Islam (97%) dan merupakan penduduk asli daerah tersebut (98%). Hasil uji t test menemukan perbedaan yang bermakna pada frekuensi pemakaian lauk nabati,sedangkan untuk frekuensi pemakaian sayuran, total konsumsi energi, total konsumsi protein ada perbedaan yang sangat bermakna antara sampel dari SD PMT-AS dan SD Non PMT-AS. Dengan t test ditemukan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam frekuensi pemakaian lauk hewani dan frekuensi pemakaian buah-buahan. Hasil uji Chi Square menemukan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hal konsumsi makanan pokok yang dibeli, konsumsi lauk hewani yang dibeli, konsumsi lauk nabati yang dibeli, konsumsi sayuran yang dibeli dan konsumsi buah-buahan yang dibeli. Juga ditemukan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam hal konsumsi makanan pokok yang disediakan sendiri, konsumsi lauk hewani yang disediakan sendiri, konsumi lauk nabati yang disediakan sendiri, konsumsi sayuran yang disediakan sendiri dan konsumsi buah-buahan yang disediakan sendiri. Menu makan pagi, makan siang dan makan malam antara SD PMT-AS dan SD Non PMT-AS juga tidak ada perbedaan yang bermakna. Kesimpulan umum yang dapat diambil adalah perbedaan pola konsumsi antara SD penyelenggara PMT-AS (SD PMT-AS) dan SD bukan penyelenggara PMT-AS (SD Non PMT-AS) hanya ditemukan pada frekuensi pemakaian lauk nabati, frekuensi pemakaian sayuran, total konsumsi energi dan total konsumsi protein. Dari hasil penelitian ini, maka disarankan agar lebih ditingkatkan penyebaran informasi dari sektor terkait guna lebih menunjang keberhasilan progaram PMT-AS menuju perubahan pola konsumsi lebih baik dan dengan ditemukan adanya perbedaan total pemenuhan konsumsi energi dan protein, jika memungkinkan secara selektif program ini juga dilaksanakan di SD bukan PMT-AS. Kata Kunci: PROGRAM MAKANAN TAMBAHAN, ANAK SEKOLAH DASAR, POLA KONSUMSI

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:13746
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Jun 2010 11:12
Last Modified:08 Jun 2010 11:12

Repository Staff Only: item control page